Hai 😅
Lama banget ya aku gak balik...
These days have been so difficult for me guys.
Ada banyak kejadian yang bikin aku gak bisa fokus...
But, here it is! Setelah 3 bulan yaa...
Semoga masih ada yang baca hehehe
Yuk enjoy!Suara kucuran shower terdengar di apartemen mewah milik Oh Sehun pada pukul 7 pagi. Ingat. 7 pagi. Mandi pagi jam segitu sudah merupakan hal langka saat Sehun tidak sesibuk dulu saat masih aktif promosi. Sekarang, saat punya restoran saja, ia biasa mandi pukul 8, santai. Tentu saja karena ia bos. Suka-suka dia dong mau datang jam berapa.
Begitu selesai mandi, hanya dibalut handuk di pinggang saja, Oh Sehun keluar dari kamar mandi. Uap hangat tampak mengepul dari tubuhnya, dan wangi segar khas namja tampan menguar dengan jelas darinya. Memang, orang tampan selalu mempesona bahkan dalam keadaan apapun.
Pagi itu, ia tampak serius. Ia berdiri di depan cermin sambil memoleskan sunscreen ke wajahnya dengan asal. Yang penting melindungi kulitnya dari paparan ultraviolet saja. Kemudian dengan lihai, tangannya meraih hairdryer dan mulai mengeringkan rambutnya. Sembari satu tangannya memegang sisir, mengupayakan agar rambutnya tampak rapi.
Setelahnya, dihampirinya walking closet miliknya dan ia pun masuk ke dalam. Ia mengerutkan dahi, berpikir seolah-olah perkara memilih pakaian hari itu adalah ujian kalkulus. Membuatnya bertampang serius lagi untuk kesekian kali pagi itu.
Selesai memakai pakaian yang dianggapnya cukup santai namun masih sopan itu, ia berjalan keluar. Ia melewati meja riasnya lagi sebelum akhirnya ia berbalik.
"Sial, hampir lupa," Ia menggerutu.
Ia berjalan ke mejanya, mengambil ponsel, memakai jam tangan, kemudian tak lupa menyemprot parfum ke sekujur tubuhnya.
"Mantap, aku tampan sekali memang," Ucap Sehun sembari cengengesan.
Pagi itu, ia sebenarnya gugup bukan main. Oleh karenanya begitu bangun tidur, ia langsung meluncur ke kamar mandi. Padahal biasanya, ia masih akan berguling-guling di kasur tak penting.
Acara hari ini, tak lain tak bukan adalah salah satu hari penting baginya untuk memberikan kesan baik pada calon mertua. Kalau Ibu Ahra sudah ia taklukan, kali ini targetnya masih cukup sulit. Siapa lagi kalau bukan si bos besar, Profesor Bae.
Pria itu menuju dapur, membuka kulkasnya dengan super hati-hati dan menarik keluar sebuah tart ukuran besar yang menggugah selera.
Ya, hari ini adalah hari ulang tahun Ayah Ahra. Hari penting bukan? Makanya, dari semalam, pria itu sibuk berkutat di dapur untuk membuat kue yang kira-kira bakal disukai oleh Ayah Ahra. Ia mendapat bocoran info dari Ibunya Ahra tentu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Too Much Different
FanfictionHari-hari Sehun EXO setelah tak begitu aktif menjadi idol mulai berubah. Ia tak lagi menjadi laki-laki muda yang dicintai para gadis remaja dan para nuna. Para Idola sudah berganti generasi. Umurnya juga sudah mencapai angka tiga puluhan. Dunia hibu...