13. A Chance

893 94 17
                                    

Hai! Vote dan komennya dong kuy!

Can I have a chance to be with you?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Can I have a chance to be with you?





"Ne...Oppa? Tadi, Oppa bilang apa?"

Ahra menatap Sehun tak mengerti. Serabut-serabut otaknya tak begitu cepat menangkap informasi dari bibir Sehun. Sedangkan Sehun, namja itu mengusap bibirnya, sedikit gugup dan bercampur gengsi.

"Ayo, nonton," Ucap Sehun lagi.

"Non...ton?" Ahra menatap Sehun, dengan alis yang ditautkan.

Akhir-akhir ini...Sehun Oppa aneh sekali. Dia...benar naksir padaku nih?

Ahra termenung, memikirkan tawaran Sehun.

"Kau mau kan?" Desak Sehun.

Sudah terlanjur meminta dia kan tidak lucu kalau aku ditolak. Mau ditaruh mana mukaku.

"Film apa?" Tanya Ahra akhirnya, setelah menimbang-nimbang.

Tidak ada ruginya aku diajak nonton. Kan gratis. Aku juga bisa makan popcorn dan soda nanti.

Sehun nyengir lebar, memandang Ahra yang tengah menatapnya. Seolah menunggu jawaban.

"Aku belum tahu," Jawabnya jujur.

"Hah? Belum tau ada film apa?" Tanya Ahra heran.

Sehun mengangguk.

"Akan kucari dulu, dan kupesankan tiket," Ujar Sehun. "Nanti aku kaba...,"

Drrrt. Drrt. Drrrt.

"Oh? Oppa, tunggu sebentar," Potong Ahra. "Ada telepon. Ah. Jun Oppa,"

Sehun segera menoleh, melihat Ahra sudah bersiap menjawab telepon. Spontan tangannya terulur, hendak meraih telepon Ahra. Entahlah, batinnya tak rela melihat Ahra ditelepon Junmyeon. Bilang dia gila, sekarang Sehun memang sedang gila sungguhan. Gila karena Bae Ahra.

"Andwae....,"

"Yeoboseyo," Diluar dugaan, Ahra lebih cepat. Gadis itu sudah lebih dulu menjawab telepon Junmyeon. 

Membuat Sehun membuang nafas kasar dan merengut. Tangannya yang sudah terulur, ia tarik kembali. Sementara Ahra, gadis itu melirik sebentar, dan melihat bagaimana namja itu memegang erat kemudi dengan ekspresi wajah yang buruk sekali.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Too Much DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang