3 Februari 2019
02:00drt drt drt
Siyeon yang baru saja tiba di rumahnya itu segera dikejutkan dengan telepon dari Jeno. Lagi pula, mau apa juga Jeno menelepon di jam seperti ini?
"Apa?" ujar Siyeon.
"Yeon... please, berhenti" ucap Jeno. "Gue tau lo yang ngirimin surat itu ke Ahra."
"Loh?"
"Bego banget kalo gue engga pernah merhatiin tingkah lo di belakang Ahra" seru pria itu. "Lo selalu iri sama dia, Yeon. Jujur aja, iya 'kan?"
"Jen—"
"Lo tau kenapa lo engga pernah seberuntung Ahra? Itu karena lo selalu benci liat orang-orang di sekitar lo bisa lebih bahagia dari lo!"