Senin pagi adalah hari yang dihindari oleh kebanyakan siswa sekolah menengah. mereka akan bangun dengan malas dan berangkat dengan malas juga.
tapi tidak dengan choi chanhee yang sudah bangun pagi-pagi sekali bahkan sebelum ayam berkokok hanya untuk memasak bekal yang akan ia bawa nanti karena chanhee tahu, bundanya tidak akan memasakkannya bekal, bundanya hanya memasakkan bekal untuk changmin.
Beruntung chanhee masih diberikan uang jajan walaupun itu lebih sedikit dari changmin setidaknya ia bisa tabung untuk nanti.
Chanhee mengetuk pintu kamar changmin, berniat membangunkan saudara kembarnya yang masih tertidur.
Tok..tok...
Dua ketukan changmin belum membukakan chanhee pintu tanda changmin masih tidur.
Chanhee sebenarnya tahu pintu kamar changmin tidak pernah di kunci, bisa saja chanhee langsung masuk kekamar changmin dan menbangunkannya tapi chanhee juga punya pikiran.
Bagaimana kalau chanhee langsung masuk kekamar changmin saat changmin sedang pakai baju? Kan tidak lucu.
Maka dari itu chanhee mengetuknya terlebih dahulu kalau memang tidak ada jawaban barulah chanhee masuk.
Krek...
Chanhee membuka pintu kamar changmin. kamar changmin gelap dan itu membuat chanhee sedikit pusing, dengan segera chanhee mencari saklar lampu kamar changmin.
cklek..
Lampu menyala membuat changmin menggeliat sambil merapatkan selimutnya. chanhee yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya.
"Kyu bangun ayo ini sudah pagi" chanhee menggoyangkan pelan tubuh changmin, membuat changmin semakin merapatkan selimutnya.
"KYU!!" changmin langsung terlonjak kaget, kalau chanhee sudah berteriak seperti tadi maka ia harus bangun ia tidak ingin telinganya rusak hanya karena teriakan chanhee.
"Iya iya nyu aku bangun, kau keluarlah sana aku ingin mandi" changmin mendorong tubuh ringan chanhee sampai batas luar pintu lalu menutup pintu tersebut "awas saja kalau kau tidur lagi!!" teriak terakhir chanhee.
Changmin mengambil handuknya dan melangkah malas kekamar mandi.
***
Pukul 07.26
Chanhee berangkat menggunakan bus kesekolah, ayahnya tidak ingin mengantar chanhee kesekolah padahal sekolahnya dan changmin sama, lagian juga chanhee tidak ingin merepotkan ayahnya.
chanhee senang naik bus, dengan naik bus ia bisa menghirup udara pagi sambil berjalan menuju halte bus.
Sesampai chanhee disekolah ia langsung dihadang oleh 3 orang yang dianggap berandal oleh hampir seluruh murid disekolah.
"Hai nyu!" sapa salah satu dari mereka yang dianggap ketua dari geng berandal tersebut dengan smirk yang terlukis diwajahnya.
"Kalian mau apa lagi?" ketus chanhee sambil berusaha keluar dari hadangan ketiga berandal itu.
"Seperti biasa" ucap salah satu dari mereka lagi tapi kini yang berdiri dipaling ujung kanan.
"Juyeon minggir!! aku tidak bawa" chanhee masih berusaha tenang sambil meronta karena sekarang tangannya ditarik kebelakang dan ditahan oleh salah satu dari mereka.
"Kenapa?!! Kenapa kau tidak membawanya!?! hah!!" juyeon menarik wajah chanhee tepatnya bagian dagu hingga membuat chanhee condong kedepan, tangannya tetap ditahan oleh salah satu dari kawanan juyeon dibelakang.
"Tadi aku buru-buru" balas chanhee, wajahnya yang ditarik seperti itu sangat sakit, tangannya digenggam kuat dibagian pergelangannya.
"Ck.." juyeon tersenyum tepatnya smirk "ya sudah lah aku kasihan melihatmu" juyeon melepaskan wajah chanhee dari tangannya diikuti salah satu teman juyeon yang juga ikut melepas pergelangan chanhee.
"sekarang kau kumaafkan, tapi ingat aku tidak akan berhenti menganggumu" juyeon pun melangkah pergi diikuti kedua temannya.
Chanhee meringis mengusap pergelangan tangannya yang tampak memerah lalu berjalan menuju kelas sebelum ketahuan oleh changmin.
***
Changmin tiba disekolah, tidak ada niatnya sedikit pun pamit pada ayahnya. sudah biasa changmin lakukan karena changmin benci sama ayahnya yang tidak ingin mengantar chanhee bahkan hanya sekedar kesekolah.
Changmin melewati koridor sekolah tidak sedikit yang bersorak terutama para gadis. mereka menyoraki ketampanan dan keimutan changmin.
Changmin membalasnya dengan senyum yang semakin membuat para anak gadis jejeritan karena senyum manisnya ditambah dimple yang muncul dari pipinya.
Changmin sampai dikelas dan mendudukkan dirinya disamping chanhee yang sedang membaca buku.
"NYU!! kau jahat sekali meninggalkan aku" rengek changmin sambil mempoutkan bibirnya dengan tangan yang changmin lipat di dadanya.
"Maaf tadi aku buru-buru, aku lupa untuk mengerjakan PR biologi" dusta chanhee.
"Alasan, sejak kapan kau lupa mengerjakan pr" ketus changmin, chanhee hanya terkekeh melihat tingkah saudara kembarnya itu.
Changmin menatap lengan chanhee yang tampak merah "chanhee ini..." belum sempat changmin menyelesaikan kalimatnya, chanhee sudah menyembunyikan lengannya "b-bukan apa apa" gumam chanhee.
"Mereka mulai lagi?" wajah changmin berubah datar seperti tidak suka, berbeda dengan wajah changmin beberapa menit tadi.
Chanhee membeku.
.
.
.
To Be Continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
ʜᴜʀᴛ;[ᴋʏᴜɴʏᴜ ᴛʜᴇ ʙᴏʏᴢ]
Random[COMPLETE] Dia cukup sabar untuk melalui semuanya sampai dia benar-benar menemukan jalan terbaik.