Changmin menarik chanhee untuk keluar kamar dan bertemu ayahnya, Changmin sudah meyakinkan chanhee bahwa sebenarnya ayahnya tidak jahat dan juga sebenarnya peduli.
sampai ruang tamu Changmin maupun chanhee tidak menemukan baik ayah mereka maupun bunda mereka.
"BI!!" panggil Changmin, yoona yang lagi membersihkan meja makan berbalik ke asal suara.
"bunda sama ayah mana?" tanya changmin. "oh tadi mereka keluar berdua setelah ibu sadar." jawab yoona.
"bundakan lagi sakit kenapa langsung dibawa begitu saja sama ayah?" tanya chanhee. "tidak apa, ayah mungkin lagi ingin bicara sama bunda kalian berdua." jawab yoona lagi lalu mengusap surai chanhee dan Changmin.
"yaudah bi, kita kekamar dulu ya kalau ayah sama bunda sudah pulang kabarin kita." yoona mengangguki ucapan Changmin, Changmin pun kembali menarik tangan chanhee.
langkah Changmin terhenti diikuti chanhee yang juga berhenti hingga hampir menabrak Changmin.
"nyu kau duluan saja ke kamar, aku mau bicara sama bi yoona." chanhee hanya mengangguk paham dan jalan meninggalkan changmin, sedangkan Changmin sudah berjalan kembali kedapur.
"bi..." panggil Changmin, yoona yang sedang memotong sayuran menoleh."iya kyu?" balas yoona yang berjalan untuk mencuci tangannya, lalu melangkah ke arah Changmin.
"bi aku mau bicara sesuatu sama bibi, tapi jangan disini bibi bisakan?" yoona sudah bisa merasakan hal yang mencurigakan, yoona tahu Changmin pasti akan membahasnya.
" bibi bisa kok, kehalaman belakang aja yuk." Changmin mengangguk sambil tersenyum mengikuti langkah yoona menuju halaman belakang rumahnya.
chanhee tidak benar-benar masuk ke kamarnya, chanhee penasaran Lebih ke curiga terhadap Changmin maka dari itu chanhee mengintip, mengikuti dan berusaha mendengar apa yang Changmin dan bibi yoona bicarakan.
~~~
sementara kedua suami istri itu sedang berada di taman dekat kompleks rumahnya."kenapa kau membawaku kesini?!" tanya wanita itu sedikit berteriak. "berhenti berteriak, aku hanya ingin bicara baik-baik, kau masih dibawa pengaruh alkohol ya? pantas aneh." ketus pria yang berada disamping wanita itu, sementara wanita itu sudah menatap sinis sang suami.
"aku tidak ingin cerai denganmu demi kebaikan anak-anak, kau tidak mengerti betapa menderitanya kyu saatku bawa pergi."
"terus kenapa kau membawanya pergi kalau hanya membuat dia menangis?" ketus wanita itu.
"itu supaya kau bisa menerima nyu, aku memberikanmu waktu, tapi kau malah pergi ketempat tidak jelas itu lagi, tolong aku mohon buka hatimu buat anak anak baik itu anak kandungmu ataupun bukan, mereka hanya butuh kasih sayang lagian nyu hanya ingin disayang, diperhatikan sama sosok seorang ibu sosok ayah, bayangkan kalau kyu diposisi nyu kau akan melakukan hal yang sama?" wanita itu menunduk lalu menggeleng entah kenapa hatinya sakit mendengar perkataan suaminya.
"jawab sayang." ucap sang suami lembut sambil memegang kedua pundak wanita itu. "aku tidak tahu kenapa aku benci sama nyu, aku selalu benci melihat wajahnya sedari kecil, aku membencimu yang terus membela yoona, membela nyu, sebenarnya siapa istri sama anakmu?!!" kesal wanita itu wajahnya memerah menahan tangis, wanita itu memukuli dada bidang suaminya, sang suami membawa sang istri ke pelukannya membiarkan sang istri menangis disana.
.
.
.
To Be Continue.
KAMU SEDANG MEMBACA
ʜᴜʀᴛ;[ᴋʏᴜɴʏᴜ ᴛʜᴇ ʙᴏʏᴢ]
Random[COMPLETE] Dia cukup sabar untuk melalui semuanya sampai dia benar-benar menemukan jalan terbaik.