14-[damai]

1.1K 160 6
                                    

sang ayah memeluk Changmin.

"walaupun itu terjadi kalian akan sering bertemu." ucap sang ayah menenangkan.

"tapi kenapa orang-orang percaya kalau aku sama nyu kembar? " tanya Changmin melepas pelukan ayahnya.

"entah mungkin mereka berpikir wajah ayah sedikit mirip dengan nyu dan kau mirip dengan bundamu makanya mereka percaya, ini juga sebuah kebetulan dimana wajah ayah sedikit cantik persis dengan nyu kau tau itukan." Changmin mengangguk paham.

"aku juga berpikir seperti itu, sekarang aku paham."

"ayah sadar kalau suatu hari nanti kau juga akan tahu yang sebenarnya dan ayah tahu akan sehancur ini, ayah tidak berniat memisahkan kalian berdua jujur ayah sangat sayang sama nyu ayah bahkan tidak pernah benci sama nyu, ayah hanya pura-pura benci didepan bundamu, itu semua hanya pura-pura, ayah juga bersikap seperti itu supaya kalau nyu kembali ke ibunya dia tidak terlalu terlarut dalam kesedihan ini semua sudah direncanakan tapi ayah tidak pernah berpikir kalau kau akan sesayang ini sama nyu maafkan ayah." sang ayah merasa bersalah kini.

"ayah aku takut." changmin memeluk ayahnya, sang ayah mengerti anaknya pasti sangat takut kini, takut kehilangan orang yang sangat anaknya sayang.

sangyeon mengusap punggung changmin berniat menenangkan.

cup~

"nyu sering menangis akhir-akhir ini." ungkap Changmin.

"itu karena hati nyu cepat luluh dia akan mudah menangis walau disakiti dengan perkataan, jika keadaan sudah seperti ini maka hati kecil nyu juga akan sangat terluka." jelas sang ayah.

sang ayah mencium kening changmin yang berada di pelukannya saat ini. "maafkan ayah, ayah janji tidak akan egois, ayah akan menyelesaikan ini secepatnya, ayah akan menceraikan bunda tenang saja." changmin menggeleng.

"ayah aku sayang sama bunda sama ayah sama nyu juga, aku takut kalau bunda hilang begitu saja setelah ayah menceraikan bunda, aku mau bunda berubah." ucap changmin dari ucapannya terdengar tulus.

"ayah juga mau seperti itu, tapi bukan ayah yang akan membuat bunda berubah tetapi orang lain yang bisa membuat bunda mau benar benar nyaman sama dia dan dengan sendirinya berubah ayah yakin bundamu bisa." sang ayah mengusap surai changmin lembut.

"aku mengerti yah, aku juga akan berubah menjadi lebih tegas dan bersikap seperti ayah maafkan aku juga karena tidak mau percaya sama ayah, ayah ternyata baik." changmin memeluk ayahnya sekali lagi.

"sekarang kau bersiaplah, ayah akan membatalkan kerja ayah hari ini kita coba pulang kerumah." mendengar itu changmin tersenyum.

"kita akan tinggal di rumah itu lagi?" tanya Changmin yang dibalas gelengan oleh sang ayah "tidak, kita hanya melakukan kunjungan, mengecek apa nyu dan bunda baik-baik saja atau tidak." Changmin mengangguk paham dan akhirnya berjalan kearah kamar untuk bersiap.

sang ayah melihat sangyeon, sangyeon tersenyum menepuk bahu sang saudara. "kerja bagus." sang ayah tersenyum "terima kasih." jawabnya.
.
.
.
To Be Continue.

ʜᴜʀᴛ;[ᴋʏᴜɴʏᴜ ᴛʜᴇ ʙᴏʏᴢ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang