02-[bohong]

2K 270 5
                                    

Changmin tidak suka kalau chanhee bohong padanya mereka sudah berjanji dulu kalau tidak akan ada kebohongan diantara mereka.

Tapi chanhee selalu membuat changmin kecewa juga sedih hanya karena chanhee selalu mengingkari janjinya

"kau suka sekali mengingkari janji, aku tidak suka nyu" marah changmin.

"mereka tidak melakukan apa-apa, sungguh" lagi chanhee berdusta, changmin menggebrak mejanya lalu pergi meninggalkan chanhee sendiri.

Changmin sangat tidak suka dengan sikap chanhee yang selalu berbohong setiap waktu, tujuannya sekarang adalah rooftop, tempat yang paling nyaman untuk bersantai ataupun sekedar melihat pemandangan.

Melihat changmin yang pergi begitu saja chanhee mencoba mengejarnya hingga sampai ke rooftop.

"KYU!!" teriak chanhee setelah sampai di tengah-tengah rooftop. angin menerpa wajah juga rambut mereka berdua "maaf." chanhee mengumamkan kata maaf pada changmin tepat dihadapannya.

"chanhee..." chanhee semakin merasa bersalah, jika Changmin sudah memanggil chanhee dengan nama aslinya tandanya changmin sangat berharap besar pada chanhee.

"I..iya." lirih chanhee "kau ingkar janji, kenapa?" changmin berucap sangat dalam menusuk ke hati chanhee, chanhee tanpa menjawab langsung memeluk tubuh changmin yang lebih besar dari dirinya.

"Maaf, maafkan aku..hiks." chanhee menangis dipelukan changmin "kau ingat kataku dulu? kita tidak boleh ingkar janji apapun yang terjadi" Changmin masih berada dalam pelukan chanhee tanpa niat membalas pelukan itu.

"kau berbohong iyakan? Juyeon, hyunjae, younghoon mereka menganggumu lagikan?." chanhee mengangguk ia tidak ingin changmin tambah marah padanya.

"Iya memang benar mereka mengangguku tapi kau tidak perlu khawatir aku tidak apa" jawab chanhee, changmin melepas pelukannya dengan chanhee.

"Chanhee!...kau kenapa mau saja diperlakukan seperti itu?!! kenapa tidak melawan?!! kau tahu? chanhee, kau itu terlalu lemah." kesal changmin.

"Kita beda kyu...kau dan aku, kita memang lahir dihari yang sama, dengan orang tua yang sama, memiliki nama yang nyaris mirip, tapi sifat kita jelas berbeda." balas chanhee memegang kedua bahu changmin, changmin menunduk, angin menerpa rambut mereka sangat keras, sebentar lagi mungkin akan turun hujan.

"Jadi dengan kata lain kau tidak menganggapku saudara?" chanhee menggeleng "bukan, bukan seperti itu, kau selalu salah berpikir, jelas kita saudara tapi mungkin kau lebih beruntung dari aku, tapi kau berhak dapat itu." chanhee tersenyum.

"Aku tidak suka nyu, kau selalu membanding-bandingkan." changmin menepis tangan chanhee yang ada dibahunya.

"Maaf, tapi changmin aku memang merasa kurang beruntung daripadamu, tapi aku senang banyak yang sayang padamu jadi kalau aku pergi lebih dulu.." changmin memeluk chanhee untuk membuat chanhee berhenti bicara.

"apa yang kau katakan?!!..hiks tidak akan ada yang pergi." lirih changmin.

"kau jangan pernah berpikir bahwa tidak akan ada yang sayang padamu, mereka memang tidak menyayangimu, tapi aku ada, aku yang menyayangimu, apa kau tidak sadar?" changmin berkata membuat hati chanhee yang tadinya sesak kembali menghangat.

"Terima kasih changmin." ucap chanhee yang dibalas anggukan changmin.

"Lebih baik kita kembali ke kelas, hujan sebentar lagi akan turun."ajak changmin sambil mengenggam erat tangan chanhee seperti tidak ingin ditinggal selamanya.

***

PRANG...

Suara benda pecah itu kembali terdengar membuat chanhee dan changmin yang berada di kamar masing-masing harus kembali menutup telinga mereka.

"BOHONG!! KAU SELALU SAJA BERBOHONG PADAKU!!!" suara dari bunda chanhee dan Changmin menggema di seluruh penjuru rumah "JADI KAU MENUDUHKU LAGI?!" bentak ayah dari chanhee dan changmin tidak kalah kuat.

PRANG...

vas bunga kembali dilempar "CUKUP!! KITA CERAI SEKARANG JUGA" kata itu keluar langsung dari mulut sang bunda hingga terdengar sampai kekamar kedua anak kembar tersebut.

Dengan segera changmin berlari kebawah di ikuti chanhee, kamar changmin dan chanhee bersebelahan.

saat changmin membuka pintu kamarnya dengan kasar chanhee bisa mendengarnya.

"BUNDA!! AYAH!!" changmin berteriak membuat semua atensi mengarah ke changmin termasuk chanhee yang baru saja datang tepat dibelakang changmin yang sedang menangis.

"Bunda sama ayah jangan cerai...hiks" changmin berharap lirih "bunda sama ayah ingin cerai?" kini chanhee yang berucap.

"KALIAN MASUK KE KAMAR KALIAN!!" bentak sang ayah, tapi changmin menolak keras.

"TIDAK!! Aku ingin mendengar langsung apa yang kalian ingin katakan selanjutnya aku akan menjadi saksi cerai kalian berdua bersama nyu" changmin berucap sambil mengeluarkan senyum yang terlihat dipaksa.

sang ayah menggepal kuat tangannya berusaha menahan amarahnya.
.
.


.

To Be Continue.

ʜᴜʀᴛ;[ᴋʏᴜɴʏᴜ ᴛʜᴇ ʙᴏʏᴢ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang