Awan terlihat gelap, gelapnya berbeda dengan langit malam menandakan akan turun hujan, dan dunia sangat mengerti akan keadaan keluarga choi sekarang ini.
sang bunda menangis sambil terduduk dilantai, ia tidak rela sebenarnya harus cerai dengan sang suami, tapi ia harus pasrah karena keputusan ada ditangan suaminya.
"Baiklah kalau kalian ingin melihat aku menceraikan dia" pria paruh baya itu menunjuk sang istri yang terduduk di lantai.
Changmin juga chanhee menangis, hati mereka sangat sakit melihat kedua orang tua mereka akan bercerai.
"dengar, aku akan menceraikanmu dan akan kubawa kyu pergi" chanhee bahkan changmin kaget.
"MAKSUD AYAH APA?! INGIN MEMISAHKAN KITA?! AKU TIDAK MAU AYAH!!" teriak changmin dengan suaranya yang parau akibat menangis, changmin memeluk chanhee yang hanya diam sambil menangis.
"jangan membantah, kau tetap harus ikut ayah dan nyu kau akan ikut dengan bunda!!-TIDAK!!AKU TIDAK MAU MEMBAWA NYU!!" dengan cepat wanita paruh baya itu menolak keras untuk membawa chanhee membuat hati chanhee semakin sakit.
"Sama sepertimu aku juga tidak ingin membawa chanhee." tidak ingin hatinya semakin sakit, chanhee akhirnya pergi melarikan diri dari rumah.
Changmin berniat mengejarnya tapi Sang ayah lebih cepat menahan pergelangan tangan changmin dan membawanya pergi dari rumah.
Iya, changmin dibawa lari oleh ayahnya.
"CHANGMIN!!" sang bunda berteriak sangat keras sambil menangis terduduk di lantai. hatinya sakit melihat changmin dan suaminya telah menghilang dibalik pintu keluar.
***
Changmin terus meronta saat ayahnya menariknya keluar rumah, saat diluar rumah ingin memasuki mobil yang changmin sama sekali tidak ingin masuki, changmin melihat chanhee yang tidak jauh dari rumah sedang berjalan pelan.
"CHANHEE!!!" chanhee yang mendengar teriakan changmin berbalik dan betapa kagetnya chanhee saat melihat changmin dipaksa masuk kemobil oleh ayahnya.
Dengan tenaga yang chanhee punya chanhee berlari kembali untuk menahan changmin.
Chanhee berhasil menarik tangan changmin yang sedikit lagi akan masuk ke mobil.
tapi sang ayah dengan kuat menendang tangan chanhee hingga terlepas dan tersungkur ketanah, melihat kesempatan bagus sang ayah mendorong changmin masuk lalu menutup mobil dengan keras.
Mobil melaju pergi membawa changmin, chanhee yang melihat itu menangis "KYU!!!" chanhee berteriak semampunya sambil menangis tangannya ia kepal menahan sakit dihatinya.
Sekarang ia dipisahkan oleh saudaranya, satu-satunya orang yang menyayanginya.
Chanhee merasa bodoh, kenapa ia harus bersikap kekanakan tadi hingga berlari keluar rumah bahkan tanpa tujuan. chanhee merasa bersalah tidak bisa menahan changmin.
***
Changmin terus terisak selama perjalanan "DIAM!! mulai besok ayah akan memindahkanmu dari sekolah dan kita akan jauh dari kedua orang tidak berguna itu" ucap sang ayah, mendengar itu changmin semakin terisak.
Apa yang ayahnya katakan?memindahkannya sekolah? Berarti ia akan jauh dari chanhee? Changmin tidak bisa.
"SIAPA YANG AYAH SEBUT TIDAK BERGUNA?!!!" changmin dengan beraninya membentak ayahnya "siapa lagi kalau bukan bundamu dan saudaramu." jawab sang ayah santai.
"Dibanding ayah dan bunda, aku lebih memilih hidup bersama nyu, saudara kembarku, kami berdua bisa mengurus diri tanpa AYAH DAN BUNDA!!" ketus changmin menekan kata ayah dan bunda diperkataannya. wajah changmin memerah menahan kesal juga tangis.
"hpmu sini!!" Changmin menggeleng.
"menurutlah!! Apa saudaramu itu lebih penting? Apa nyu bisa biayain kehidupanmu? Hah?! kau tidak mau memberi hpmu ya? terpaksa kita pindah ke jepang." mendengar ancaman ayahnya changmin sedikit takut.
Changmin terpaksa memberi hpnya ke sang ayah. hati changmin sakit, ia takut benar-benar hilang kontak dengan chanhee dan tak akan bertemu selamanya.
Changmin takut itu terjadi.
.
.
.
To Be Continue.
KAMU SEDANG MEMBACA
ʜᴜʀᴛ;[ᴋʏᴜɴʏᴜ ᴛʜᴇ ʙᴏʏᴢ]
Random[COMPLETE] Dia cukup sabar untuk melalui semuanya sampai dia benar-benar menemukan jalan terbaik.