13-[yang sebenarnya]

1.2K 159 5
                                    

chanhee saat ini sedang duduk di sofa melipat kakinya diatas sofa sambil memakan camilan yang ada ditangannya.

matanya fokus ke TV

BRUKK...

refleks chanhee yang berada disofa berbalik kebelakang yang kebetulan pintu masuk kerumah.

chanhee kaget lalu menyimpan cepat toples ditangannya ke atas meja,lalu berlari menuju asal suara.

"BUNDA!!!" bunda pingsan,chanhee panik "BI...BI!!" Chanhee berteriak memanggil yoona.

tidak lama yoona datang dengan tergesa-gesa. "kenapa chan....astaga ibu." yoona turun untuk membantu chanhee mengangkat majikannya yang yoona panggil ibu itu.

"bi tidurin di sofa." pinta chanhee sambil terus berusaha mengangkat tubuh sang bunda.

kepala chanhee sakit mencium bau-bau menyengat dari tubuh bundanya "bi?bunda bau alkohol,bunda semalam kemana?" setelah menidurkan sang bunda chanhee bertanya ke yoona yang sedang memperbaiki posisi kepala majikan.

yoona berbalik "bibi juga tidak tahu, tapi yang bibi tahu ibu bau alkohol seperti dari club." chanhee mengangguk menyetujui.

"bunda berubah." chanhee menunduk kecewa,chanhee sudah sangat-sangat kecewa pada bundanya. sebelumnya chanhee tidak pernah sekecewa ini.

"bahkan bunda sama ayah belum cerai,tapi kelakuan bunda sudah seperti ini, melewati batas!!" chanhee tersenyum lebih ke miris.

yoona menghampiri chanhee yang sedang duduk berlutut depan sofa yang bundanya pakai, mengusap kepala chanhee lembut.

"yang sabar ya sayang." hanya itu yang yoona bisa, menenangkan chanhee. ia tidak tahu lagi harus melakukan apa yang jelas yoona sudah sangat iba sama keluarga ini.

"kau masuklah kekamarmu, biar bibi yang mengurus bundamu." chanhee mengangguk berjalan lemas kekamarnya.

***


"bunda menikahi ayah karena harta." changmin masih setia mendengar cerita ayahnya, sangyeon duduk disamping changmin, changmin sekarang sudah berada ditengah-tengah.

"ayah dengan bodohnya tertipu dengan sikap bundamu yang dulunya sok baik sama ayah, sok bisa menjaga anak anaknya nanti dengan baik, tapi setelah menikah bundamu malah gila shopping menghabiskan uang ayah."

"bukannya bunda kerja juga?" sang ayah mengangguki pertanyaan changmin.

"uangnya bunda simpan buat nanti kalau semisal ayah tidak mau memberikan bunda uang." jawab sang ayah.

"ya kenapa ayah mau memanjakan bunda, sekarang kyu mau tahu kenapa ayah sama bunda benci nyu?" changmin ingin langsung ke intinya.

" itu karena..." sang ayah berhenti sejenak menatap sangyeon, sangyeon mengerti dan hanya mengangguk.

"nyu itu bukan anak ayah sama bunda, nyu sebenarnya anaknya bi yoona." changmin membulatkan matanya.

"kok bisa?!!" dengan sedikit berteriak changmin bertanya.

"bi yoona hamil diluar nikah dan itu karena supir ayah dulu yang sangat tergila-gila sama bi yoona sampai mereka melakukan hal yang tidak-tidak setelah kejadian itu ayah pecat supir ayah, saat itu bundamu juga lagi mengahamilimu jadi usia kandungan bi yoona dan bunda hampir sama-"

"kenapa ayahtidak memecat bi yoona juga?" potong changmin.

"ayah tidak tega melihat perempuan yang hamil diluar nikah terus di tinggal begitu saja, ayah menyuruh mereka langsung menikah saja supir ayah tidal mau malah meninggalkan bi yoona, dan sebenarnya bundamu benci dengan sikap ayah saat itu."

"ayah langsung ke inti saja." changmin tampak kesal, sang ayah terkekeh melihat wajah changmin yang sangat lucu.

"ok. bundamu melahirkanmu dirumah bersamaan dengan bi yoona, menghindari kesalah pahaman ayah buat kesepakatan kalau anak bi yoona harus mau dianggap sebagai kembaranmu, bi yoona sebenarnya tidal setuju apalagi bunda tapi karena paksaan ayah akhirnya bi yoona mau menyerahkan hidup anaknya ke ayah sedangkan bundamu seperti tidak suka dan itu berlaku sampai sekarang."

"jadi nyu anaknya bi yoona? pantas bi yoona masih bertahan dirumah kita sampai sekarang walaupun bunda tidak suka sama bi yoona, tapi kenapa ayah waktu itu tidak mau membawa nyu pergi? kenapa ayah waktu itu bersikap seolah-olah aku harus pisah jauh dari nyu? bahkan ayah saat itu sangat marah." tanya Changmin.

"ayah sengaja bersikap seperti itu ayah berpikir mungkin dengan menetapkan nyu dirumah itu dia bisa merubah bunda tapi tidak bakal jauh juga dari ibu kandungnya, entah mengapa perasaan ayah sangat percaya kalau nyu bisa mengembalikan sifat bunda." jawab sang ayah.

"soal ayah yang mau memindahkanku sekolah? itu berarti ayah tidak memikirkan perasaanku, ayah hanya memikirkan perasaan nyu iya kan?" sang ayah membuang napasnya.

"waktu itu ayah sedang banyak pikiran, kata-kata itu tidak sengaja ayah sebutkan, lagian ayah tahu kalau kau sudah punya banyak teman disekolah itu, tidak mungkin ayah mau memindahkahmu, ayah juga tahu kau sangat menyayangi nyu." sang ayah memegang kedua bahu anaknya.

"tapi seiring berjalannya waktu nyu pasti juga bakal kembali ke ibunya." Changmin berucap lirih sambil menundukkan kepalanya tidak mau membayangkan kenyataan jika ia harus pisah dengan chanhee.
.
.
.
To Be Continue.

ʜᴜʀᴛ;[ᴋʏᴜɴʏᴜ ᴛʜᴇ ʙᴏʏᴢ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang