hari begitu cepat berganti, sinar matahari masuk lewat celuk jendela kamar Changmin, Changmin mengeliat tidak nyaman karena cahaya itu.
perlahan Changmin membuka matanya dan mulai mencari keberadaan seseorang. "nyu.." panggil Changmin dengan suara parau khas bangun tidurnya.
"iya kyu aku masih disini."chanhee baru saja keluar dari kamar mandi dangan handuk yang berada di lehernya. Changmin mengangguk paham sambil mengucek matanya.
"mandi sana, terus ke meja makan kita makan sama-sama." Changmin hanya mengangguk lagi ia masih mengumpulkan nyawanya.
***
mereka semua sudah kumpul dimeja makan, kini tidak ada lagi perasaan benci antar satu sama lain mereka makan dengan tenang sesekali candaan keluar dari mulut Changmin yang super berisik dan cerewet.
"bunda, ayah, bibi nanti temani kita kan?" mereka bertiga mengangguk. "iya siapa sih yang tidak mau melihat anaknya lulus." ucap sang bunda lalu menatap suami juga yoona yang ikut tersenyum.
"chanhee barangmu sudah bereskan?" tanya yoona yang dibalas anggukan oleh chanhee.
"terima kasih ya nyonya, tuan sudah mau menjaga chanhee sampai sekarang." yoona memegang tangan majikannya, wanita itu membalas mengelus tangan yoona. "jangan Terima kasih sama aku apalagi suami aku, chanhee bahkan tidak bahagia selama bersamaku." ucap wanita itu sambil mmenunduk, yoona tersenyum.
"apa maksud nyonya, nyonya bahkan sudah mengurusnya dengan baik jika nyonya tidak mengurusnya tidak mungkinkan chanhee masih hidup sampai sekarang?" wanita itu mengangguk setuju lalu menatap chanhee, chanhee yang ditatap hanya tersenyum.
"makasih nyu sudah mau Sabar sama bunda, menerima apa yang bunda kasih, walaupun bunda terlambat buat menyayangimu, tapi jujur bunda sama ayah sebenarnya dangat sayang padamu, kyu juga jangan benci bunda ya." chanhee dan Changmin mengangguk.
"tidak papa bunda, bunda tidak salah, ayah juga, hanya aku saja yang butuh kasih sayang sosok ibu dan ayah lalu bersifat berlebihan tapi lupakan saja." sang bunda memeluk chanhee juga Changmin, karena posisi Sooyoung berada ditengah-tengah chanhee dan Changmin.
***
mereka sekarang berada disekolah, acara kelulusan, syukurlah nilai Changmin dan chanhee diatas rata-rata.
tentu saja itu membuat orang tua bangga, sekarang chanhee dan Changmin berada di cafe. "nyu kau serius ingin pergi jauh?" tanya Changmin wajahnya ia tekuk, chanhee mengangguk.
iya setelah acara kelulusan chanhee akan langsung pergi bersama ibunya, para orang tua sedang mengurus penerbangan sedangkan chanhee dan Changmin menunggu di cafe.
"tapi eropa itu jauh nyu." ucap Changmin "iya tapi aku mau lanjut pendidikan disana, aku janji kita tidak boleh lost kontak ya." Changmin menunduk lagi.
"aku tidak bisa memaksamu, ini kemauanmu kau baik-baik ya disana setelah ini mungkin rumah akan sepi tidsk ada kau dan bi yoona" Changmin tersenyum miris.
"kyu aku janji kalau ada waktu kita akan main-main lagi seperti dulu, kau sabar saja ya jangan nangis dong." chanhee tau Changmin menangis, punggungnya bergetar.
tidak lama yoona bersama ayah dan bunda Changmin datang. "kyu sudah tidak usah nangis nanti bunda akan membawamu ke Eropa juga." sang bunda menenangkan Changmin dengan mengelus punggungnya.
"sebentar lagi aku mau pergi tidsk niat peluk aku? awas saja kalau rindu." setelah mendengar chanhee mengucapkan itu Changmin memeluk chanhee dengan kuat sambil menangis, chanhee tersenyum membalas pelukan Changmin tapi tidak lama chanhee juga ikut meneteskan air mata walaupun tidak sesenggukan seperti changmin, chanhee masih berusaha tenang.
"jangan pernah lupa kalau kita ini kembar." ucap Changmin, chanhee mengangguk. "kau juga ya."
"sudah tidak usah nangis sakit hatimu ini hanya sementara, kau jangan terlalu memikirkan aku lagi, bahagia ya sama keluargamu." Changmin tersenyum lalu mengangguk
"kau juga, jangan pernah menyakiti dirimu sendiri, bahaya." chanhee mengangguk, pesawat sebentar lagi akan berangkat chanhee mulai menjauh dari hadapan Changmin yang sekarang kembali menangis.
"BYE KYU!!" chanhee berteriak sambil melambaikan tangannya.
"BYE NYU." Changmin membalas lambaian tangan chanhee setelah chanhee benar-benar hilang dari matanya, Changmin menatap ayah dan bundanya.
bundanya merentangkan tangannya menyuruh Changmin masuk ke pelukannya, Changmin memeluk bundanya sambil menangis. sang ayah juga ikut masuk kedalam pelukan..
"kita mulai dari awal ya sayang"
ⓔⓝⓓ
KAMU SEDANG MEMBACA
ʜᴜʀᴛ;[ᴋʏᴜɴʏᴜ ᴛʜᴇ ʙᴏʏᴢ]
Random[COMPLETE] Dia cukup sabar untuk melalui semuanya sampai dia benar-benar menemukan jalan terbaik.