Seungmin

8.6K 1.5K 398
                                    

🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



🖤

Sejak lahir, Seungmin hanya mengenal kasih sayang yang melimpah.

Ayah selalu menjaga Seungmin dengan berlebihan, ibu yang mencurahkan banyak cinta padanya, dan Woojin yang menjadi sosok kakak yang sempurna selalu ada untuk menemani Seungmin kapan pun diperlukan.

Seungmin tumbuh menjadi laki-laki yang memiliki aura positif dan periang. Semua teman-temannya menyukainya dan ada banyak pula yang menaruh rasa kagum padanya.

Terlebih, Seungmin dikenal sebagai sosok yang hangat dan baik hati. Tidak akan satu orang pun yang dapat menolak pesonanya.

Seungmin benar-benar hanya mengenal semua hal baik yang ada di dunia, hingga saat ia beranjak usia tujuh belas, Seungmin mulai menyadari jika keadaan di sekitarnya tidak lah semanis yang ia tau selama ini.

Beberapa kali Seungmin mendengar suara teriakan kesakitan Woojin, juga kata-kata sindiran kasar yang keluar dari mulut kedua orang tuanya yang ditujukan pada kakaknya itu.

Seungmin hanya diam. Sama sekali tidak berani untuk bertanya, dan dilingkupi rasa penasaran selama berbulan-bulan.

Dan tahun berikutnya, kejadian yang paling mengerikan terjadi.

Ayah memukuli Woojin dengan sangat membabi buta sehingga Woojin hampir saja kehilangan kesadarannya saat itu. Padahal sebelumnya, ayah tidak pernah memukul Woojin hingga separah ini. Ayah dan ibu bahkan terang-terangan melakukannya didepan Seungmin, disaat dulu mereka selalu menjaga sikap agar Seungmin tau seminimal mungkin tentang hal mengenai hubungan buruk antara orang tua dan kakaknya itu.

Seungmin tentu saja berusaha membantu Woojin mengurus luka-lukanya semalaman. Seungmin bahkan merelakan sekotak cokelat kesukaannya yang ayah belikan untuk diberikan kepada Woojin agar dapat menghiburnya. Seungmin sangat menyukai cokelat itu, jadi dia pikir, Woojin pasti akan segera merasa lebih baik setelah memakannya!

Besoknya pun, Seungmin juga terus-terusan memberi dukungan pada Woojin ketika ayah dan ibu memojokkannya sepanjang waktu sarapan.

Seungmin tidak bodoh. Dia tau, cepat atau lambat, Woojin pasti akan menyerah. Sekuat apapun Woojin, Seungmin tau semua orang punya batasnya sendiri.

Dan hari itu, Woojin mencapai batasnya.

Seungmin tidak punya banyak waktu untuk berpikir. Yang ada di benaknya hanya bagaimana dia bisa selalu bersama Woojin, tetapi disisi lain, dia juga masih sangat menyayangi ayah dan ibu terlepas dari semua perilaku buruk mereka kepada sang kakak.

Pandangan Seungmin mengabur karena air mata, samar-samar, dia dapat melihat sosok Woojin yang mulai membereskan pakaiannya dengan terburu-buru.

Seungmin mendapat jawabannya saat itu juga.

Hatinya berkata jika ia harus terus bersama dengan Woojin, karena dia begitu menyayangi dan mempercayai Woojin dengan segenap hatinya.

"Umin mau tetap sama kakak.." ucap Seungmin lirih dengan susah payah disela tangisannya. Lelaki itu mendongak, menatap Woojin dengan penuh harap dengan mata sembab dan hidung memerah lucu, "Umin juga akan pergi kalau kakak pergi.. Boleh ya?"

instinct ㅡ stray kidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang