11: Sebab dan Akibat

6.7K 1.2K 444
                                    

🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🖤

Seungmin menggigit bibir bawahnya dengan gugup. Melirik ke arah Woojin yang masih terlelap pulas di sebelahnya.

Dengan memberanikan diri, Seungmin perlahan turun dari kasur dan keluar kamar dengan gerakan mengendap-endap.

Laki-laki itu menghela nafas lega saat berhasil keluar dan menutup pintu tanpa membangunkan Woojin.

Keadaan rumah masih lengang, tidak mengherankan karena Seungmin memang sengaja bangun pukul empat pagi. Seungmin menyengir senang, berlari kecil menuju pintu rumah, tetapi berjengit kaget saat mendengar suara pintu kamar mandi terbuka.

Seungmin bergegas bersembunyi di balik sofa. Untung saja badannya cukup mungil untuk sama sekali tidak terlihat. Sehingga, Jisung yang sedang berjalan sambil menguap itu tidak memergokinya.

Setelah memastikan Jisung telah menutup pintu kamarnya, Seungmin lantas meraih knop pintu rumah untuk keluar.

Langit masih sangat gelap, suasana sedikit dingin dan berembun, dan longlongan serigala di kejauhan sempat membuat Seungmin ragu untuk melangkah.

Jujur saja, jantung Seungmin rasanya seperti akan melompat keluar. Seungmin sangat takut, terlebih ini pertama kalinya Seungmin keluar rumah sendirian, di malam hari pula.

Tetapi Seungmin sudah berjanji akan menurut pada Lucas. Kelingking mereka bertaut tadi malam, mengucap bahwa Seungmin akan menghampiri Lucas agar mereka bisa bermain bersama dengan lebih leluasa. Seungmin tidak ingin mengingkari janji dan membuat Lucas sedih.

Dengan langkah pendek-pendek, Seungmin melangkah bimbang ke dalam hutan. Kemudian tak lama, tersenyum senang ketika pandangannya menangkap sosok Lucas yang berdiri bersandar pada salah satu pohon untuk menungguinya.

"Apa kak Lucas lama menunggu?" tanya Seungmin tak enak hati.

Lucas mengusak rambut Seungmin dengan senyum lebar yang menawan, "Tidak. Kakak baru saja sampai."

"Oh! Kita akan bermain apa, kak? Umin hanya sering bermain petak umpet dengan Jeongin atau kak Lixie!" jelas Seungmin dengan mencebik lucu.

"Lixie?" beo Lucas dengan nama familiar tersebut. "Felix?"

Seungmin memiringkan kepalanya dengan mengerjap bingung, "Eung? Dari mana kakak tau nama kak Lixie?"

Lucas terkekeh misterius dan berujar, "Dulu seharusnya Felix menjadi teman kakak seperti Umin sekarang."

"Lalu? Kenapa kak Lucas tidak berteman lagi dengan kak Lixie?" Seungmin kelihatan sangat penasaran, matanya terus berkedip dengan ingin tau.

"It doesn't matter, now I have you." Lucas tidak dapat menahan gejolak Alpha di dalam dirinya, dan menggeram, "Kamu tampak begitu enak, Seungmin. Sangat polos dan pure. Aku tidak sabar bermain denganmu."

instinct ㅡ stray kidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang