kasmaran [17]

3.5K 241 35
                                    

Sesuai perkataan arga kemaren pagi. Hari ini mereka harus kembali ke jakarta dan melanjutkan aktivitas masing2, satu sebagai mahasiswi dan satu nya lagi kembali berkutat dengan tumpukan berkas yang sudah menunggu di ruangannya.

Masih dengan bumbu2 kasmaran, pagi ini si bunda habis di buat bingung sama tingkah anak dan calon menantunya ini.

Dari mulai sarapan sampai selesai keduanya sama sekali ga ada ngomong dan anehnya selalu ada semburat merah menghiasi kedua pipi dera.

Karena penasaran, akhirnya bunda narik tangan arga─yang tadinya mau naik ke lantai atas─dan mereka pergi ke halaman belakang rumah.

"kenapa bun?" tanya arga heran

"kalian kenapa sih? Kok dari tadi bunda liat ga ada bicaraan? Kamu apain dera?" tanya bunda.

Arga tampak bingung sekaligus gugup. Dia kira sikap nya tadi tidak disadari oleh si bunda, tapi dia sadar kalau sang bunda adalah seorang pengamat keadaan yang baik dan teliti

Arga mengusak rambutnya "gapapa bun" jawab arga

"bohongin bunda, bunda sumpahin ga nikah2 mau?"

"astagfirullah bunda! Masa gitu sama anaknya?"

"makanya jawab!"

"pribadi bunda"

"udah berani rahasia2an sama bunda? Belum halal juga! Durhaka kamu? Kamu ga macem2 sama dia kan kak?"

"bunda mah fikirannya macem2. Gak lah bun, aku jaga perempuan yang aku sayang"

"makanya jawab pertanyaan bunda. Susah emang?"

Arga mendengus. Susah memang menghadapi sikap bunda nya yang selalu ingin tau urusan percintaan nya. Tapi itu bukan hal yang mengganggu

"aku cium dia kemaren malam" jawab arga cepat tanpa menoleh ke bunda

"apa kak?!"

"gak ada pengulangan"

Bunda diam. Menatap arga dengan tatapan yang sulit di artikan. Arga udah keringet dingin, siap2 deh di sembur si bunda karena udah berani nyosor anak gadis orang yang masih polos kaya dera

'permisi, dera polos dari mananya ya?'-author

Setelah nya bunda tertawa dan memukul bahu arga beruntun.

"anak bunda udah gede yaa,,, udah berani nyium anak orang" ucap nya kemudian tangan yang di gunakan untuk memukul bahu arga beralih ke telinga

Sedetik kemudian

"Aaaaa..!!! Bunda sakiiiitttt! Jangan di jeweeerrr ampuuuuunnnnnn" arga memekik sembari memegang tangan bunda yang sedang menjewer telinganya.

"tanggung jawab! Kalo udah berani cium harus buru2 di halalin!" titah sang bunda menuntut dan kembali menjewer telinga sang anak yang hanya bisa pasrah

Dan teriakan arga menjadi alunan musik pembuka pagi di penjuru rumah.

☜☆☞

Beralih latar belakang. Sejenak kita beralih pada kisah orang yang ditinggal di jakarta.

Fyi, besok adalah hari terakhir melani tinggal di jakarta karena seminar yang di adakan oleh fakultas nya sudah berlalu satu minggu.

Sekarang dia sedang sibuk berkutat dengan laptop nya dan secangkir kopi hangat sebagai pemanis backround karena sama sekali belum dia sentuh

Jangan lupakan seseorang yang belakangan ini betah menemaninya dan mengantar jemputnya kemana saja.

Farel. Entah karena apa mereka jadi sangat dekat sekarang, bertukar id line sampai nomor ponsel, tak jarang setiap malam farel selalu menghubungi nya hanya untuk mengatakan kalau dia jatuh di kamar mandi dan kaki nya terkilir atau alasan tak masuk akal lainnya

Hold Me Tight-II [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang