Kepala nya pusing, matanya mulai memerah dan kesadaran yang sudah mengambang
menatap sayu pada gelas yang sedari tadi ia genggam ketika telak menghabiskan tiga botol wine anggur merah yang sudah terkapar di meja
Telak merasakan pusing berkepanjangan karena ini kali pertama ia menghabiskan wine itu seorang diri
Merasa beban fikiran berkurang, ia merogoh saku jasnya dan mendial nama kontak seseorang
"selamat malam pak, pesawat anda berangkat pagi ini. Semua program sudah di organisir ulang dan saham 100% jatuh ketangan anda. Kekuasaan penuh di indonesia menjadi milik anda"
Laporan yang di berikan si tangan kanan menbuat senyum nya merekah
"what about my father?"
"beliau setuju dengan keputusan anda"
"good. Thank you lucas, you help me a lot"
"no sir. This my job"
"berhenti bicara formal lucas. Lo temen gua"
"hahaha, baik pak"
"gua mau minta tolong satu hal lagi"
"anything sir"
"besok, gua mau semua data atas nama derandika aurelia harus udah ada di tangan gua. Bisa?"
"terlalu mudah pak. Baiklah"
"thank you lucas, thanks"
"you're welcome sir"
Sambungan terpuruk. Dan entah sejak kapan ia sudah tertidur di lantai
☜☆☞
"dera, di panggil pak will di ruangannya"
Begitulah kira2 instruksi yang dera dapat dari lidia. Ketua himpunan di kampusnya yang kebetulan satu fakultas dengannya
Dera masuk ke dalam ruangan sang dosen dengan langkah gontai dan kurang bersemangat. Bisa ia tebak hal apa yang akan ia dapatkan ketika bertemu dengan beliau
Kemarin ia melewatkan kelas sang bapak.
"selamat pagi pak" sapanya ramah
"ini sudah jam 10 dera!"-pak will
"yaaa, yang bilang jam 3 siapa ya pak?"-dera garuk tengkuk nya yang ga gatel
"berani kau melawanku?!"-pak will
Ouu, aksen bataknya kembali. Habislah kau dera
"engga pak. Ada perlu apa manggil saya?"-dera
"kemarin kau tak lupa kan ada kelas ku?"-pak will
"mana mungkin saya lupa sama bapak"
"tak usah kau gombali aku! Tak mempan lagi sekarang!"
"dih! Yang ngegombal siape?!"-dera
"iya pak maaf"
"gara-gara kau tak datang harus masuk lagi aku sekali lagi ke kelasmu yang bau taik kambing itu. Tau kau!!"
"wah buset. Kelas gua dikata kandang kambing apa?"-dera
"kenapa pak? Kan saya bisa nyusul bapak"
"gak tau tau aku itu! Rektor yang nyuruh"
"kenapa bapak mau?"
"menjawab lagi mulut kau itu!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight-II [end]
AcakMasih dengan orang yang sama namun kisah yang berbeda. Derandika aurelia yang kembali melanjutkan masa depan di salah satu universitas ternama di jakarta. Berusaha melupakan masa lalu yang bahkan enggan hilang dari hatinya. Sekeras apapun dia berus...