Mungkin pada umumnya orang2 sarapan pagi dengan nasi, atau roti dengan secangkir teh hangat sebagai pelengkap.
Tapi tidak untuk arga. Lelaki tampan dengan warna rambut hitam pekat itu sudah dibuat pusing pagi2 karena urusan kantornya yang menyerangnya setelah kepulangannya dari jogja
Jadi sekarang arga udah ada di dalam ruangan, ngotak ngatik laptop dan sesekali tumpukan berkas yang bisa di bilang menggunung di sebelahnya
Ada banyak hal yang harus arga urus, mulai dari keuangan perusahaan yang keluar, kerja sama dengan perusahaan lain dan pengelolaan kinerja karyawan nya sendiri arga yang periksa
Sebenernya kalo dia mau bisa aja dia suruh sekretaris nya ngerjain ini semua dan dia tinggal duduk manis di rumah. Tapi emang udah jadi kebiasaan kalo setiap akhir bulan arga bakalan terjun langsung ke lapangan buat ngeliat perkembangan potensi perusahaan nya dan lain2.
Sekitar 1 jam setelah nya barulah arga selesai dengan pekerjaan nya. Arga bersandar pada sandaran kursi nya, mendengus pelan sembari memijat pelipisnya pelan
Menatap sendu pada sebuah bingkai foto yang terpajang jelas di atas meja kerja nya. Foto seorang anak perempuan berhijab khas pesantren yang sedang tertawa riang menatap ke kamera.
Sumpah demi apapun arga benar2 rindu pada gadisnya yang sudah dewasa itu. Fikirannya terus terfokus pada setiap inti kejadian yang baru saja mereka lewati bersama
Rindu ingin kembali memeluk gadisnya itu. Dan sejujurnya gadis itu adalah obat terampuh yang bisa menyembuhkan semua rasa lelah dan sakitnya. Entah itu berupa omelan, atau suara tawa.
Kepalanya pusing karena tadi malem setelah nyampe ke apartemen arga langsung berkutat sama urusan kantor sampe jam 1 pagi terus di sambung lagi pagi ini.
Dan sedari tadi malam arga belum makan sama sekali.
Pusing di kepalanya mulai menyeruak. Perutnya terasa sangat sakit seperti di tarik kencang dan mual yang tiba2 saja menyusul.
Dan sekarang arga benar2 merasa perutnya seperti di putar2 layaknya mesin cuci.
Dengan tergesa2 dan tangan gemetar arga menekan salah satu tombol telfon yang tersambung pada sekretarisnya di depan.
Ketika telefon tersambung arga langsung jatuh pingsan.
☜☆☞
Entah kenapa kelas pagi kali ini ga berkesan di hati dera. Biasanya kalo udah kelas pagi dia bakalan good mood karena pastinya cepet pulang
Tapi kali ini. Dia ngerasa ada sesuatu yang mengganjal di benaknya tapi gatau itu apa, perasaan nya tiba2 aja ga enak.
Dera terus gerakin kaki nya di bawah meja sebagai pengalihan rasa khawatir nya yang semakin besar. Ken yg ngeliat itu langsung tepuk2 bahu dera
"lo kenapa?" tanya ken pelan takut suaranya terdengar jelas sama dosen yang lagi ngasih pencerahan di depan.
Dera menggeleng sebagai balasan dan beralih menggigiti kuku tangannya. Kebiasaan dera, kalo lagi ada fikiran pasti gigit kuku jari tangan.
Yakali jari kaki. Kocak lo pada
Dan ken sadar itu.
"kenapa? Kok panik gitu?"-ken
"gatau, perasaan gua tiba2 ga enak" jawab dera gugup. Sumpah sekarang ini rasanya dia pengen cepet2 pulang gatau kenapa
"30 menit lagi kelas bubar, bisa tahan?" tanya ken lagi, raut khawatir terpampang jelas di wajah tampannya
"bisa"
Walau masih khawatir entah karena apa, akhirnya dera mutusin untuk kembali fokus sama dosen di depan. Mencoba mengalihkan atensi dari rasa khawatirnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight-II [end]
RandomMasih dengan orang yang sama namun kisah yang berbeda. Derandika aurelia yang kembali melanjutkan masa depan di salah satu universitas ternama di jakarta. Berusaha melupakan masa lalu yang bahkan enggan hilang dari hatinya. Sekeras apapun dia berus...