Tatapan matanya menyampaikan sorot kekesalan yang luar biasa besar pada perempuan yang dengan santainya duduk di depannya ini tanpa ada perasaan bersalah ataupun takut
Sekarang semua benar2 rumit. Kepercayaan yang sudah dia dapatkan dari orang yang benar2 dia sayangi itu pasti sudah lenyap tertelan bumi
Arga kembali melakukan kesalahan besar bahkan dalam jangka waktu singkat dengan masalah sebelum nya. Harusnya dia bersyukur dera masih mau memaafkan nya.
Tapi sekarang? Dia udah ga akan kaget kalo semisalnya dera bahkan gamau lagi ngeliat muka dia. Tapi dia masih akan terus berusaha untuk ngejelasin semua ini
"what do you want vale" tanya arga dengan nada malas dan cukup jenuh. Kalau saja orang yang di depannya ini laki2, sudah di pastikan arga akan menghadiahkan satu bogeman keras di tulang pipi nya
Vale tersenyum sok polos, seolah2 kejadian barusan hanya angin lalu baginya
"well, i want you" jawabnya sok manis
"berapa kali gua bilang vale! Berapa kali hah?!! Gua ga akan pernah bisa bareng sama lo! Ga akan!! Sampai kapan pun! Lo kok egois banget sih?!"-bentak arga beruntun. Sekarang dia sudah tidak peduli dengan status biologis keduanya.
Masa bodoh jika dia di bilang kasar terhadap perempuan tapi nyata nya untuk perempuan yang satu ini memang harus dikasari.
Vale melotot kaget, pertama kalinya arga membentaknya segini keras
"apa salahnya sih ar?! Lo bahkan belum nyoba untuk ngebuka hati lo ke gua!"-jawabnya balik membentak.
"salahnya banyak!!"
"APA?!!"
"pertama! Lo ga akan bisa ngegantiin posisi orang itu di hati gua.
Kedua! Dia udah dapet lampu hijau dari orangtua gua.
Ketiga! Dia seiman sama gua!!" jawab arga sarkas. Dan kalimat terakhir sukses membuat hati vale mencelos.Iya. Vale non muslim. Dan kenyataan itu terkadang membuat nya marah, karena menjadi penghalang untuk bisa dapetin arga.
Dari segi iman aja, vale udah kalah telak sama dera.
Perlahan emosi nya memuncak, tangannya mengepal erat sampai buku2 jarinya memutih. Dalam hati bertekad akan memberi pelajaran setimpal pada perempuan yang berani2 nya mengambil arga darinya
"kenapa lo bilang ke nenek kalo kita tunangan?" tanya arga lagi. Sorot matanya masih menunjukkan kemarahan yang mendalam
"nyatanya emang gitu kan?!"
"ngaco lo!"
"ga usah pura2 lupa arga!"
"pura2 apaan?!"
"ga usah pura2 lupa kalo kita emang udah berencana buat tunangan di jerman dan lo sendiri yang ngusulin itu!!" amarah vale memuncak, bahkan dia udah ga sadar kalo suaranya naik 1 oktaf
"lo ngomong apa sih?!"
"masih ga inget juga? Atau emang udah pikun?"
Arga meradang. Ingin hati menampar tapi dia masih waras, ga mungkin banget nampar perempuan. Akhirnya ia menghela nafas pasrah. Benar2 ga paham sama apa yang vale omongin.
"vale, take it eazy, gua sama sekali ga tau apapun tentang pertunangan ini" ujar arga pasrah.
"terus yang waktu itu apa arga?! Apa??! Lo udah janji bakalan ngadain pertunangan kita kalo saham di indonesia udah ada di tangan lo!!"-vale mulai frustasi dan menjambak rambutnya.
Sudut matanya sudah mulai berair, dan itu sukses ngebuat arga makin kelabakan
"whatt?!!!" bentak arga kembali emosi
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight-II [end]
AcakMasih dengan orang yang sama namun kisah yang berbeda. Derandika aurelia yang kembali melanjutkan masa depan di salah satu universitas ternama di jakarta. Berusaha melupakan masa lalu yang bahkan enggan hilang dari hatinya. Sekeras apapun dia berus...