⚠lebih dari 2000 kata ⚠
☜☆☞
Diam.Hanya itu yang arga lakukan selama hampir setengah jam di tinggal berdua dengan dera. Ya mau bicarapun percuma kan?
Dera juga sama sekali tidak akan mendengar karena dia juga belum sadar sama sekali.
Sudah jam 4 sore. Arga beranjak dari tempat duduknya menuju kamar mandi, mengambil wudhu kemudian melaksanakan solat
Berdoa pada sang pencipta supaya di beri petunjuk atas semua masalah yang menimpanya. 2 hari yang lalu axel─ayah dari vale─datang ke kantor meminta pembagian saham seperti yang sudah di janjikan sebelumnya.
Padahal sudah jelas dalam perjanjian saham arga tidak akan di ganggu gugat karena itu masalah axel dengan ayahnya arga.
Sekarang harus di hadapkan masalah yang menimpa dera karena perbuatan nya. Terkadang arga berfikir, apa dia benar2 pantas untuk dera?
Pelaku dari penculikan ini saja belum bisa dia temukan. Memang orang yang dia curigai cuma vale, tapi dia juga butuh bukti dan saat ini anak buahnya sedang mencari bukti terkait penculikan ini
Ia menghela nafas lelah, mengusapkan kedua tangan ke wajah sebagai tanda bahwa doa nya telah selesai. Arga kembali sujud sebentar
Berharap pada yang maha kuasa supaya orang tersayangnya segera di beri kesadaran.
Dan suatu keajaiban bahwa tepat ketika arga berdiri setelah melipat sajadahnya jari telunjuk dera bergerak.
Alisnya naik turun dan tangannya mulai bergerak sedikit berontak. Arga melotot dan dengan terburu2 menekan tombol untuk memanggil pihak medis yang tersedia di meja.
ga berapa lama dokter dan 2 orang suster datang dan memiksa keadaan dera. Arga bisa melihat mata gadisnya sudah terbuka walau terlihat masih sayup2.
"nona dera sudah siuman. Cukup istirahat dan makan teratur besok pagi sudah bisa pulang" ujar sang dokter setelah selesai memeriksa.
Arga mengangguk dan mengusap tengkuk nya untuk menghilangkan sedikit rass gugup.
"dia udah 2 hari istirahat terus dok" jawab arga berbisik yang untungnya tidak terdengar oleh sang dokter
Setelah dokter dan suster2 nya keluar arga terlihat kaku dan gatau harus ngapain. Sedangkan dera hanya menatap kosong ke depan, gs berniat untuk sekedar menoleh dan berbicara dengan arga
Arga meraih ponsel dan menghubungi melani. Mengatakan bahwa sahabatnya sudah sadarkan diri kemudian setelah nya kembali diam
"r-ra, melani sebentar lagi melani nyampek" ucap arga memulai bercakapan dan dera yang sama sekali masih diam dengan pandangan kosong ke depan
"cepat sembuh" tambahnya dan masih tetap tidak ada respon untuk sekedar menjawab keberadaan arga.
Arga meraih tas dan jas kerja nya di sofa dan berjalan menuju pintu, sebelum meraih gagang nya ia kembali berbalik dsn melihat dera yang masih belum mengalihkan atensi nya dari ruang hampa dalam imajinasi nya
"k-kakak pulang d─""─kak" tepat ketika arga ingin berpamitan disaat itu lah dera angkat bicara. Kepala nya menoleh, menatap sendu ke arah arga yang saat ini sempurna menghadapnya
Arga bisa melihat satu titik air mata membasahi pipi pucat gadis nya itu. Dera menangis
Entah menangis haru atau sakit yang arga rasakan saat ini adalah kesalahan besar yang sudah ia perbuat membuat gadis periangnya berubah menjadi gadis cengeng
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight-II [end]
AcakMasih dengan orang yang sama namun kisah yang berbeda. Derandika aurelia yang kembali melanjutkan masa depan di salah satu universitas ternama di jakarta. Berusaha melupakan masa lalu yang bahkan enggan hilang dari hatinya. Sekeras apapun dia berus...