Sekitar jam 4 lewat beberapa menit akhirnya kelas dera selesai. Kaki jenjang nya melangkah menyusuri lorong fakultas yang mulai sepi
Ketika sampai di tangga ternyata udah ada jehan disana
"han? Ngapain?"-dera
"nunggu monyet"-jehan
"ha─"
"ya nunggu lo lah!"-jehan langsung menarik tangan dera agar berjalan beriringan dengannya
"lo ngatain gua monyet?!"
"shhuuttt.. Berisik ra"
Dengan pasrah dera ikut2 aja sama jehan yang lagi nyeret dia entah kemana.
Sampai lah mereka di parkiran fakultas sastra. Dera yang masa bodo sama tatapan orang2 sekitar santai aja ketika jehan masih tetap genggam tangan dia
"ekhemm!"
Suara dehaman yang di buat2 itu membuat netra dera membola. Dia terlampau kenal sama suara ini
Otomatis dera langsung berbalik dan mendapati arga yang tengah berdiri di belakang mereka dengan kedua tangan ada di dalam saku celana
Dan arga masih pake baju kerja
Pastinya kadar ke gantengannya bertambah ;)
Cepat-cepat dera langsung ngelepas genggaman tangannya dengan jehan. Nafasnya sedikit tersendat dan entah kenapa dia gatau mau bilang apa
'njir kok gua kaya keciduk selingkuh sih'
"eh-h-hai,, k-kak"-dera
"kuliahnya udah selesai?"-arga
Jehan yang ga kenal arga siapa cuma diem aja di belakang dera, ada banyak pertanyaan yang terpintas di otaknya tentang siapa cowok dewasa berperawakan mapan ini
Dera mengangguk
'gua kok kaya selingkuhan dera disini?'-fikir jehan
"em. Ini siapa?"-tanya arga nunjuk jehan
Jehan berdehem.
"jehan om"
"OM?!!"-pekik arga kaget. Pertama kali dalam seumur hidupnya dia di panggil om.
Dera menggaruk keningnya
Arga menatap tajam jehan, begitu pula sebaliknya. Entah atmosfer dari mana tiba2 dera ngerasa suasana mulai canggung dan kurang terkendali
"eeh-eh, ini kak kenalin dia jehan, temen aku, dan jehan kenalin ini kak arga"-dera memperkenalkan mereka masing2
"dia siapa?"-tanya jehan mengintimidasi
Dera terkejut. Dia ga punya hubungan apa2 sama arga, kakak kelas? Wah alasan yang kurang spesifik itu.
Tiba2 arga maju, narik dera sampe ada di sampingnya dan menautkan tangan mereka supaya saling bergenggaman dan dera sama sekali tidak menolak
Entah perasaan nya aja atau emang benar. Genggaman tangan dari arga jauh lebih nyaman dari pada genggaman tangan dari jehan.
"saya calon suaminya"-jawab arga mantap
Jawaban yang sukses membuat dera keselek air liurnya sendiri dan jehan yang batuk tanpa sebab
"H-HAH?!!"-jehan
"KAK!!"-dera
"dera pulang sama saya. Assalamualaikum"-tanpa menunggu jawaban dari jehan arga langsung membawa dera ke mobilnya yang berjarak 3 mobil dari tempat jehan
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight-II [end]
De TodoMasih dengan orang yang sama namun kisah yang berbeda. Derandika aurelia yang kembali melanjutkan masa depan di salah satu universitas ternama di jakarta. Berusaha melupakan masa lalu yang bahkan enggan hilang dari hatinya. Sekeras apapun dia berus...