Empat

278 46 0
                                    


Eun-hee menghela nafas lega mendengar pengambilan gambarnya dengan Jung-kwan akan dilakukan terpisah karena jadwal Jung-kwan yang sibuk. Eric akan menggantikan Jung-kwan dan adegan akan diolah sedemikian rupa sehingga seolah-olah Eun-hee sebenarnya berakting bersama Jung-kwan.

[Kilasan memori membanjir ketika si wanita memandangi foto dirinya satu per satu. Ia menangisi memori bahagia yang terlupakan ketika dirinya lebih memilih pernyataan cinta yang terucapkan daripada sekedar tindakan diam-diam.]

Mengapa mencintai mensyaratkan kata-kata?

Tidak cukupkah kita dalam dunia kita berdua

Menggenggam dan merengkuh cinta

Menyatakan tanpa memerlukan kata-kata?

Eun-hee tersenyum haru memandang adegan terakhir ketika ia memerankan si wanita yang menangis penuh penyesalan. Aktingnya ditunjang dengan potongan-potongan kenangan dirinya dengan Jung-kwan (yang sementara diperankan Eric) terdengar pilu disandingkan dengan suara lembut Jung-kwan.

"Baiklah! Terimakasih untuk kerja kerasnya!" Produser dan seluruh kru pengambilan gambar bertepuk tangan gembira karena puas dengan hasil kerja mereka yang dikebut selesai selama dua hari terakhir. Mendengar pengumuman after party, Eun-hee langsung menghela nafas mendengarnya. Ia hanya bisa berharap Park Jung-kwan tidak menyusul ikut ke sana.

-000-

After party telah mendekati usai ketika tiba giliran Eric untuk menyanyi di depan. Eun-hee sedang ikut bertepuk tangan ketika tiba-tiba pintu terbuka dan Jung-kwan memasuki ruangan dengan long coat-nya.

"Jung-kwan! Akhirnya kau datang juga!" seluruh ruangan riuh karena kedatangan Jung-kwan.

"Selamat malam, semuanya!" Jung-kwan tertawa dan hampir semua orang mempersilahkan Jung-kwan duduk di dekat mereka. Ya, hampir semua orang kecuali Eun-hee.

"Silahkan memesan lagi! Hari ini semuanya aku yang traktir!" pengumuman Jung-kwan disusul dengan sorakan gembira dari seantero ruangan.

Jung-kwan menyalami produser, menuangkan minuman untuk produser dan kemudian bicara dengan beberapa kru sebelum akhirnya mengambil tempat duduk di kursi yang ditinggalkan Eric dengan gaya sealami bernafas. Seolah memang di sanalah ia seharusnya duduk.

Eun-hee terdiam, memasukkan makanan lagi ke mulutnya sehingga mulutnya terlihat penuh. Jung-kwan tidak akan mengajaknya bicara dengan mulutnya yang dipenuhi makanan.

Tetapi, Eun-hee salah karena Jung-kwan tetap berbicara padanya tanpa mengharapkan timbal balik. "Nona Kim, kurasa kau sedang dengan sengaja menghindariku," ucapnya dengan nada menuduh.

Eun-hee menelan makanannya susah payah. Sekitar mereka terlalu berisik sehingga tidak satupun mendengarkan ucapan Jung-kwan. Ia bisa melihat Eric melambaikan tangan dan memasang mimik─apa boleh buat─dan duduk di kursi kosong sebelah produser.

Eun-hee masih mengunyah makanannya, jadi ia hanya bisa menggeleng. Ia memasukkan makanan lagi sekalipun mulutnya masih penuh.

Jung-kwan memandangnya dan menghela nafas, "Kau tidak jujur Nona Kim. Kukira kita berteman?"

Eun-hee mengunyah dalam diam. Jung-kwan pun menghela nafas dan berdiri sambil menarik tangan Eun-hee agar berdiri bersamanya. Suasana mendadak hening ketika mereka berdua berdiri bersamaan dengan tangan tergenggam.

Eun-hee melotot memandang Jung-kwan. Sebenarnya ekspresi Eun-hee cukup lucu seandainya Jung-kwan sedang tidak ingin bercanda saat ini. Ia menarik tangan Eun-hee agar mengikutinya berjalan keluar ruangan. Setelah mereka keluar dan pintu tertutup, para kru langsung heboh dan menggosipkan mereka.

Her Man [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang