"Selamat pagi, Say..., emm, Suzy..." Sapa Baekhyun yang terlihat agak sungkan.
"Pagi, Baek..." Jawab Suzy dengan senyuman.
"Apakah keadaanmu sudah membaik?"
"Hmm.." jawab Suzy mengangguk penuh senyuman. "Seperti yang kau lihat, aku sudah bisa berjalan sendirian di koridor sekolah," lanjutnya penuh semangat.
"Baguslah..." Puji Baekhyun dengan mengacak-acak rambut Suzy.
"Ya! Baek! Rambutku jadi berantakan lagi...." cemberut Suzy.
Melihat Suzy yang cemberut seperti ini membuat Baehyun tersenyum senang, "mengapa kau sangat imut, Sayang?" Pikirnya dan kembali mengacak rambut Suzy.
"yaa!! Absuuurrdd!!" Teriak Suzy. Berdiri dan bersiap memukul si aneh yang sangat disayanginya.
Baekhyun tertawa penuh kemenangan melihat Suzy mengamuk seperti ini, dia berlari dengan kesigapan yang selalu ia punya. Mereka berdua terlihat seperti Tom dan Jerry yang sedang kejar-kejaran.
"Pagi-pagi sudah pacaran," batin Sehun yang tidak sengaja melihat mereka berdua didalam kelas.
Sehun kembali melanjutkan langkahnya untuk mempersiapkan mata pelajarannya di kelas lain.
**
Sehun masih tenggelam dalam semua pekerjaan kantornya. Mata Sehun terus menatap monitor, tangannya sibuk mengetik perintah-perintah dan prosedur yang harus di jalani anak buahnya di kantor. Irene yang sudah datang dari tadi pun hanya bisa menunggu dengan wajah tertekuk.
"Oppa," panggil Irene entah yang keberapa kali.
Sehun tersentak. "Sejak kapan kamu disini?" Tanya Sehun yang baru menyadari kehadiran Irene.
"Sejak sejam yang lalu."
"Maafkan aku, Irene." ujar Sehun.
Pria itu berdiri, berjalan menuju sang tuan putrinya. Dia membelai lembut wajah Irene.
"Kau terlihat sangat bahagia." ucap Sehun.
Irene tertawa, gigi putihnya terlihat begitu memukau dikelilingi bibir berwarna merah merekah. Mata cantiknya menyipit, menggambarkan betapa bahagianya dia hari ini.
"Aku telah membuat seorang siswi menjadi model lukis hari ini dan dia telah berpose selama dua jam. Aku menyuruhnya berpose layaknya ballerina profesional." Tawanya semakin pecah.
"Hmm.. Pasti siswi sangat spesial bagimu."
"Dia memang sisiwi yang sangat spesial bagiku." Irene membenarkan. Kali ini tawanya penuh arti sembari menatap Sehun.
***
"Mulai besok berangkat sendiri." Titah Sehun
"Ha?" Suzy tak percaya mendengar ini.
"Bukankah keadaanmu sudah membaik. Bahkan kau bisa berjalan sendirian di koridor sekolah kan."
"Itu juga karena kau di belakangku, Saem." sanggah Suzy.
Mata Sehun memicing, "Benarkah?"
"Iya, Saem. Jadi pelease jangan suruh aku berangkat sendirian."
"Baiklah." Ucap Sehun.
"Terima kasih, Saem." sumringah Suzy.
"Jangan lupakan jalan menuju sekolah ya."
"Ya! Saem! katanya 'baiklah'"
"Baiklah, kau berangkat sendiri."
"Saem!!"
Sehun tidak menanggapi Suzy yang sudah memelas padanya.
"Jangan seperti inilah, Saem." Bujuk Suzy sembari menarik-narik lengan baju Sehun. " Antarlah, ya? ya?".
Sehun masih saja tak menghiraukan Suzy.
"Bagaimana jika istrimu yang cantik ini di culik lagi? Hm??" Suzy ikut duduk di samping Sehun "Saem!"
Sehun memicinkan matanya, "Istri?". Dilihatnya Suzy dari kepala hingga kaki, "kau sebut dirimu seorang istri?"
Suzy mengangguk polos.
"Apakah aku salah?"
Sehun berdecak serta menggelengkan kepalanya.
"Jadi aku tetap diantar kan?" tanya Suzy memastikan dengan penuh harap.
"Tidak," tegas Sehun.
TBC
NewWriter
Triaschan

KAMU SEDANG MEMBACA
Oh 2 Bae
FanfictionJika 'He is My Husband' milik Suzy, Maka 'Oh 2 Bae' milik Sehun. • "Apakah kau tak bisa membedakan obsesi dengan cinta?" • "Aku tau! Tapi aku mencintai kalian berdua." • "Tinggalkan saja dia, Oppa." • "Apapun yang terjadi, aku tak akan membiarkan...