Saat di kamar jimin merasa tidak enak badan. Ia mulai merebahkan tubuhnya dan meluruskan kakinya yang terasa kaku.namun kegiatan itu terganggu saat Jungkook datang.
"Kau ini hanya bisa tidur eoh?!" Bentak Jungkook
"aku tadi baru pulang dari rumah orang tuaku, bahkan kamu tau aku pulang"
"Banyak alasan, cepat bereskan rumah, dan cuci pakaianmu"
Jimin menulikan telinganya, seakan malas mendengar perkataan suaminya.
"Kau ini tuli atau bagaimana ! Cepat lakukan atau"
"Atau apa ha? Kamu ingin mengancamku?aku juga akan meninggalkanmu jika kamu berani menyentuh orang tuaku, aku tau kamu tidak berani melawan ibu dan ayahmu"
Sekali lagi, Jungkook diam, dia seolah mendapat serangan beruntun dari jimin.
Entah kenapa sekarang jimin begitu berani kepada Jungkook, bahkan dia juga sudah jarang sekali menangis.
"Kau ini sudah berani kepadaku! Apa kau sudah mengadu kepada orang tuamu?sehingga orang tuamu mengajari mu seperti ini"
"Maksudmu apa?seenak jidat menuduh orang tuaku seperti itu,orang tuaku tidak seburuk yang kamu fikir kalo kamu belum tau"
"Ya ya ya terserahmu saja, aku tidak perduli, lebih baik sekarang cepat kau lakukan apa yang tadi aku suruh, karna semua pekerjaan sudah menumpuk, enak saja kau tidak bekerja dan tidak melakukan apa apa"
Jimin hanya menatap Jungkook malas, walaupun dia kini sedang memegang vakumcleaner.
Jimin membersihkan semua lantai rumah yang kotor,dilanjutkan dengan menggiling pakaiannya dan pakaian Jungkook ke dalam mesin cuci, kemudian memasak dan mencuci piring.
Semua itu dilakukannya hampir 4jam ,sekarang tubuhnya sangat lelah, entah kenapa belakangan ini badannya sering kelelahan.
"Semua sudah ku selesaikan, aku mau tidur"
"Terserahmu"
Jimin menuju ke kamarnya dan tidur.
Sedangkan Jungkook , ia mulai memikirkan kejadian saat dia selesai menggagahi jimin, apakah jimin akan hamil?memang orang tuanya itu sama sepertinya, namun apakah jimin akan sama dengan ibunya?
mana mungkin jimin hamil, dia kan dari keluarga yang strainght.kalau dia benar benar hamil apakah anaknya itu darah dagingku? -Batin Jungkook
Sesekali Jungkook menjambak rambutnya sendiri, seakan menyesal akan apa yang di perbuatanya, padahal jika di fikir fikir, mereka berdua sah sah saja jika melakukan persetubuhan seperti itu.
Jungkook masih belum percaya jika dia pernah menggagahi jimin. memang dia pernah merasakan kenikmatan kala malam itu. Sungguh dia merasakan betapa nikmatnya lubang yang di gagahinya malam itu. Tapi entah kenapa rasanya pikirannya tidak sejalan dengan perasaannya.
Nunggu ga?
Tinggalin komen yang pantes buat penulis yang malas kek aku dong:(
Saranghae
Shalsaudreyams
KAMU SEDANG MEMBACA
PALSU
FantasyJimin yang terus tersiksa . Jungkook yang menikahi jimin hanya untuk pencitraan . memilih uang dari pada cinta yang diberikan jimin?tapi kemudian bagaimana?