Hari itu juga jimin memasak, dan membersihkan rumahnya yang besar itu seperti biasanya, tapi entah kenapa perut jimin terasa keram,ia tidak tahan sakit ini, dia memilih untuk menelfon hyung sepupunya Park Chanyeol.
Tut Tut Tut
"Yoboseyo?"
"Hyung, tolong aku, perutku sakit, bawa aku ke rumah sakit, tolong" terdengar jelas oleh Chanyeol jika jimin sedang kesakitan.
"Dimana suamimu?sudah mengabari Paman dan bibi?"
"Jangan banyak tanya! Aku tidak ingin merepotkan Mama dan papa" bentak jimin
"Baiklah 10 menit Hyung sam-"
Telpon dimatikan sepihak oleh jimin.hyungnya begitu cerewet.
Benar kata Chanyeol 10 menit dia sampai dengan membawa mobilnya. Ia segera membawa jimin yang terduduk lemas ke rumah sakit .
Skip- rumah sakit.
"Suster tolong bawa adik saya, dia kesakitan."
"Baiklah saya akan membawa adik anda"
"Dok ada pasien"
"Nee bawa ke ruangan"
Chanyeol duduk dan terlihat jelas raut wajahnya yang sangat panik.
15 menit kemudian jimin keluar dari ruangan itu. Chanyeol yang melihat itu kemudian langsung bertanya.
"Kau kenapa?"
"Tidak apa apa, hanya keram" namun wajah jimin terlihat sangat ada beban saat ini.
"Ayo pulang Hyung, aku ingin istirahat"
"Baiklah, Hyung akan membayar administrasi dulu"
Setelah selesai, Chanyeol mengantar jimin pulang ke rumahnya.
Skip- rumah jikook
"Masuklah, Hyung tidak bisa mampir, kau tidak apa kan sendiri?apa perlu Hyung menelfon suamimu?"
"Anni, tidak perlu Hyung, pergilah, aku tidak papa sendiri"
"Yasudah Hyung pergi, jaga dirimu baik baik" jimin mengangguk kemudian masuk kedalam rumah, Chanyeol pun melajukan mobilnya.
Di dalam rumah jimin hanya melamun, dia tidak meneruskan pekerjaan rumahnya yang hampir selesai tadi.
Flashback on
Suster membawa jimin, kedalam ruangan periksa.jimin terlihat sangat kesakitan
Jimin terus memegangi perutnya yang sakit,kemudian dokter membuka bajunya sampai di bawah dada, lalu memeriksanya.
"Hmm cukup baik, mungkin karna terlalu lelah, saya sudah menyuntikkan obat pereda rasa sakit untuk Anda, saya harap Anda tidak terlalu kelelahan, memang sangat jarang, namun Anda sedang mengandung."
"Hah?saya hamil dok?" Kaget jimin.
"Iya Anda sudah hamil, usia kandungan masih sangat rentan sekali, sekarang sudah memasuki hari ke 11"
Jimin menutup mulutnya lalu menggelengkan kepalanya.
"Tidak mungkin, mana mungkin aku hamil?"
"Baiklah sekarang sudah selesai, Anda boleh pulang"
Jimin keluar dari ruangan tersebut kemudian pulang bersama Chanyeol.
Flashback off
Jimin masih dalam posisinya yang sedang melamun.
"Bagaimana aku mengatakan ini semua pada Jungkook?" Sambil mengelus perutnya yang masih terlihat sangat rata.
Jimin menangis dan kemudian berfikir.
"Aku takut hikss jungkook tidak mengakuinya"
Ia sangat takut hal itu terjadi padanya, ia sangat takut jika anak yang ada di dalam kandungan nya tidak diterima oleh Jungkook.
Kali ini ada yang nunggu?
Aku mungkin bakal slow respon buat ff ini:"
Shalsaudreyams
KAMU SEDANG MEMBACA
PALSU
FantasyJimin yang terus tersiksa . Jungkook yang menikahi jimin hanya untuk pencitraan . memilih uang dari pada cinta yang diberikan jimin?tapi kemudian bagaimana?