Beda dengan jimin, yang saat ini berada di rumah peninggalan kakeknya.alat pernafasan yang melekat di hidung mungilnya. jimin selalu di temani oleh lelaki tampan yang setia menunggunya.
Dia adalah sahabat kecil jimin yang saat ini tumbuh menjadi lelaki dewasa yang sangat tampan.
Dan tiba pada saat jari jemari mungil jimin bergerak.jeon wonwoo lelaki tampan itu segera memanggil dokter pribadinya, orang tua Jungkook dan orang tua jimin.
" Tante, Om, dokter!! Tangan jimin bergerak!" Ucap wonwoo tegas.
Mereka semua segera masuk dan dokter memeriksa keadaan jimin.
Terlihat saat ini mata jimin perlahan sudah mulai terbuka.memperlihatkan mata indahnya yang di rindukan semua orang.dokter pamit untuk pulang.
Satu hal yang di lakukan jimin saat bangun dia mengelus perutnya yang kini sudah rata.Wajahnya terlihat sangat panik, namun ibu Jungkook dan Mama jimin segera menenangkan.
"Tenang sayang , anakmu sedang tidur di keranjang tidurnya" ucap Mama jimin.
Mama jimin segera mengambil anak jimin yang belum di namai itu,kemudian memberi bayi itu ke gendongan jimin. terlihat sekali wajah bahagia jimin.
" Sayang, cucu Mama belum memiliki nama. Nama apa yang akan kamu berikan padanya sayang?" Tanya Mama jimin.
"J-jeon jung-min ma,pa,yah,bu" jawab jimin sesekali melihat lelaki di sampingnya.
Semuanya terlihat sangat bahagia. Begitu pula dengan wonwoo lelaki itu tersenyum dan berkata.
"Hai jimin, ini aku wonwoo , teman masa kecilmu, izinkan aku menjadi teman hidupmu, dan aku akan menjadi ayah untuk anakmu" ucap wonwoo membuat wajah jimin yang pucat terlihat bersemu.
"Jinjja?" Bibirnya bergerak namun tidak mengeluarkan suara
Orang tua Jungkook malah justru merestui mereka, karna mereka beranggapan jika Jungkook tidak bisa menjaga jimin.
"Jimin, ayah dan ibu merestui kalian, kami sudah menganggap kamu sebagai anak kami, kami juga meminta maaf atas perlakuan Jungkook padamu"
" Tidak yah, Bu, Jungkook baik sekali pada jimin, kalian jangan pernah membencinya nee?lupakan saja apa yang pernah terjadi yah, Bu" jimin tersenyum setelah mengakatan kalimat itu.
" baik sekali hatimu sayang, ibu yakin wonwoo bahagia menjadi suamimu nanti" kali ini wonwoo yang tersenyum mendengar perkataan mertua jimin itu.
" Jimin, ayah dan ibu akan mengurus surat perceraian kalian, ayah dan ibu sangat menyayangimu sayang"
Jimin kembali tersenyum lirih.Perlahan jimin mulai melupakan jungkook, melupakan semua kenangan tentang Jungkook padanya. Tapi menurut jimin Jungkook tetap seseorang yang baik dimatanya.
Orang tua Jungkook pulang ke rumah besar milik keduanya.
Mendiskusikan perceraian anaknya yang akan berlangsung secepatnya.
Mereka menemukan titik temu yang baik untuk jimin, mereka sudah amat kecewa oleh Jungkook.
"Baik sayang, aku akan menelfon jungkook sekarang." Ucap ayah Jungkook.
"Iya sayang, cepat "
Tuttt. Tuttt. Tutt
"Halo?Ayah?" Jawab Jungkook.
"Ayah tidak mau berlama- lama, ayah hanya memberitahu jika Minggu depan surat ceraimu keluar,kau harus segera menandatanganinya." Ucap namjoon dingin.
"B-bagaimana bisa!aku tidak setuju yah, aku tidak akan pernah mau menandatanganinya!"
"Bisa saja ! Alasan sangat kuat! Bahkan kau berselingkuh dan meninggalkannya saat jimin berada di ambang kematian!"
"Dimana jimin sekarang yah!aku ingin menemuinya!dan juga anak itu!"
"Untuk apa?setelah kau membuangnya kau ingin bertemu dengannya semudah itu!bagaimana dengan perempuanmu itu!"jawab namjoon ketus
"Oh iya , satu lagi yang ingin ayah sampaikan, bahwa jimin sudah memiliki calon ayah untuk anakmu dan jimin!"
"Tolong yah! Beritahu aku dimana tempat tinggal jimin sek-" blm sempat jungkook melanjutkan,telfon di putus sepihak.
Jungkook menyesal sejadinya, tangis penyesalan yang kini menerpa dirinya.
Mungkin ini yang disebut dengan karma, karma tidak akan salah kemana tempat dirinya membalas.
Nah gimana ini Hoy!!
Jiminkuuuu udah bangunn
Nunggu ga?
seneng ga?
Ngga ya?Shalsaudreyams
KAMU SEDANG MEMBACA
PALSU
FantasyJimin yang terus tersiksa . Jungkook yang menikahi jimin hanya untuk pencitraan . memilih uang dari pada cinta yang diberikan jimin?tapi kemudian bagaimana?