Jungkook berniat menggugurkan kandungan jimin , sepertinya ia benar benar tidak ingin anak yang di kandung oleh jimin lahir.
Sampai saat ini, orang tua Jungkook maupun orang tua jimin tidak mengetahui perihal kehamilan jimin.
Entah apa yang jimin inginkan, dia hanya ingin semua orang tidak terbebani olehnya, dia ingin menyelesaikan masalahnya sendiri.
"Jimin, buatkan aku kopi"
Jimin segera membuatkan kopi untuknya, jimin tidak ingin mengulang kesalahannya dulu, ia memberikan gula secukupnya.
"Ini kopimu, minumlah"
Jungkook tersenyum. Ia merasakan rasa yang pas si dalam racikan kopi tersebut.
"Cukup baik, terimakasih" sumpah demi apapun baru kali pertama ini Jungkook mengucapkan terimakasih
Jimin hanya memberikan senyumannya.
"Apa dia sudah mulai menerimaku dan bayiku ini?" -batin jimin
Jungkook memperhatikan ekspresi jimin yang nampak sangat kebingungan.
Hingga dari hari itu sampai bulan ke 8 usia kandungan jimin , Jungkook masih saja memberikan beban pada jimin, padahal jika di lihat pada usia kandungan jimin saat ini, jimin sudah seharusnya tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat.
Kini jimin sedang menjemur pakaian milik Jungkook dan miliknya, jimin merasakan keram di perutnya yang dulu pernah di rasakannya kembali muncul, namun kali ini 2 kali lipat dan sedikit darah mengalir mengotori celana panjang bahan miliknya.
Ia tidak tahan dengan sakit itu , Jimin pingsan. Untung saja saat itu supir pribadi jungkook belum pulang kerumahnya, jadi ia bisa membawa jimin ke rumah sakit.
Jimin dilarikan ke rumah sakit, supir itu tidak berniat lancang , namun ia terpaksa menelfon orang tua jungkook dan orang tua jimin melalui handphone milik jimin.
"Maaf saya mengganggu , nyonya jimin sedang berada di rumah sakit, mohon datang ke rumah sakit *****"
".........."
"Baik pak, saya akan menunggu"
Selang 20menit berlalu dokter meminta perjanjian untuk operasi Caesar jimin, untung saja keluarga jimin dan Jungkook tepat waktu datang saat sang dokter meminta tanda tangan perjanjian. Saat itu juga supir pribadi Jungkook pun pulang.
Park Hae jin papa dari jimin menandatangani perjanjian operasi tersebut.
"Dengan ini saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan cucu kalian dan anak kalian"
"Maksud dokter? Menantu saya hamil?"tanya seokjin
"Iya, anak anda hamil sekarang usia kandungannya sudah 8 bulan , namun karena pendarahan yang dialami oleh anak anda cukup parah, anak anda harus segera menjalani operasi Caesar"
"Baiklah tolong lakukan yang terbaik untuk operasi anak saya" tutup papa jimin dibalas sang dokter dengan mata yang terlihat seperti mimik tersenyum meskipun setengah wajahnya tertutup oleh masker.
"Pa sebenarnya kenapa dengan anakku?kenapa sekarang hikss dia begitu menjauhi kita?bahkan saat ia hamil tua seperti ini pun hiksss ia tidak memberitahu kita?" Mama jimin menangis sejadinya
Papa jimin menenangkan mama Jimin agar tangisannya mereda
"Bahkan saat seperti ini, anakmu tidak ada untuk anakku tuan Jeon!!" Mama jimin berteriak sejadinya,
"Sabar nyonya park, jika terjadi sesuatu pada jimin, aku yangpertama kali akan berurusan dengan anakku jeon Jungkook" murka jeon namjoon tidak bisa di pungkiri, ia sudah menganggap mantunya itu sebagai anaknya sendiri.
Mereka belum mengabari Jungkook , Mereka sibuk menunggu hasil operasi jimin, sudah 2 jam lebih namun dokter belum juga keluar dari ruang Operasi.
Ini up lagi lho:(
Seneng ga? Ngga ya?
Nunggu ga?ngga juga kan?
Aku kasian tau sama jimin:( tapi jimin sayang Jungkook gimana dong?:(
Shalsaudreyams
KAMU SEDANG MEMBACA
PALSU
FantasyJimin yang terus tersiksa . Jungkook yang menikahi jimin hanya untuk pencitraan . memilih uang dari pada cinta yang diberikan jimin?tapi kemudian bagaimana?