17. Natal

382 13 0
                                    

Sore itu aku dijemput olehnya untuk pergi ke kontrakannya, sebenarnya malam itu kami berencana untuk pergi jalan-jalan sambil menunggu malam natal tiba, tapi karna dia ibadah natal hingga malam jadi tidak kesampaian. Aku di tinggal nya di kontrakan dengan segudang tugasnya yang menumpuk, ini membosankan bukan ? Ardian memang sering meminta bantuan untuk mengerjakan tugasnya, ya walaupun aku sedikit tidak tau namun bidang fisika dan matematika ku tak perlu di khawatirkan lagi, bahkan aku pernah mengikuti lomba O2SN bidang Fisika walaupun tidak lolos sampai ke babak final. Malam itu dia pulang pukul 21.00 aku sampai tertidur menunggunya, langsung dia membangunkanku yang terlihat lelap bersanding dengan lembaran2 tugasnya.

"Sayang, bangun aku udah pulang" sapanya dengan lembut.

Aku langsung bangun dan ku lihat plastik makanan yang ia bawa, Ardian memang suka membawakanku makanan atau pun sesuatu jika dia merasa telah merepotkanku, padahal aku sendiri tidak pernah merasa begitu, karna sudah malam akhirnya aku memintanya untuk mengantarku pulang saja, dia pun mengucapkan permohonan maafnya padaku karna pulang ibadah yang sudah larut malam. Sesampai di kos aku menunggunya sampai di kontrakannya, dan setelah dia sampai, ia pun langsung memvideo call aku.

"Aku sudah sampai" ucapnya

Malam itu sudah mendekati hari natal tepatnya pukul 23.55 WIB aku melihatnya begitu murung, aku sangat mengerti keadaannya dimana waktu yang seharusnya ia habiskan bersama keluarga harus tertunda karna suatu cita-cita yang belum tercapai.

"Sayang kenapa ?" ucapku padanya yang terlihat beberapa kali mengarahkan kameranya ke lain arah

"Ndak apa, kangen keluarga" ucapnya lirih

"Sabar ya sayang, bentar lagikan pulang, tahun depan sayang pulang aja" ucapku menenangkannya.

"Tapi sayang gimana ?" ucapnya kembali

"Ya ndak gimana2 kan teman2ku ada"

"Benar ya ?" ucapnya kembali tak percaya padaku

Hingga pukul 00.00 WIB ku ucapkan selamat natal padanya, tiba2 dia memejamkan mata dan kulihat genangan air di pelipis matanya, sontak aku pun menangis melihatnya, baru kali ini aku melihatnya menangis dengan tulus, aku menyuruhnya untuk membuka buku dibagian belakang yang telah aku tulis sebuah kata-kata setelah aku selesai mengerjakan tugasnya.
~*~
"no matter what we are doing together, sharing a giggle or saying a prayer, we always do it with love.merry christmas to my darling"
~*~
Begitulah kira-kira pesanku padanya, diapun terbungkam dan hanya menatapku sambil tersenyum haru, sebenarnya aku ingin memberinya hadiah natal saat itu, ya anggap saja hadiah atas perjuangan dan pengorbannya selama ini padaku, namun ada suatu kebutuhan sehingga uangku tak cukup untuk membelikannya kado itu. Jujur baru pertama ini, aku merayakan natal bersama orang yang telah mewarnai hidupku, jika di kampungku aku selalu merayakan natal di rumah bude kali ini aku merayakannya hanya bersamanya, memang ini terasa sangat menyedihkan.

***

Malam ini adalah malam dimana kita menyambut tahun baru, karna kami telah memiliki acara sehingga sore itu kami bergegas untuk menyiapkannya. Aku,Ardian,willy,dan kak Deya menyambut tahun baru dengan acara memanggang jagung dan ayam. Walaupun tidak semeriah di rumah ataupun di kampung kita masing2 namun rasanya cukup berkesan, ada hal yang tak bisa ku lupakan di malam itu, yaitu pertemuanku yang tidak disengaja dengannya ditahun lalu tepat di malam tahun baru juga. Kak Deya dan willy pun kepo bagaimana kisah asmara kami ini bisa berujung dengan kebersamaan jika mengingat jarak kami yang cukup jauh dan kampus yang berbeda.

"Oke, anggap saja malam ini acaranya Resi sama Ardian yah" ucap kak Deya

"Berarti kamu harus mesra bro, kyak pertama ketemu gitu, coba sekarang suapin lah" sahut willy

"Ooo oke lah" jawab Ardian sambil tersenyum

Tanganku yang sedang kotor karna masih harus membenarkan bara dan menunggu jagung bakar, tiba-tiba dia menyuapi ku sembari berkata manja.

"Uy uy uy sini2 buka mulutnya, manjanyaaa" ucapnya sambil mengulurkan tangannya ke mulutku.

hal itu membuatku malu karna kak Deya dan willy yang langsung batuk2 manja didepanku. Setelah kami selesai, waktu itu masih pukul 23.00 rasanya aku sudah mengantuk akibat kekenyangan, aku meminta Ardian untuk segera mengantarku pulang karna jika pukul 00.00 jalanan akan ditutup dan sangat macet, karna acara kami malam itu bukan untuk melihat pesta kembang api ataupun jalan-jalan, kalian pasti tau lah ya bagaimana terjebak macet yang melelahkan. Setelah semuanya sampai di kos masing-masing kami saling mengucapkan selamat tahun baru.

Between Friday And Sunday Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang