Part 4 : Jealous, maybe ?

506 20 0
                                    

Nana’s

            Aku telah rapih hari ini. Memakai kaus putih tanpa lengan yang panjang sampai lututku, lalu kupadukan dengan cardigan rose juga skinny jeans. Siang ini aku akan menjadi stylishnya Kimo.

           Kimo sudah menunggu di depan rumahnya, kemudian ia tersenyum padaku. Kimo tampak bagus dengan kaus spongebob warna kuningnya itu, yah, Kimo memang orang yang ceria sepertinya.

           Ketika aku melangkah, tiba-tiba rumah bernomor 16 itu terbuka, pemiliknya menatapku dan Kimo bergantian, lalu mendengus dan kembali menutup pintunya. Kenapa sih, keledai itu ?

            Sepertinya Kimo tidak ambil pusing, “Ayo”, ajaknya tanpa beban. Mungkin kimo sudah terbiasa dengan sikap Kyuhyun yang seperti itu.

           Kimo mengeluarkan motornya dari tempat parkir. Motor yang bagus, mengingat dia akan makan di sebuah hotel bintang 5 yang aku saja belum pernah kesana.

 “Jadi, kemana kita ?”, tanyaku ketika naik ke jok belakang motor Kimo sambil memakai helm.

“Kurasa di Myeongdong ada toko baju dan sepatu yang bagus”, jawab Kimo, aku mengangguk,

“Oke, ayo jalan”, lalu motor putih milik Kimo melesat membelah kotta Seoul.

***

 Kyuhyun’s

            Aku memperhatikan Kimo dan Nana dari lantai tiga rumah susunku. Rumah kami bersebelahan, rumah Kimo nomer 15, aku 16, dan Nana 17. Bersebelahan, banget.

            Sekarang Kimo dan Nana sedang jalan berdua. Apa yang perempuan itu pikirkan ? mengiyakan ajakan kencan seseorang yang baru saja dikenalnya ? ternyata aku salah menilai dari masakannya yang enak saja.

            Aku memutuskan untuk pergi ke perpustakaan sekolah, kurasa menenggelamkan diri diantara buku-buku kalkulus atau fisika akan terasa lebih baik untuk pikiranku.

 ***

 Nana’s

            Kami sampai di sebuah pusat perbelanjaan bernama Myeongdong. Lalu memasuki sebuah butik yang terpampang manekin dengan jas-jas bermerk. Membayangkan harganya saja aku sudah ngeri.

“Selamat datang, ada yang bisa saya bantu ?”, sambut seorang karyawati. Kimo mengangguk,

“Ya, saya sedang mencari setelan jas yang cocok untuk makan malam bersama keluarga”, jawabnya,

“Bisa lihat disini pak”, balas si karyawati itu sopan. Kemudian kami mengikuti wanita itu.

           Wanita tadi menunjuk sederetan jas yang kurasa bagus semua. Tapi melihat Kimo yang bertubuh tinggi, kurasa ia perlu memilih jas dengan sedikit berhati-hati agar tubuhnya tidak terlihat jangkis atau apa. Juga agar Kimo tidak terlihat bungkuk.

         Aku mulai memilih-milih jas yang cocok untuk Kimo. Menerawang jas itu di hadapan tubuh Kimo, memutuskan cocok atau tidak. Kimo pun tidak banyak komentar dengan tingkahku yang sedang memilihkan baju untuknya. Ia malah terlihat antusias saat aku mengajukan dua pilihanku.

“Kau suka yang mana ? jas yang ini, atau yang ini ?”, tanyaku sambil mengacungkan satu stel jas dengan sedikit renda rempel di kerahnya, dan jas yang terlihat seperti mantel tapi tetap menawan.

“Hmmm, aku pilih yang itu”, Kimo menunjuk jas dengan sedikit renda. Ya, kurasa cocok dengan profilnya yang ceria.

“Pilihan bagus, sekarang ayo kita cari dasi dan sepatu!”, ajakku.

30 days to know youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang