Nana’s
Ketika kami berjalan menuju stasiun. Kyuhyun masih menggenggam tanganku saat menunggu kereta. Menurutmu apa yang kau pikirkan ? dia memelukku saat acara selesai, lalu baru saja menyelamatkanku dari anak-anak nakal, dan sekarang dia menggenggam tanganku ?
Aku memilih diam saja ketika kereta tiba dan kami duduk sebelahan di dalam kereta. Genggamannya melemah seiring dengan napasnya yang kembali berbunyi seperti mesin rusak.
Aku menoleh untuk menatap wajahnya, tapi Kyu sudah memejamkan mata dengan bibir yang pucat.
“Kyu, Kyuhyun ?”, Kyu tidak menyahut dan terus berusaha untuk bernapas.
“Kyu ? pakai inhealermu Kyu”, pintaku. Melihatnya tidak berdaya seperti ini malah membuatku lebih ketakutan.
“Udah dipake tadi”, balas Kyuhyun dengan suara parau.
“Inhealermu habis ???”, tanyaku tidak percaya. Anak ini benar-benar keledai. Bagaimana caranya bertahan hidup sendirian ? justru anak ini yang merepotkan, bukan aku atau Kimo. “Hah, yasudah, kita pulang dulu”, ucapku akhirnya.
Kyu merangkulkan sebelah lengannya pada bahuku yang berusaha membawanya berjalan pulang. “Kau tahu ? kaulah yang merepotkan Kyu”, ucapku ketika menaiki tangga rumah susun. Kyuhyun hanya membalas dengan batuk-batuknya itu.
Setelah membuka pintu rumah Kyu, aku membantunya bersandar di ranjangnya yang berada di seberang pintu.
“Tunggu sebentar, aku ke apotek dulu membeli inhealermu”, ucapku lalu berlari menuju apotek yang ada di ujung jalan. Setelah itu, kembali ke rumah Kyu. Ini rekor pertamaku berlari dari lantai tiga rumah susun menuju ujung jalan lalu kembali dalam waktu 5 menit saja.
Kyu memakai inhealernya dan mulai mengatur napas. Aku menghela napas lega, Kyuhyun sekejap mampu mengatur napasnya walau masih batuk-batuk. Aku duduk di sisi ranjangnya, menaruh inhealer yang sudah dipakai.
“Feel better ?”, tanyaku. Tapi Kyu kembali bersandar pada ranjangnya. Entahlah, tapi aku menyentuh kening Kyuhyun, keningnya panas.
“Kau sakit Kyu”, ucapku. Kyuhyun mengangguk. Dia, lemas sekali kalau sedang sakit.
Aku menyuruhnya istirahat, lalu aku kembali kerumahku. Saat aku baru beranjak dari pinggir ranjang Kyu, Kyuhyun meraih tanganku.
“Bisa, kau di sini dulu malam ini ? aku rasa aku tidak bisa melakukan apapun”, pinta Kyuhyun, aku menatapnya sejenak, “Hanya kali ini, oke ?”, Kyu mengangguk lemah, lalu aku kembali ke rumahku untuk menaruh barang-barang dan mandi.
***
Aku kembali ke rumah Kyu dengan membawa kantong pelastik berisi sayuran untuk kimchi. Setidaknya Kyu harus makan dulu baru minum obat.
Kyuhyun masih bersandar di ranjangnya dengan pakaian yang sama. Sial, bagaimana ini ? aku harus menyuruhnya ganti baju bukan ?
“Kyu, kau harus ganti baju dulu”, ucapku. Kyu hanya menarik napas berat, lalu ia mencoba berdiri namun tubuhnya limbung, membuatku sedikit berlari untuk menopang tubuhnya yang hendak jatuh.
Tubuhnya yang hangat dan pipi Kyuhyun yang sedikit memerah membuatku semakin khawatir padanya.
“Baiklah, dimana lemarinya ?”, tanyaku sambil menyenderkan Kyuhyun di ranjangnya lagi. kyuhyun menunjuk lemari yang ada di dekat televisi. Sebisa mungkin aku mencari kaus longgar untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 days to know you
Fanfiction-Kyuhyun's- Aku kedatangan tetangga baru. dia menjengkelkan. aku yang tinggal sendiri kerap kali terganggu dengan tingkahnya yang sembrono. Well, itu sebelum aku mengenalnya lebih lebih. Tunggu ? apa ini ? aku ingin mengenalnya ???