Chapter 1

7.2K 244 39
                                    

Keluarga Super Junior sedang diterpa duka mendalam. Ayah dari salah satu member, Lee Donghae meninggal dunia. Ayah yang selalu menemani Donghae dalam mewujudkan mimpi-mimpinya.

Jelas sekali jika pria tampan itu sangat sedih, namun Donghae tidak mau menunjukkan pada semua. Dia masih berusaha tersenyum pada semua orang yang ingin melakukan penghormatan terakhir untuk sang ayah.

Tidak terkecuali seluruh member Super Junior dan manager mereka. Dua hari setelah pemakaman, mereka semua baru bisa pergi ke Mokpo karna jadwal yang tidak bisa ditunda. Malam hari mereka baru sampai disana.

Leeteuk sang leader berusaha menghibur salah satu dongsaeng-nya itu. Walau sudah beberapa hari tapi Donghae masih tidak bisa menyembunyikan kesedihannya.

Gwenchana ?” tanya Leeteuk saat melihat Donghae duduk sendirian. Pria tampan itu menoleh dan tersenyum.

Gwenchana, hyung.” jawabnya dengan senyum yang terkembang dibibirnya.

Leeteuk mengusak rambut Donghae. Dia tahu jika dongsaeng-nya itu menyimpan dukanya sendiri.

“Donghae …”

Leeteuk dan Donghae berbalik saat ada yang memanggil.

“Heechul hyung ?”

Heechul menghampiri mereka berdua dan langsung memeluk Donghae.

“Hyung turut berduka. Semoga ahjjusi tenang disana.” kata Heechul lembut. Dia sudah menganggap Donghae seperti adiknya sendiri.

Donghae mengangguk dalam pelukan Heechul. “Gomawo hyung.”

Donghae semakin mengeratkan pelukannya. Tak lama, ia terisak di pelukan hyung-nya itu.

“Hikkss hikksss …”

“Tidak apa Hae. Menangislah.”

“Aku harus bagaimana, hyung ? Aku bahkan belum hikss ... aku belum membahagiakan appa. Kenapa appa harus pergi secepat ini ?” tangis Donghae semakin pecah.

Heechul mengelus punggung Donghae, ia melirik Leeteuk yang masih duduk disamping Donghae.

Semua kesedihan Donghae keluar. Pelukan Heechul membuatnya tidak bisa lagi bersikap tegar. Dia dan Heechul memang sangat dekat. Mereka sudah seperti saudara kandung.

*

Donghae masih berada dalam pelukan Heechul. Dia sudah tidak menangis lagi, tapi ia tidak mau melepaskan pelukannya.

“Hae … Mian, tapi hyung harus pergi.” ujar Heechul. Dan membuat Donghae melepas pelukannya.

Andwae, hyung. Kau tidak boleh pergi, temani aku disini.”

Hyung harus pergi, hyung ada syuting setelah ini.”

Sirrheo !!” Donghae kembali memeluk Heechul. Pria itu menoleh pada Leeteuk, meminta bantuan sang leader.

Leeteuk menghela nafas. Saat Donghae sudah bermanja-manja dengan hyung-nya, dia akan sangat sulit dilepas.

“Hae, Heechul hyung harus pergi. Nanti setelah syuting dia pasti kembali lagi.” kata Leeteuk.

“Leeteuk benar. Setelah selesai aku akan kembali ke sini.”

“Janji ?” Donghae melepas pelukannya dan mengacungkan kelingkingnya.

“Janji.” Heechul mengaitkan kelingkingnya dan Donghae.

Setelah itu Heechul berdiri dan berjalan keluar rumah Donghae.

“Hae, kau tunggu disini, ne ?”

Leeteuk pergi meninggalkan Donghae dan menyusul Heechul.

Grep …

Leeteuk menahan pergelangan tangan Heechul saat pria itu akan masuk ke mobil.

Wae ?” tanya Heechul.

“Apa tidak bisa nanti saja perginya ? Bersamaku ?” tanya Leeteuk balik.

“Kenapa kau jadi ikut-ikutan ?”

“Tidak … Hanya saja, aku merasa kalau aku membiarkanmu pergi sendiri akan terjadi sesuatu yang buruk. Lagipula ini sudah malam.” Heechul tersenyum tipis mendengar ucapan Leeteuk.

“Teuk, aku tidak apa. Kau disini saja temani Donghae, dia sangat membutuhkanmu sekarang.” jawab Heechul.

“Tapi tetap saja Heechul … Perasaanku tidak tenang.” kata Leeteuk yang terus memaksa Heechul untuk pulang dengannya.

Heechul menggenggam tangan Leeteuk. “Percaya padaku. Aku akan baik-baik saja.”

Leeteuk menghembuskan nafas berat. Dia benar-benar takut membiarkan Heechul pergi. Perasaannya sangat tidak tenang. Rasanya dia ingin terus bersama Heechul seharian ini.

“Aku pergi.”

Ucapan Heechul membuat Leeteuk membuyarkan lamunannya. Heechul masuk ke mobil. Dengan terpaksa Leeteuk melepasnya pergi.

“Telpon aku kalau ada apa-apa !!” perintahnya.

“Baik leadernim.” Heechul tersenyum melihat sang leader yang terlalu menghawatirkannya.

Mobil Heechul keluar dari halaman rumah Donghae. Leeteuk hanya bisa melihatnya hingga tidak terlihat lagi.

“Semoga ini hanya perasaanku saja. Tuhan, tolong lindungi dia … Aku benar-benar tidak mau terjadi sesuatu padanya.” gumam Leeteuk.

***

Anyyeonggggggg 👋👋👋👋
Gue balik lagiiiiiii ... Nih yg kalian tunggu" ...

Maap chap.na masih dikit, otak gue masih mikir soal.na 😝😝😝ntar kalo otak.na full ide langsung up 2 kayak biasa.na deh, ato kalo gag yg panjang sekalian ...

Chap awal harus d kasih like + commen biar author.na tambah semangat 💪💪💪💪

Paiii paiii yeorobon ...

[HIATUS] Dear My Family - TeukchulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang