Chapter 19

2.7K 171 24
                                    

Pertumbuhan Heemi sangat cepat. Saat dia dilahirkan, berat badannya memang di bawah angka normal bayi yang seharusnya lahir, 2,0 Kg. Tapi dalam seminggu saja beratnya sudah naik 1,5 Kg. Heechul senang melihat perkembangan sang putri.

Dia sebenarnya sudah boleh pulang tiga hari setelah dirawat, tapi Heechul tiap hari datang ke rumah sakit untuk menjenguk putrinya. Itupun dengan pengawalan ketat salah satu manager Super Junior dan Heechul juga menyamar sebagai perempuan.

Setelah dua minggu di rumah sakit akhirnya Heemi di perbolehkan keluar. Beratnya sudah hampir 3,5 Kg. Leeteuk dan Heechul sangat senang mendengarnya. Ibu Heechul dan Leeteuk yang mengambilnya dari rumah sakit dan membawa ke dorm. Inyoung dan Heejin sangat senang bermain dengan keponakan mereka.

“Tidak salah jika dia anak seorang Kim Heechul. Dia sangat cantik.” ujar Inyoung.

Telunjuknya terulur menyentuh pipi Heemi. Bayi kecil itu terkekeh mendapat sentuhan.

“Tapi lihat, kalau dia tersenyum dia seperti Jungsoo.” ujarnya lagi.

“Kau benar Inyoung-ah.” sahut Heejin.

“Bisakah kalian berhenti menggoda putriku. Astagaa … Bisa-bisa pipinya lecet nanti.” Heechul langsung menjauhkan putrinya.

“Dia juga keponakanku, Heechul-ah.” kata Heejin.

“Tapi dia putriku.” seru Heechul. Heemi yang ada di gendongannya hanya mengerjap menatap mommy-nya.

“Kalian semua hentikan. Kasihan Heemi mendengar pertengkaran kalian.” seru Nyonya Kim yang muncul dari dapur bersama Nyonya Park.

“Jam berapa Jungsoo pulang, Heechul ?” tanya Nyonya Park yang sudah duduk di samping Heechul dan memberikan botol susu padanya.

Heechul menerimanya dan langsung meminumkannya pada Heemi. Bayi kecil itu meminumnya dengan semangat.

“Tadi dia bilang akan sedikit pulang terlambat. Hampir malam.” jawab Heechul. Matanya tidak lepas dari sang putri yang juga memandangnya.

“Kau tidak apa di tinggal sendiri ?” tanya Nyonya Park lagi.

Heechul menoleh dan tersenyum.

“Tidak apa, eomma. Aku akan baik-baik saja.” ucapnya lembut.

“Kalau ada apa-apa telpon eomma saja. Nanti eomma akan memandumu.” kata Nyonya Kim. Heechul mengangguk.

Ne, eomma.” Ia beralih lagi pada sang putri yang kini tengah memegangi jari telunjuknya.

“Aku tidak menyangka jika punya anak akan sebahagia ini. Hidupku terasa lebih berwarna, apalagi jika dia tersenyum.” ucap Heechul lirih, tapi masih bisa di dengar empat orang lainnya.

Mereka saling berpandangan dan tersenyum. Nyonya Kim merasa putra bungsunya sudah berubah. Sejak dia mengandung dan sekarang sudah memiliki putri yang sangat cantik, Heechul jadi terlihat lebih lembut. Padahal dulu putranya itu sangat bandel, sangat dingin dan acuh.

*

Waktu tiga bulan terasa singkat untuk Heechul. Walau Heemi sering bersama kedua neneknya tapi Heechul benar-benar akan merasa kehilangan.

Heechul memang sudah aktif bersama Super Junior. Tapi dia juga tidak full dalam semua kegiatan mengingat kakinya masih sering sakit. Leeteuk semakin protect dengan jadwal Heechul, sebagai leader dan sebagai suami.

Mereka menikah diam-diam setelah Heemi berumur satu bulan. Hanya penandatanganan dokumen dan saksinya juga dari member mereka.

“Teuk~ haruskah Heemi pergi ?” tanya Heechul. Matanya tidak lepas dari sang putri yang sedang tertidur.

Leeteuk yang baru saja pulang dari Sukira, menoleh pada Heechul. Leeteuk menghampiri Heechul.

“Kita sudah membicarakan ini.” ucapnya lembut.

“Tapi aku masih ingin bersama Heemi.” Heechul hampir terisak. Tapi dengan cepat dia menarik nafas, mencoba untuk tidak menangis.

“Bukankah aku janji kalau kita akan sering menemuinya ?” Leeteuk mengusap rambut Heechul.

Namja cantik itu hanya diam. Sungguh, dia tidak ingin berpisah dari sang putri. Heemi sudah banya perkembangan meskipun usianya baru tiga bulan. Dia sudah sedikit bisa merespon apa yang dikatakan orang-orang disekitarnya. Dia juga semakin memiliki ikatan batin dengan Heechul. Jauh sedikit saja dari sang mommy, Heemi akan menangis.

Saat awal-awal Heechul kembali bersama Super Junior. Heemi menangis seharian, baru setelah haelmoni-nya menelpon Heechul dan memperdengarkan suara sang mommy pada cucunya, Heemi baru berhenti menangis.

Cup~

Leeteuk memncium pelipis Heechul.
Uljima, sayang …”

Tanpa disadari Heechul sudah mnangis. Hatinya sakit akan kenyataan jika sebentar lagi dia akan jauh dari putrinya.

“Janji kita akan sering menemuinya ?” tanya Heechul memastikan.

Ne, aku janji. Kalau kita tidak ada jadwal atau kau sendiri tidak ada jadwal, kita akan menemuinya. Setidaknya kau bisa sendiri menemuinya.” jawab Leeteuk.

“Baiklah.” Heechul menghapus sisa air matanya.

“Bagus, Cinderella-ku tidak boleh menangis. Dia akan jadi jelek kalau menangis.”

Bug !!

“Sudah sana mandi ! Kau bau !” seru Heechul.

“Tapi kau mencintainya kan ?” Leeteuk tersenyum jail.

“Sana pergi !!” teriak Heechul.

“Huwaaaa huwaaa …” tangisan sang putri membuat Leeteuk langsung melesat keluar. Sebelum mendapat hadiah pukulan dari istrinya.

“Jungsooooo …”

“Cupp cup sayang … Maaf ne, mommy sudah membangunkanmu.” Heechul menepuk-nepuk pelan bokong mungil Heemi. Tak lama suara tangisan itu hilang. Heechul tersenyum.

Cup~

“Tidurlah, putri kecilku. Maaf karna sebentar lagi kau akan jauh dari mommy. Tapi mommy janji, mommy akan sering menemuimu. Mommy janji jika kita akan sering bersama, mommy akan selalu menyayangi dan mencintaimu.”

Sekali lagi Heechul mencium kening sang putri lalu ikut terlelap.

Leeteuk yang melihatnya di depan pintu tak kuasa menahan air matanya. Dia merasa sangat bersalah. Tapi hanya ini yang bisa ia lakukan. Ini semua demi putrinya. Leeteuk tidak ingin Heemi tertekan nantinya. Biar dia sendiri yang menceritakan semua saat Heemi sudah besar, setidaknya saat putri kecilnya itu mampu mencerna semua apa yang terjadi.

Leeteuk berharap nantinya Heemi akan dapat mengerti apa yang terjadi. Semoga putrinya bisa memahami situasi yang ada.

***

Orang tua mana yg tega jauh dari anak.na 😞😞😞
Mommy daddy sabar ia ...
Semua akan indah pada waktu.na (lha kok kayak lagu🤔🤔🤣🤣🤣)

[HIATUS] Dear My Family - TeukchulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang