Chapter 13

3K 189 30
                                    

Dan begitu acara selesai Leeteuk langsung melesat keluar. Eunhyuk harus berlari untuk mengejarnya.

Leeteuk sudah tidak memperdulikan apapun. Sekarang yang terpenting adalah Heechul.



Begitu sampai di rumah sakit mereka berdua langsung menuju ke kamar rawat Heechul. Donghae sudah mengirim pesan pada Eunhyuk tadi.

Brak !!

Semua orang yang ada di dalam kamar terkejut saat pintu dibuka dengan kasar. Nyonya Kim, Heejin dan beberapa member menatap ke arah pintu.

"Teukie ?"

Leeteuk langsung menghampiri Heechul dan langsung memeluknya.

"Miahne ... Jeongmal miahne ..." Leeteuk menangis dalam pelukan Heechul. Sesuatu yang tidak pernah di lihat member lain. Sejak mereka debut setahun lalu, baru kali ini mereka melihat leader-nya menangis tersedu-sedu.

"Miahne Chullie... Miahne ..." hanya itu yang diucapkan Leeteuk. Heechul tersenyum melihat tingkah Leeteuk. Tangannya perlahan mengelus punggung Leeteuk.

"Aku sudah tidak apa, baby juga tidak apa." jawab Heechul. Tapi Leeteuk masih saja menangis.

"Teukie, sudah ..."

Nyonya Kim menghampiri keduanya. Beliau menepuk bahu Leeteuk. Pria itu menarik dirinya dan menatap calon mertuanya.

"Eomma ? Miahne ..."

Nyonya Kim mengusak rambut Leeteuk. "Kalian berdua sama saja. Sama-sama gila kerja ... Eomma sudah menelpon eomma-mu, Kangin sedang menjemputnya sekarang. Biar eomma-mu yang memarahi kalian, karna kalian tidak mendengarkan eomma untuk istirahat bekerja."

"Sudah, jangan menangis Jungsoo. Kau tidak tampan lagi kalau menangis." ucap Nyonya Kim sambil menghapus air mata Leeteuk.

"Apa kalian ingin kami pergi biar kalian bisa berduaan ?" tanya Heejin tiba-tiba. Heechul langsung menatap tajam nunna-nya.

"Wae ?" Heejin yang merasa ditatap semakin ingin menggoda adiknya itu.

"Sudahlah, percuma saja berdebat denganmu nunna." jawab Heechul malas.

"Sudah, sudah jangan bertengkar." lerai Nyonya Kim.

"Heechul harus disini beberapa hari. Dia harus benar-benar bedrest. Salah satu besi yang menyanggah kakinya bengkok karna dia terus saja memaksa untuk bekerja." lanjut Nyonya Kim.

Leeteuk langsung menatap Heechul, yang ditatap hanya menundukkan kepalanya.

"Karna itu juga dia mengalami pendarahan dan membuat hampir saja kehilangan bayinya."

Mata Leeteuk semakin membulat. Dia semakin menatap tajam Heechul. Dan Heechul semakin menunduk dalam.

"Sepertinya Heejin nunna benar. Ada yang harus kami bicarakan berdua." kata Leeteuk tegas tanpa mengalihkan pandangannya pada Heechul. Suara tegas Leeteuk membuat siapa saja yang mendengarnya merinding.

Nyonya Kim tersenyum. Inilah yang Beliau suka dari Leeteuk. Kadang sikap tegas Leeteuk pada Heechul bisa membuat putranya itu luluh.

"Bicaralah dengannya. Dia tidak pernah mau mendengarkan eomma." sahut Nyonya Kim, lalu mengajak semua keluar dari kamar.

Heechul memainkan jari-jarinya. Dia masih belum berani mengangkat kepalanya. Leeteuk yang duduk bersidekap di depan Heechul mengangkat dagu Heechul dengan ibu jari dan telunjuknya.

"Kenapa ? Tidak berani menatapku ?" tanya Leeteuk dengan suara berat. Mata Heechul mengerja-ngerjap lucu.

Astaga ... Leeteuk hampir saja luluh dengan mata itu. Tapi dengan cepat ia bisa mengendalikan dirinya.

"Jawab aku Kim Heechul !" pelan tapi tegas.

"Mian ..."

Leeteuk menghembuskan nafasnya.

"Kenapa tidak memberitahuku ?"

"..."

"Kim Heechul !!"

Heechul menunduk lagi.

"A-aku, aku pikir ... kau tidak peduli padaku. Aku pikir semua kata cintamu hanya sebagai alasan, kau hanya ingin bertanggung jawab dan tidak benar-benar mencintaiku." jawab Heechul dengan lirih.

Deg !

Mata Leeteuk kembali membulat. Begitukah Heechul menganggapnya ? Apa begitu kerasnya dia bekerja sampai Heechul menganggap jika Leeteuk tidak peduli padanya ?

Leeteuk merubah posisinya. Duduk menyamping membelakangi Heechul.

"Mian ... Semuanya salahku." kepala Leeteuk menunduk.

Ini memang salahnya. Dia terlalu sibuk bekerja sampai-sampai tidak memperhatikan orang yang dicintainya ini.

Heechul meraih tangan kanan Leeteuk dan menggenggamnya.

"Kau benar-benar mencintaiku kan ? Kau tidak hanya bertanggung jawab kan ?"

Leeteuk kembali merubah posisinya menghadap Heechul.

"Apapun yang aku lakukan, percayalah bahwa aku hanya mencintaimu. Dari awal kita bertemu, aku sudah jatuh cinta padamu ... Rasa yang tidak biasa itu selalu hadir saat aku melihat senyummu, berada di dekatmu membuat jantungku berdetak sangat cepat ... Aku mengagumimu dalam diam, memperhatikan setiap gerak-gerikmu, menjagamu dalam diam, dan dalam setiap doa-ku selalu ada namamu, berharap kau akan melihatku dan juga mencintaiku ..." Leeteuk balas menggenggam tangan Heechul dan menaruh di dadanya.

"Di dalam sini hanya ada nama Kim Heechul."

Ucapan terakhir Leeteuk sukses membuat air mata yang dengan kuat di tahan oleh Heechul tumpah sudah. Dia tidak menyangka jika Leeteuk begitu mencintainya. Bodohnya dia saat berpikir bahwa sang leader tidak peduli padanya, tidak benar-benar mencintainya, padahal kenyataannya leader ini sangat mencintainya.

Heechul langsung menghambur dalam pelukan Leeteuk.

"Aku mencintaimu Jungsoo ... Sangat mencintamu ..."

Leeteuk tersenyum mendengarnya. "Aku juga mencintaimu ... Lebih dari yang kau bayangkan. Semua cintaku hanya untukmu. Hidupku adalah bersamamu ..."

***

Uduh uduh, gagal deh curiga.na 😏😏😏 ...
Mommy, itu daddy bukan.na gag peduli sama mommy, dia cuman kecanduan kerja aja ...

Daddy itu sangaaaaatttttttt cinta sama mommy ...

[HIATUS] Dear My Family - TeukchulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang