Chapter 11

3.1K 177 19
                                    

"Kemarin saat eomma menemui dokter, Beliau bilang jika lusa Heechul harus menjalani operasi lagi untuk mengambil satu persatu pipa di kakinya." kata Nyonya Kim memecahkan keheningan.

"Eomma-mu sudah bicara pada dokter untuk melakukan operasi yang tidak bahaya bagi bayi kalian." tambah Tuan Kim.

Leeteuk dan Heechul masih diam.

"Setelah bayi kalian lahir, kalian harus menikah." lanjutnya.

Leeteuk dan Heechul membulatkan matanya.

"Joseonghamnhida, aboniem. Tapi bisakah pernikahan itu digelar secara sederhana ? Kami tidak ingin ada berita yang nantinya akan membuat anak kami sedih saat dia sudah besar. Aboniem dan eomma pasti tahu apa maksudnya." kata Leeteuk.

Kami ? Tunggu, apa kemarin Teukie bicara tentang hal ini ? batin Heechul.

Tuan dan Nyonya Kim saling berpandangan.

"Baiklah, kalau memang itu yang terbaik untuk kalian." jawab Tuan Kim.

Leeteuk tersenyum lega. Dia memang tidak mau dikemudian hari terjadi sesuatu yang membuat anaknya tertekan.

"Tapi ... Apa benar operasi itu tidak apa ?" tanya Leeteuk lagi.

"Tidak apa, Teuk. Kau tenang saja, tidak akan terjadi sesuatu pada bayimu." jawab Nyonya Kim menenangkan Leeteuk. Pria itu tersenyum, ia lalu berdiri.

"Aboniem, eomma ... Aku harus pergi, ada syuting setelah ini. Memberdeul pasti menungguku." pamit Leeteuk.

"Ahh, bawa ini Jungsoo. Nanti makanlah bersama dongseang-mu ... Kalian terlalu keras bekerja sampai lupa makan, bagaimana kalian punya energi jika tidak makan ?" Nyonya Kim mengomel sambil menyiapkan bekal untuk Leeteuk.

Sementara ia sendiri berjalan ke arah Heechul yang sudah mengerucutkan bibirnya.

"Hey, kenapa cemberut ?" tanya Leeteuk lembut.

"Tidak apa."

Leeteuk tersenyum, ia tahu kenapa Heechul begitu ?

"Hanya sebentar. Setelah semua jadwal selesai aku akan kembali."

"Tapi selesai jadwal-mu selalu malam."

"Bukankah lebih baik kalau aku ke sini malam hari dan kita tidur bersama ?" Leeteuk tersenyum jail.

Bug !!

Heechul memukul keras dada Leeteuk.

"Aww, appo ..."

"Sana pergi !!" bibir Heechul masih mengerucut dan dengan wajah yang memerah.

"Kiyowo ..." Leeteuk mencubit pipi Heechul, mengambil tangan Heechul dan menciumnya.

"Aku pergi, ne ?" Heechul mengangguk pelan.

"Cepat kembali~" rengek Heechul.

"Iya, nanti aku akan cepat kembali. Tunggu aku, ne."

Setelah itu Leeteuk berpamitan pada orang tua Heechul dan pergi menjalani jadwalnya hari itu. Jadwal Super Junior yang sangat padat, mengingat mereka baru saja debut dan promo di sana sini.

*

Malam harinya saat kedua orang tuanya sudah pulang, Heechul merasa kesepian. Menjelang tengah malam, Leeteuk belum juga datang. Heechul terus saja melirik jam di dinding.

"Haaa ..." ia menghembuskan nafas dengan berat.

Dddrrr ddrrr ...

Ponsel Heechul yang ada di atas meja berdering. Ia mengambilnya dan melihat siapa yang menelpon.

"Kibumie ?" alis Heechul berkerut. Kenapa Kibum menelponnya tengah malam begini ??

"Yeobseo ?"

"Heechul hyung ?" terdengar suara Kibum di seberang sana.

"Ne, Kibumie. Ada apa ? Kenapa kau menelponku malam-malam begini ?" tanya Heechul.

"Ah, tidak hyung. Aku hanya mau menyampaikan pesan dari Teukie hyung. Dia masih ada syuting, kemungkinan dia tidak bisa datang ke rumah sakit menemuimu. Katanya kau tidak usah menunggunya, tidur saja kalau kau sudah mengantuk." jawab Kibum panjang lebar.

Heechul masih belum merespon. Tak lama ia menghembuskan nafas dengan berat.

"Araseo ... Katakan padanya, jika dia memang sibuk lebih baik tidak usah ke sini dulu. Selesaikan saja semua." ucap Heechul dengan suara berat. Kibum yang mendengarnya dari seberang sana merasa tidak enak.

"Hyung, gwenchana ?"

"Ne, nan gwenchana Kibumie. Kau juga harus menjaga dirimu dengan baik. Aahh, tadi eomma membawakan bekal untuk kalian, apa kalian sudah memakannya ?" tanya Heechul mengalihkan obrolan saat dirasa matanya mulai memanas.

"Ne, hyung. Kami semua sudah memakannya, sampaikan terima kasih pada eommoniem." jawab Kibum.

"Ehm, baiklah. Sudah malam Kibum-ah, istirahatlah."

"Ne, hyung. Byee ..."

"Bye ..."

Heechul menutup flip ponselnya dan kembali menghela nafasnya. Setelah itu ia menarik selimut dan mencoba untuk tidur.

*

Hari ini Heechul akan menjalani operasi untuk mengangkat satu dari lima besi yang di tanam di kakinya. Jujur, Heechul merasa sangat gugup. Ini pertama kalinya ia masuk ke ruang operasi dengan keadaan sadar. Kemarin kan dia tidak sadar saat dioperasi.

"Eomma, aku takut ..." gumam Heechul lirih.

Nyonya Kim membelai rambut putranya itu. "Tenanglah Heechullie, semua akan baik-baik saja."

Sekali lagi dalam satu hari ini Heechul menghela nafas panjang.

"Jungsoo belum datang ?" tanya Heechul.

Sejak kemarin Leeteuk memang belum menemui Heechul sama sekali. Dan alasannya masih tetap sama, sang leader terlalu sibuk bekerja. Heechul mengerti dan paham betul seberapa sibuknya Leeteuk, tapi tetap saja hatinya terasa sakit.

Dan salah satu alasan Heechul gugup juga karna Leeteuk. Heechul sebenarnya ingin Leeteuk berada disampingnya saat ia menjalani operasi tapi sudahlah, mungkin sang leader benar-benar sibuk.

"Nanti dia pasti datang." jawab Nyonya Kim.

"Sudah, jangan memikirkan yang lainnya dulu. Untuk saat ini fokus saja pada kesembuhanmu dan bayimu." ucap Nyonya Kim.

"Ne, eomma."

Beberapa perawat masuk ke kamar rawat Heechul. Mereka hendak membawa Heechul ke ruang operasi.

***

Oh my god😩😩 ... My mommy, sabar ne ...
Kadang leadernim emang gag tau waktu ...

Mommy yg kuat ia ngadepin workaholic-nya daddy ...

[HIATUS] Dear My Family - TeukchulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang