Semoga Ini Mimpi

543 49 0
                                    


Setelah kata sambutan dari sang papi dari atas panggung. Orang - orang masih penasaran tentang rupa dari kedua insan yang akan bertunangan itu.

Kemudian, seseorang membawa Aretta ke sebuah ruangan. Sepertinya itu adalah tempat persiapan.

"hm, sudah cantik kok, emang dari base udah cantik, ga perlu dipermak ini wajah" ujar orang itu. Aretta semakin bingung dengan ketidakjelasan orang ini.

"kamu tunggu sini, nanti ada yang jemput" ujarnya kemudian Aretta duudk di salah satu kursi disana sambil merenungkan nasibnya.

Di Outdoor gedung.

"selamat datang pada malam hari yang berbahagia bagi keluarga Bapak Utsman selaku Pimpinan Gama Corp.  dan Bapak Zafran selaku Direktur Utama rumah Sakit Al - Fatih" ujar pembawa acara di panggung yang ada disana.

"malam ini akan dilangsungkan pertunangan dari Salman Al - Fatih dan Aretta Leucadendra, langsung saja kita sambut keduanya" ujarnya lagi.

Semua orang segera memberi jalan untuk keduanya lewat dari jalur yang berbeda dan akan bertemu di panggung.

Aretta hampir saja mengumpat keras ketika tahu yang akan bertunangan dengannya adalah Salman. Lelaki yang paling menyebalkan bagi Aretta.

Sedangkan Salman, dia berjalan santai seperti tanpa beban. Melihat hal itu, Aretta siap memukulinya setelah acara ini.

"wahh, cantik dan tampan ya dua - duanya" ucap si pembawa acara lagi ketika mereka berdua hampir sampai kesana.

Salman lebih dulu naik ke atas sana. Disana sudah ada kedua orang tua mereka dan nenek Salman. Karena Salman paham kode, dia mengulurkan tangannya pada Aretta. Untungnya Aretta menerimanya, digenggamnya tangan Salman sekuat tenaga hingga Salman agak meringis.

"kamu kenapa terima - terima aja sih?" ujar Aretta dengan suara yang dikecilkan.

Salman hanya mengangkat bahunya acuh.

Dengan tubuh tinggi dan gagah, penampilan Salman malam ini sangatlah sempurna. Kemeja putih dengan rompi hitam dan dasi senada, serta jas hitam dan celana panjangnya semakin mengeluarkan pesona seorang Salman.

Mereka berjalan bergandengan menghadap kedua orang tuanya dan pembawa acara memimpin jalannya acara.

Salman berjalan menuju seseorang yang membawa kotak yang dia yakini itu adalah cincin pertunangan dia dan Aretta. Dia mengambilnya dari atas bantal yang disulap seperti baki itu dan kembali berjalan menuju Aretta.

"Ayo Salman pasangkan cincinnya ke jari Aretta" ujar sang pembawa acara.

Perlahan Salman meraih tangan Aretta, untung Aretta tidak berontak pikirnya. Salman segera memasangkan cincin ke jari manis Aretta. Aretta pun sebaliknya. Oke fix, mereka officially engaged.

Riuh tepuk tangan kembali mengiringi mereka ketika sudah resmi bertunangan.

"jadi para hadirin sekalian, pasangan ini sudah resmi bertunangan. Kita tinggal tunggu undangannya saja ya" goda si pembawa acara.

-------

'Ya allah, bangunin aku sekarang juga. Pasti aku lagi tidur abis nonton tanding kan sekarang? Ayo bangun - bangun'ujar Aretta dalam hati sambil mencubiti lengannya.

"Eca, lagi ngapain?" tanya mamih -- nenek Salman --. Acara inti telah usai, kini mereka tengah menyantap hidangan makan malam bersama.

"mamih hehe, ngga apa - apa, Eca pegel doang" jawabnya asal.

"kamu sama Salman pulang gih, lusa mau olimpiade matematika kan, Ca?" tanya mamih. Jangan heran jika si mamih tahu semua kegiatan Eca. Apa yang tak bisa diketahui oleh wanita baya itu.

Old Rules✔ [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang