Hari ini adalah hari yang cukup melelahkan bagi sepasang muda mudi ini. Siapa lagi kalau bukan Aretta dan Salman. Mereka harus bolak - balik butik dan percetakan untuk mengurus semua hal menyangkut pernikahan yang akan dilaksanakan kurang lebih 2 bulan lagi.Kini, mereka berdua tengah menuju jalan pulang, setelah proses yang cukup penat hari ini.
"Man, nanti anterin aku ke warung bubur ayam depan komplek ya!" ujar Aretta pada Salman.
"mau ketemu Albi ya lo? Gue temenin"
"iya, ga perlu ditemenin, kayak apa aja, aku sendiri aja" ujar Aretta lagi.
"gue temenin atau gue aduin mami?" ancam Salman.
"ishh.. Yaudah, tapi tunggu di mobil aja"
Salman hampir saja proses jika Aretta tidak memicingkan mata padanya.
-------
Aretta memasuki warung bubur ayam tersebut sambil mencari keberadaan Albi. Sedangkan Salman, sesuai dengan perjanjian tadi, dia menunggu di mobil.
"Albi" panggil Aretta.
"Ca, duduk Ca" jawabnya ramah.
"langsung aja ya Bi, kamu ngapain ngajak ketemuan?" Aretta duduk lalu bertanya to the point, karena hari juga sudah sore pikirnya.
"Ca, gue mau minta sesuatu dari lo" ujar Albi yang membuat kening Aretta mengernyit.
"lo mau tunggu gue ya, Ca. Gue lulus Kepabeanan Cukai STAN, Ca" sambung Albi lagi.
Aretta menaikkan alisnya seolah bertanya, "terus?".
"Alhamdulillah Bi, seneng banget dengernya, kamu belajar yang bener ya biar jadi orang hebat nantinya" ujar Aretta.
"lo mau jadi pacar gue ga, Ca?" Albi berkata lagi. Membuat Aretta terkejut sekaligus bingung.
"m--mak--maksudnya Bi? Kok aku ga ngerti ya?" Aretta merasa gugup ketika Albi mulai meraih tangan Aretta.
"Eca, disuruh mami pulang!" itu suara Salman.
"halo bro, selamat ya atas kelulusan lo di sekolah kedinasan!" Salman ikut duduk di samping Aretta, bersebrangan dengan Albi.
"Ca, gimana? Kebetulan ada Salman nih!" desak Albi.
"duh gimana ya?" Aretta menoleh ke arah Salman.
"bro, mohon maaf nih Sebelumnya. Bukan bermaksud buat lo kecewa atau gimana. Lo berhak dapet yang lebih baik dari Eca. Gue minta maaf, karena beberapa bulan lagi, gue sama Eca bakal nikah" jelas Salman seolah mengerti apa yang tengah dilakukan oleh Albi.
Skakmat! Albi langsung terdiam, nafasnya memburu mendengar hal itu.
"oh sorry Man, gue gatau kalau begitu ceritanya" jawab Albi merasa bersalah.
"santai bro, gue harap lo segera move on dari Eca, biar lo fokus ke kuliah nanti, kalo gitu gue sama Eca pamit, udah sore" lagi - lagi Salman yang mengambil alih untuk bicara disela keterdiaman Aretta sambil menormalkan kegugupannya.
"hm, jaga Eca bro, kalo lo sakitin Eca, gue ga akan segan untuk rebut dia dari lo, walaupun lo suaminya" ucap Albi dengan tegas dan dibalas acungan jempol ke atas oleh Salman.
-------
"Ca, lo ga perlu chat si Albi lagi mulai sekarang, kecuali kalau emang terdesak" Ucap Salman ketika mereka sudah berada di mobil menuju rumah Aretta.
"hm iya Man" Aretta menurut, lagi. Karena, memang apa yang dikatan Salman adalah benar.
"Ca, lo udah verifikasi kan ke Univ?" Salman mencoba mengalihkan pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Old Rules✔ [BELUM REVISI]
Fiksi RemajaStart : 13 Februari 2019 Finish : 21 Juni 2020 Follow dulu sebelum bacaa hehe Cerita ini belum revisi, masih terdapat beberapa typo dan kekurangan penggunaan diksi. Bagaimana jika dua muda mudi yang sudah tidak akur sejak kecil dipersatukan dalam s...