Selang memenuhi sekujur tubuhnya. Terdapat pipa yang cukup besar terpatri indah di mulutnya. Aretta menangis melihatnya sungguh tak tega.Iya, sehabis isya mamih (nenek dari Salman) tiba - tiba saja mengalami serangan jantung. Beliau langsung dilarikan ke rumah sakit saat itu juga.
Kini, beliau tengah ditangani oleh para medis. Semua orang ada disini, kedua orang tua Aretta dan Salman, serta paman dan bibi Salman pun langsung terbang ke Jakarta karena khawatir.
Cklek!
Pintu ruang ICU terbuka. Para medis keluar dari sana. Seketika semua orang mengalihkan pandangan mereka ke arah sana.
"dok! Jadi gimana keadaan ibu saya?" pertanyaan itu terlontar dari Zafran (Papa Salman).
"bapak mari ikut saya ke ruangan, saya akan jelaskan kondisi Ibu Sukma. " jelas dokter yang ber name tag Ali tersebut.
Zafran mengikuti dokter tersebut didampingi oleh sang istri -Yuri-.
"Man, tadi kita belum sholat isya, sholat dulu yuk! Nanti baru ke ruangan mamih lagi." ajak Aretta. Salman menoleh lalu segera berdiri dan menarik tangan Aretta karena sebelumnya, ia duduk di lantai rumah sakit.
"mi, pi, aku sama Salman ke mushola dulu." Aretta pamit kepada mami dan papinya yang ada disana.
"Kamu tenangin Salman ya, Ca. Tau sendiri kan, gimana sayangnya Salman ke neneknya. Jangan pake emosi, ya nak" kata maminya, Aretta pun menganggukkan kepalanya dan segera mengejar Salman yang telah berjalan mendahuluinya.
Di lain tempat.
"jadi begini pak, melihat kondisi Ibu Sukma yang tengah kritis seperti ini, kecil kemungkinan untuk segera sadar. Kemungkinan terburuknya adalah koma. Dari hasil diagnosa, beliau mengalami penyakit komplikasi Jantung, Hipertensi, dan Diabetes Mellitus. Semoga saja tidak ada gejala stroke."jelas sang dokter yang membuat sepasang suami istri itu sedih bukan kepalang mendengar hasil diagnosa dokter tersebut.
"kami serahkan semuanya pada dokter, tolong berikan tindakan yang paling tepat untuk ibu saya, dok." ujar Zafran.
"boleh saya tahu kronologi cerita pak? Tentang serangan yang dialami Ibu Sukma" tanya sang dokter.
Yuri menceritakan kronologi ceritanya, bahwa sebelum mengalami serangan. Mamih sempat tersedak makanan dan batuk - batuk. Lalu kemudian langsung mengalamu serangan yang akhirnya tidak sadarkan diri.
"itu sudah tugas kami untuk membantu pak, setelah Ibu Sukma sadar, saya akan segera memindahkan beliau ke ruang perawatan." jelas sang dokter kembali.
"baik dok, terima kasih atas bantuannya, kalau begitu kami permisi." pamit Zafran pada dokter tersebut.
-------
"Ca, maafin gue yang tadi ya" ujar Salman ketika mereka baru saja keluar dari mushola rumah sakit.
"iya Man, gapapa, yaudah ayo balik ke ICU lagi."
Aretta dan Salman berjalan beriringan kembali menuju ruangan sang nenek dirawat.
Sesampainya mereka disana, mereka dikejutkan oleh orang - orang yang menunjukkan raut cukup sumringah.
"ma, ini pada kenapa?" tanya Salman ketika menghampiri ibunya.
Yuri, sang ibu langsung memeluk anak semata wayangnya itu sambil menangis.
"mamih tadi siuman, sekarang lagi diurus sama dokter" jelas Yuri sambil merenggangkan pelukannya.
"alhamdulillah" ucap Salman lalu berbalik ke arah Aretta yang ada di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Old Rules✔ [BELUM REVISI]
Fiksi RemajaStart : 13 Februari 2019 Finish : 21 Juni 2020 Follow dulu sebelum bacaa hehe Cerita ini belum revisi, masih terdapat beberapa typo dan kekurangan penggunaan diksi. Bagaimana jika dua muda mudi yang sudah tidak akur sejak kecil dipersatukan dalam s...