It's not the same without you

656 33 0
                                    

Sudah satu tahun sejak Aretta sadar dari koma nya, dan didiagnosa mengalami lupa ingatan sebagian. Iya, sebagian itu adalah kenangannya bersama Salman.

Bahkan, Aretta juga melupakan Nadine yang merupakan teman dekatnya di kampus.

Sejak masa pemulihan, Salman selalu mencoba untuk menemani Aretta, tapi selalu ditolak oleh gadis itu.

Sampai akhirnya ketika Aretta diperbolehkan pulang oleh dokter. Gadis itu lebih memilih untuk kembali ke rumah kedua orang tuanya.

Kini, Salman tengah menyesap kopi hitam yang berada di tangannya. Sambil berdiri di atas balkon kamar mereka, iya kamar nya dan Aretta.

Sepi, sendiri, hampa.

Itulah rasa yang saat ini Salman rasakan sejak dia harus mau tak mau menerima kenyataan kalau Aretta melupakan bahwa mereka adalah sepasang suami istri.

To : Ca ❤

Ca, udah tidur?

From : Ca ❤

Kenapa?

Kaget, secepat itu Aretta membalas pesannya. Langsung saja Salman mendial nomor Aretta.

"Halo" suara indah yang Salman rindukan sekian lama.

"Caa.. Apa kabar?" tanya Salman.

"baik, apa kabar Man?" tanyanya balik.

"ohh, aku baik, Ca-"

"Man" mereka memanggil berbarengan.

"kamu duluan Ca" ujar Salman.

"Ayo ketemu" ujar Aretta terlebih dahulu

"Ha? Ga salah denger?" jelas sekali Salman kaget.

Aretta mengajaknya bertemu setelah satu tahun mereka tidak bertemu sama sekali. Aretta yang memilih untuk stop out kukiah selama masa pemulihan, dan Salman yang sama sekali tidak diperbolehkan oleh Aretta untuk menjenguknya.

"Ga Man, besok ya, di rumah" ujar gadis itu akhirnya.

"makasih Ca, makasih" ujar Salman akhirnya.

Sambungan mereka pun terputus.

-----

3 hari sebelumnya

"Mi, Eca beneran udah nikah?" tanya Aretta kepada maminya.

"Kenapa kok nanya begitu? Tumben" ujar Renata yang saat ini tengah mengupas apel untuk Aretta.

"Eca, inget sesuatu, tapi Eca gatau ini mimpi atau bukan" ujar Aretta.

"tentang apa?" Renata mengalihkan atensi sepenuhnya untuk putri semata wayang nya itu.

"Eca tinggal berdua sama Salman di apartemen, terus Eca inget Salman sering anterin Eca ke kampus. Eca masuk jurusan kedokteran ya Mi?" ujar Aretta.

Dan diangguki oleh Renata.

"itu bukan mimpi sayang, itu beneran. Mau mami tunjukin sesuatu?" ujar Renata kemudian membawa Aretta menuju kamarnya.

Renata memberikan dua buku berwarna hijau dan merah. Iya, buku nikah Aretta dan Salman.

Seketika Aretta merasakan pusing di kepalanya.

"jangan dipaksa Ca, pelan - pelan aja" ujar Renata sambil mengusap - usap kepala Aretta.

"Mii.. Eca jahat ya mi? Udah lupa sama Salman" Aretta menangis sejadi - jadinya.

Old Rules✔ [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang