Para orang tua berubah 180 derajat tingkat kesibukannya hari ini. Semua persiapan dilakukan secara dadakan. Penghulu dadakan, kebaya dadakan, semuanya dadakan. Tak terkecuali Aretta dan Salman. Bahkan, cincin pernikahan pun belum selesai diukir. Jadilah mereka membeli cincin yang lain untuk sementara waktu.
"Ca, ngapain lo disana? Buru sini" panggil Salman pada Aretta yang tengah celingak - celinguk di salah satu etalase toko perhiasan yang tengah mereka kunjungi saat ini. Salman pun hendak menghampiri Aretta.
"Mas, ini pesanannya, bisa dicocokkan dulu." panggil pelayan toko tersebut sambil membawa dua cincin yang berada di dalam kotak bewarna merah beludru itu.
Salman yang awalnya hendak menghampiri Aretta pun mengurungkan niatnya.
"Ca! Aretta Leucadendra!" dia memanggil Aretta sambil agak meninggikan suaranya, kira - kira seper delapan oktaf. Terbayang kah penambahan suara tersebut? Wkwk
Aretta pun menoleh dan segera menghampiri pria yang telah memanggilnya sejak tadi sambil nyengir tak jelas.
"Wahh udah jadi ya?" ujarnya ketika sampai di samping Salman.
"Mbak, ini cincinnya bisa langsung dicocokkan terlebih dahulu ya" ujar si pelayan toko tadi.
Alhamdulillah, cukup lama berkutat dengan pencocokkan cincin pernikahan dadakan mereka, akhirnya satu masalah tersebut dapat diselesaikan.
"Terima kasih atas kunjungannya, semoga pernikahan kalian lancar, selamat datang kembali" ujar pelayan toko perhiasan tersebut mengiringi Aretta dan Salman pergi dari sana.
Aretta dan Salman pun hanya dapat tersenyum kikuk sebagai jawaban.
Sebelum benar - benar keluar dari toko tersebut, Salman sempat menolehkan kepalanya kearah etalase yang dihampiri oleh Aretta beberapa saat yang lalu.
"mau kemana nih kita?" tanya Salman.
"nonton yuk! Avengers : End Game lagi booming Man" saran Aretta.
"yaudah, gue ke toilet dulu. Lo duduk sana aja dulu" ujar Salman menyuruh Aretta duduk di bangju yang memang disediakan mall tersebut.
"Man.." Seseorang mendekat.
"Tuh kan bener elo! Seminggu mangkir latihan lo! Gue telpon kagak diangkat! Di chat kagak di read! Berasa cewek deh gue nungguin yang ga pasti! Eh ternyata dia pacaran disini! Capt, lo ga gentle banget sih!" omel lelaki tersebut ketika bertemu Salman. Diketahui lelaki tadi merupakan teman dekat Salman sejak SMP yang bernama Farid.
Fyi, sejak SMP hingga lulus SMA Salman hanya mempunyai 2 orang sahabat. Mereka berdua adalah Gerry dan Farid. Memang dasarnya Salman itu pemilih, jadi dia benar - benar menyaring pergaulannya. Mereka bertiga dipertemukan oleh ekskul yang sama, favorit mereka, yaitu Basket. Untuk masalah pernikahannya, Salman masih menutupi hal itu dari kedua sahabatnya. Saat ini belum tepat.
"kan gue udah bilang sama Gerry kalo gue bakal break basket dulu, kampret! Ngapain lo kesini?" tanya Salman balik.
"Eh, Aretta bukan sih?" tanya Farid basa - basi. Padahal sudah jelas tahu itu Aretta.
"eh iya hehe" ujar Aretta yang kebetulan memang tidak mengenal Farid. Ya, mereka tidak satu sekolah ketika SMP.
"dah sana lo balik! Ganggu aja lo, orang gue mau ke toilet juga" Sebenarnya Salman tidak terlalu kesal, hanya sepet saja akan polah sahabatnya yang satu itu.
"Ca, titip hp gue. Lo kalo diajakin ngomong sama nih orang, abaikan aja." pesan Salman sebelum emninggalkan Aretta di persimpangan jalan menuju toilet mall tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Old Rules✔ [BELUM REVISI]
Teen FictionStart : 13 Februari 2019 Finish : 21 Juni 2020 Follow dulu sebelum bacaa hehe Cerita ini belum revisi, masih terdapat beberapa typo dan kekurangan penggunaan diksi. Bagaimana jika dua muda mudi yang sudah tidak akur sejak kecil dipersatukan dalam s...