•••
"Mawarr." teriak Bunga.
"Apaan?" Jawab Mawar sambil minum
"Lo nembak cowok?" Tanya Bunga, sontak membuat Mawar kaget dan menyemburkan air ke wajah sang kakak
"Ihh najis, jijik Mawar!" Bentak Bunga kesal.
"Lagian lo nanya gituan," jawab Mawar ketus.
"Ishhh gue tanya beneran Mawar..."
"Iya kenapa emang?" Jawab Mawar datar layaknya muka datar Vian.
"Tuh kan, untung gak banyak yang tau lo adek gue, malu-maluin tau gak? Tapi emang bener? Cowok yang lo tembak itu si Vian-Vian itu? Dia kan famous, gue yakin lo di tolak kan?"
"Kata siapa gue di tolak?! Sotoy lo, untung gak banyak orang yang tau lo kakak gue ... Lo tuh alay, sotoy!" Seru Mawar sengaja membuat pernyataan kasar untuk menyembunyikan rasa malunya. Setelah itu dia langsung pergi kekamarnya.
Tingg
TinggBaru saja akan merebahkan badan, suara ponsel Mawar berbunyi, ada pesan whatsaap dari group.
XI IPA 2 (GENERASI SUPER POWER MANJAT)
Asep : "oyy pada kemana dah..sepi amat😫"
Gondrong : "eh sep..ngopi kuy"
Asep : "kuy, dimana drong?"
Bima : "ajakin gua dong!!"
Darma : "gue juga ikutan dong!!"
Gondrong : "dateng kerumah aja, kerumah gue,"
Sindy oppa : "yahh cewek gk diajak nih,"
Gondrong : "dateng aja sin, cewek-cewek yang mau ikut dateng aja kerumah gue"
Mawar : "ngopi doang?"
Darma : "adinda ku, kita udahan sekarang jangan pernah gangguin kakanda lagi,"
Hani pacarnya pak Ridwan : "apaan lo Dar..mau muntah gue bacanya,"
Darma : "sirik ae lo,"
Mawar hanya membaca sebagian pesan yang kurang penting itu. Dan setelahnya dia membuka group chat yang berisikan dirinya dan dua sahabatnya.
MALES SEKOLAH
Mawar : "heyyy"
Dira : "hey tayo.."
Mawar : "gk usum Dir, ehh siapa yang lagi suntuk??nginep dirumah gue yuk!!!"
Sisil : "gue lagi suntuk, kuy ah gue otw yak!!"
Dira : "gue juga deh, bentar masukin dulu seragam..jadi besok tinggal berangkat."
Mawar : "cepetan ya!"
Sisil : "iya seyeng"
Beberapa menit menunggu, akhirnya kedua sahabat sepergilaannya datang juga. Membuat Mawar menarik ujung bibirnya senang.
"Lama amat lo berdua, langsung naik aja yuk!" Seru Mawar menggebu-gebu.
"Yuk," kata Sisil dan Dira serempak.
Senang rasanya ketika kita bisa mengobrol bersama sahabat, apalagi waktunya lebih banyak dibandingkan dengan saling mengirim pesan di ponsel.
"Mawar, kakak lo kemana?" Tanya Dira.
"Bunga?" Tanya balik Mawar.
"Emang lo punya kakak berapa?"
"Satu sih," jawab Mawar sambil tertawa kecil. "Bunga kayaknya udah ngebo, gak suka gadang,"
"Kakak lo tu idola gue, cantik, baik, pinter tapi yang bikin gue aneh, kok lo gak ada pinter-pinternya, bego iya." Sisil berkacak pinggang.
Mawar sedikit tertawa. "Idihh, baik pala lo, dia galak udah gitu malu-maluin, lebay pula, apa yang mau di idolain dari dia?"
Benar-benar beruntung tidak banyak yang tahu bahwa dia ini adiknya Bunga, itu yang sekarang Mawar pikirkan, 'pencitraan banget'
"Jangan bilang sapa-sapa yak!! dia itu..." ujar Mawar berbisik sampai Dira dan Sisil mendekat.
"Kenapa?" Tanya Sisil ikutan bisik-bisik.
"So cantik," Mawar tertawa, melihat wajah sahabatnya yang penasaran setengah mati.
"Begooo," kata Sisil menoyor kepala Mawar kesal.
•••
Pagi yang rusuh, berlarian kesana-berlarian kesini, tiga cewek itu mengubrak-abrik isi tas, mencari barang-barang yang mereka perlukan untuk berangkat sekolah.
"Ehh lo liat dasi gue gk?" Tanya Dira sambil mengubrak-abrik tas miliknya.
"Dimeja rias, gue liat tadi."jawab Mawar sembari mengikat rambutnya.
"Ehh, lo liat kaos kaki gue gak? Bekas kemarin itu, masa ilang!?" Sisil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Warna apa?" Tanya Dira.
"Warna pink." jawab Sisil.
"Tungu, bukannya kemarin lo pake warna biru muda ya." Ujar Mawar yang kebetulan kemarin melihat kaos kaki yang dipakai Sisil di masjid setelah sholat disekolah.
"Yang pink, yang minggu kemaren maksud gue, belum di cuci gak tega." kata Sisil.
"Najis, jorok lo," Mawar ber-idih. "Dilemari gue kaos kaki item sama putih semua, pake itu dulu aja."
"Yaudah deh," Sisil pasrah.
"Sisir dimana?"
"Bedak dong, eh lotion mana?"
Tok, tok, tok, ketukan pintu dari luar. "Siapa?" Teriak Mawar kearah pintu.
"Jenifer non, semuanya sarapan dulu ayo,"
"Oh iya jen, 5 menit lagi,"
"Yaudah non saya tunggu ya!!"
"Iyaaa"
"Nyuruh makan bukan?" Tanya Dira.
"Iyaa" Mawar mengangguk.
"Yaudah yuk," ajak mereka, mendadak Sisil dan Dira sudah siap dan rapi.
"Kalo urusan makan aja, langsung rapi lo pada," ujar Mawar
"Urusan makan beda," kata Sisil.
•••
Jangan lupa ajak temen kalian supaya baca cerita Mawar oke?!
Jangan lupa vote sama komen nya!! Oh iya sama makasih banyak buat yang mau baca cerita absurd ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAWAR (Lengkap)
Teen FictionFollow dulu bole mereun :) Entah ada masalah apa dengan hati dan pikiran Mawar, yang jelas dia tidak suka bertemu dengan cowok dingin yang bernama Vian. Mau kapan pun dan dimana pun. Namun semesta berkonspirasi melawannya, takdir mempermainkan suasa...