•••
Mawar menghirup udara segar dan memejamkan mata, senyumnya mulai menyimpul. Pikirannya hanyut dalam kehaluan.
"Dor." Dira menepuk punggung Mawar dari belakang. Mengagetkan.
"Anj--gur" ucap Mawar sambil mengusap-usap dadanya.
"Anjgur apaan anjir." Dira tertawa puas, sedangkan Mawar berubah masam, baru saja membayangkan suatu hal yang indah dan menyenangkan, tapi semuanya buyar setelah Dira datang.
"Ngapain lo merem-merem gitu? Lagi bayangin gue yak?" Ujar Dira pede.
"Ogah banget gue bayangin lo, mendingan gue bayangin masa depan gue," ucap Mawar seraya membayangkan seseorang.
Dira memutar bola matanya "Yang baru pacaran mah bebas."
"Dasar josik," Mawar meledek.
"Apaan tuh josik?" Tanya Dira.
"Jomblo sok asik,"
"Anjay, jahat lo sama gue, waktu gue masih pacaran aja, elo yang paling ngenes," balas Dira tak mau kalah.
"Dihh ngenes, ngatain sendiri?" Ujar Mawar sambil menempatkan sikutnya ke bahu Dira. "Eh btw Sisil mana? Kok gue gak ngeliat dia dari tadi,"
"Ngapel, sama si Guntur," jawab Dira.
"Yaudah, kalo gitu kita kantin yok!" Seru Mawar.
"Nggk ah ogah,"
"Lah, napa?"
"Abis kalo gue jajan sama lo satu menit kemudian gue naik 3 kg, anehnya lo gini-gini aja, apasih rahasia lo? Makan banyak tapi gak melar? Lagian ini masih pagi," Jelas Dira
"Rahasianya makan gigi buaya."
"........." Dira terdiam.
"Canda, gak ada rahasia-rahasia, mana gue tau badan gue gini," ucap Mawar sambil tertawa.
Ketika bell berbunyi, cewek itu buru-buru masuk ke dalam kelas, tau jam pelajaran pertama di gurui oleh siapa. Miss Maria. Guru yang sangat Mawar hindari untuk dimarahi, sekali di marahi, nilai nol langsung remedi.
Sayangnya. Mawar selalu jadi bulan-bulanan Miss Maria, karena di setiap pertemuan belajar, Mawar diam-diam selalu tertidur.
Jujur saja, Mawar bukannya sengaja, tapi cara penyampaian materinya terlalu berputar-putar, membuat otak dangkal cewek itu sulit untuk menyerap apa yang diterangkan.
"Biar gak ngantuk kita ngapain ya?" ujarnya bermonolog sendiri. Dia terkekeh kecil sambil mengeluarkan ponsel dari sakunya.
Mawar : Vian, belajar gak?
Vian : Kenapa?
Jangan salfok sama username Vian yang sering banget di gonta-ganti.
Mawar : Bikn gue gak ngantuk dong!
Vian : Males.
Mawar : Miss Maria, yan! Bikin ngantuk!
Vian : Urusan?
Mawar : Ih gitu doang juga, bodo ah.
Mawar beberapa kali melirik layar ponselnya dengan wajah yang ditekuk. Cowok itu tidak membalas.
Sabar Mawar, kesabaran mu harus menjulang tinggi mencapai langit. Yang kamu pacari adalah Vian dengan satu ekspresinya.
Mawar mengulum bibir, memukul meja pelan, takut Miss Maria dengar. Satu notifikasi muncul atas nama Vian.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAWAR (Lengkap)
Teen FictionFollow dulu bole mereun :) Entah ada masalah apa dengan hati dan pikiran Mawar, yang jelas dia tidak suka bertemu dengan cowok dingin yang bernama Vian. Mau kapan pun dan dimana pun. Namun semesta berkonspirasi melawannya, takdir mempermainkan suasa...