[31]

2.7K 57 9
                                    

•••

"Jangan terlalu buru-buru ambil keputusan, lo boleh jawab kapan aja lo mau." Ujar Vian sambil mengacak-acak rambut Mawar sebelum matanya teralih pada bintang-bintang.

'Ya tuhan, tolong dong! Hati ini mau jawab, tapi mulut masih diem aja! Ini gimana?!' Batin Mawar.

Sementara Vian masih dengan wajah adem dan diem-diem bae, Mawar sudah tidak bisa berkutik karena salah tingkah.

Setitik dalam hati, berdoa pada tuhan supaya malam ini diperpanjang, hanya kali ini, biarkan matahari mengalah pada bintang, tak lama, hanya sampai hati dan pikiran ini puas akan kesenangan.

Rintik hujan mulai membasahi pucuk kepala Mawar, dia menengadah pada langit yang mulai dipenuhi awan, menambah legam langit malam.

"Hujan, gue anterin lo balik."

"Cepet amat."

"Udah malem."

"Ya biarin, emangnya kenapa kalo malem?!"

"Nanti lo sakit. Gue gak mau lo kenapa-napa."

Lagi, kenapa dia bertingkah seperti, Mawar adalah miliknya, takut Mawar sakit, takut bila Mawar kenapa-napa, apakah ini benar-benar sosok Vian saat mencintai seseorang? Takut kehilangan.

"Kenapa?"

"Gue gak mau kehilangan lo lagi."

•••

"Ma, gue, mau ngomong sesuatu sama lo."

Baru saja Mawar turun tangga sehabis dari kelas, Gino sudah ada didepannya, bahkan seperti orang yang sudah menunggu lama.

"Aelah, ngomong mah ya ngomong aja, izin segala."

"Tapi jangan disini," pintanya.

Mawar mengernyitkan dahi, "Disini aja deh, mau ngomong apa emang nya?"

"Gue," Gino selalu mencoba menahan kata-katanya.

Mawar menyilangkan tangan, perilaku aneh Gino membuatnya bingung. "Iya? Lo apa? Lo aneh? Lo narsis? Apa-"

"Gue suka sama lo," tangannya mengambil tangan Mawar, penuh asa, serta tatapan yang Mawar tidak mengerti. "Gue tau ini aneh, tapi gue juga gak tau Ma, gue bingung, sampe akhirnya gue yakin bahwa gue suka sama lo!"

Raut wajah Mawar terlihat bingung, bimbang. Namun Mawar mencoba menangkalnya. "Apaansi lo, gue tau ya lo suka banyol, tapi banyolan lo gak lucu tau gak?!"

"Gue serius." Tatapan mata tajam Gino berkata demikian.

"No? Lo sahabat gue, gue bahkan udah anggap lo sebagai abang gue,"

"Gue tau," Gino menundukan kepala. "Gue cuma ungkapin perasaan gue, terserah lo mau nerima atau enggak, terserah lo, yang jelas gue lega udah ungkapin ini."

"Gue perlu berpikir sendiri, gue cabut."

•••

Rasa penasaran muncul ketika Gino melihat Vian ditempat yang sama. "Lo ngapain disini?"

"Lo sendiri?" Tanya balik Vian.

"Kepo lo!" Ujar Gino, sesekali tersenyum tanpa sebab.

Kafe kini kian sepi, tambah malam tambah sepi, tapi orang yang ditunggu-tunggu Vian dan Gino tak kunjung datang, sampai akhirnya Mawar datang.

"Sorry telat." Ucap Mawar sambil duduk, menengahi keduanya.

"Gak papa," jawab mereka bersamaan

Gino menyenggol Vian tidak terima. "Lo ngapain jawab, dia ngomong ke gue,"

"Dia ngomong ke gue," Vian membalas.

"Gue!" Gino menunjuk dirinya sendiri.

"Gue." Vian ikut membalas santai.

"Gue ngomong sama kalian berdua." Mawar menggebrak meja, sampai kedua cowok didepannya terdiam.

Mereka menatap Mawar penuh pertanyaan. "Iya, gue undang kalian berdua kesini. Gue mau jawab pertanyaan kalian berdua,"

"Maksudnya gimana?" Mereka kembali bicara bersamaan.

"Maksud gue gini, bukan gue sok jual mahal, bukan gue bangga, kalian nembak gue secara tiba-tiba, belum ada yang gue jawab, dan sekarang waktunya, gue jawab pertanyaan kalian."

Gino terperanga mengerti bahwa bukan dirinya saja yang sudah menyatakan persaan, tapi juga Vian. "Jadi lo nembak Mawar?!" Dibalas dengan anggukan Vian. "Jadi jawaban lo apa?"

"Gue...gak bisa pilih kalian berdua, gue gak mau kehilangan salah satu dari kalian, kalian berdua berarti buat gue, terserah kalau kalian mau tetap tinggal sama gue, atau kalian memilih untuk pergi, gue udah siap." Memang begitu adanya, Vian dan Gino punya peran tersendiri dihati Mawar. Tak lebih dan tak kurang. Mereka ambil bagian penting dihati Mawar.

"Lo anggap gue sebagai abangkan? Mana ada abang ninggalin adeknya," Gino mengambil satu tangan Mawar dan menggenggamnya.

Vian pun begitu, mengambil tangan Mawar yang satunya dan menggenggamnya. "Gue sayang sama lo Ma, gue gak akan ninggalin lo, gue akan tunggu, kapan pun lo akan buka hati lo lagi."

Tak terdengar kata kecewa maupun sedih, mereka menerima dengan ikhlas, tulus, bijaksana.

Untuk kali ini hanya sampai disini, cerita Mawar, cewek yang selalu bertingkah bodo amat, akhirnya bisa merasakan bingung karena selalu berpikir.

Bahkan Mawar telah belajar banyak, apa itu arti kehilangan. Sejatinya kehilangan adalah definisi tepat dari menemukan, kehilangan adalah mekanisme jalan tuhan, agar seseorang bisa menemukan nafas baru, wajah baru, yang mungkin lebih mengerti apa yang kita rasakan.

Mungkin sesekali kehilangan boleh dirayakan, masa lalu yang buruk atau kelam lebih baik kita maafkan, agar ketika masa buruk itu datang kembali, kita tidak kalut karena telah berdamai.

Coba walaupun sukar, maka nantinya masa buruk bukan lagi hal yang menakutkan, sudah berganti nama menjadi sebuah pembelajaran, agar kita tidak jatuh dalam lubang yang sama dimasa depan.

Ada saatnya kamu berpikir bahwa kehilangan tak selalu berpandangan buruk.

Selesai__

•••

Maaf jika kalian berekspetasi lebih, ceritanya gantung, gak ada yang dipilih, karena apa?
Karena saya berharap kalian bisa meneruskan cerita ini dengan versi masing-masing, saya gak bisa memaksakan keinginan untuk menjodohkan Mawar dengan siapa.
Saya tentu takut merusak gambaran kalian jika Mawar memilih salah satu dari tokoh, saya tau kalian bijaksana.

Cerita Mawar adalah cerminan dari kehidupan kita, mengenang apa itu jatuh, apa itu sahabat, apa itu merelakan, dan apa itu kehilangan.

Jujur saya sangat senang kalian membaca cerita ini, setiap ada like, komen, menambah cerita ke reading list, semuanya saya lihat, siapa orang nya, laki-laki atau perempuan, saya tau.

Apalagi jika ada yang menunggu cerita ini selesai, dan terus mengikuti sampai sejauh ini, saya sangat berterimakasih terhadap kalian. Saya sayang kalian.

Sampai jumpa di cerita selanjutnya. Bye-bye

Salam Sifir







🌷🌷🌷

HOLLA TEMEN-TEMEN
MASIH ADA YANG BACA GAK SIH?

SETELAH 2 TAUN AKU GAK NULIS, AKHIRNYA AKU NULIS LAGIII YEAY

MAU PROMOSI DI LAPAK INI

AKU PUBLISH CERITA BARU, ADA DI PROFIL AKU YA
JUDULNYA

DO YOU THINK I HAVE FORGOTTEN

PLEASE BACA KARYA BARU AKU, JANGAN LUPA SHARE JUGA KE TEMEN-TEMEN KALIAN YANG SUKA BACA WATTPAD

ILY GUYS ♥️♥️♥️


MAWAR (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang