Special Chapter 2

14.8K 1.4K 125
                                    

Mingyu baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Pria itu memilih lembur di dalam ruang kerjanya yang berada di dalam apartement besar tempat anak-anak dan juga istrinya tinggal.

Selama Mingyu disibukan dengan pekerjaan-pekerjaan kantornya. Wonwoo hanya menunggu lelaki itu selesai, sesekali membuatkan kopi untuk pria berkulit tan itu kemudian pergi. Tak ingin menganggu pekerjaan sang suami.

Semenjak menikah. Wonwoo memang berhenti bekerja menjadi sekretaris Mingyu. Itu memang sepenuhnya keinginan Mingyu karena baginya lebih baik Wonwoo menunggu nya dirumah bersama anak-anak. Dan Wonwoo pun juga setuju untuk itu. Ia ingin medampingi pertumbuhan anak-anaknya dan juga merawat Mingyu.

Wonwoo menghela nafas saat Daehan akhirnya tertidur. Sudah hampir 1 jam anak bungsu pasangan Meanie itu rewel. Mungkin sang maknae itu ingin tidur bersama sang Daddy di dekatnya.

Wonwoo pun beranjak ke kasur dan mengambil sebuah novel yang baru-baru ini dibelikan oleh Mingyu. Karena terlalu sibuk dengan mengurusi ketiga anaknya, Wonwoo hanya mampu membaca beberapa bagian saja dari novel tersebut.

"Sayang..?"

Mingyu berjalan menghampiri Wonwoo dan membaringkan tubuhnya disamping Wonwoo yang sedang duduk bersandar.
Ia memeluk pinggang yang lebih kecil dan menenggelamkan kepalanya pada perut datar Wonwoo.
"Lelah hm?" Wonwoo mengusap lembut surai Ayah dari anak-anaknya itu.

Dapat Wonwoo rasa Mingyu mengangguk dan semakin memeluk erat pinggangnya.
"Dad.. tidurlah jika kamu lelah.." Ucap Wonwoo lembut.

Mingyu tersenyum kecil saat mendengar ucapan halus Wonwoo. Semenjak menikah Wonwoo menjadi sangat lembut menurutnya. Mungkin efek dari mengurus ketiga anaknya dan juga di tambah dirinya. Ia menyukai Wonwoo yang seperti ini. Walau tak dapat dipungkiri ia juga merindukan Wonwoonya yang manja.

"Biarkan seperti ini.." Mingyu kembali menarik tangan Wonwoo saat lelaki itu menarik tangannya dari surai Mingyu.
"Aku menyukai ini.." Lanjutnya.

Wonwoo terkekeh kecil saat melihat Mingyu yang sepertinya sedang ingin bermanja.

"Aku tahu kamu lelah Dad.."

"Emm- Tapi aku ingin seperti ini dulu Wonu."

Mendengar Mingyu menyebut namanya. Ia memilih diam dan melanjutkan aktivitasnya mengelus surai Mingyu lembut. Jika Mingyu sudah menyebutkan namanya, perkataan itu berarti mutlak.

"Aku merindukanmu." Lirih Mingyu.

"Bukankah setiap hari kita bertemu?" Wonwoo terkekeh kecil diakhir kalimatnya.

"Aku merindukan kita berbagi cerita. Akhir-akhir ini perkejaan banyak menyita waktuku."

Wonwoo mengangguk mengerti. Sudah beberapa hari ini Mingyu selalu disibukan oleh pekerjaannya dirumah maupun di kantor. Sehingga waktu untuk bercakap dan bercerita dengan sang istri harus ikut terkorbankan atas pekerjaannya.

"Aku memahami pekerjaanmu Dad..
Tapi sungguh, lebih baik kau segera beristirahat. Besok kau ada Meeting bukan?"

Mingyu mengangguk dan kali ini melepaskan pelukannya pada pinggang ramping itu.
Wonwoo ikut berbaring kemudian menenggelamkan dirinya didalam dada Mingyu yang saat ini memeluknya erat.
"Aku mencintaimu." Bisik Mingyu. Ia mencium puncak kepala yang lebih muda.

"Aku juga dad.~"

*



*




Daddy GyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang