Wonwoo melangkah kan kakinya memasuki halaman rumah nya. Ia cukup lelah karena seharian di sibukkan dengan pekerjaannya. Ya, menjaga anak-anak dari kim Mingyu juga menjadi pekerjaannya bagi Wonwoo.
"Apakah pekerjaan mu banyak? "
Deg!
Suara itu. Wonwoo mendongakkan pandangannya kedepan. Dapat ia lihat pria yang ia rindukan tengah berdiri di depan pintu rumah nya dengan senyum samar, menambah kesan tampan dan manis disaat yang bersamaan di wajah itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Hansol! " Pekik Wonwoo. Ia menabrakan tubuh nya kedalam pelukan lelaki yang telah mengisi hidup nya selama bertahun-tahun ini dan sekarang berstatus sebagai tunangannya.
Ya, Wonwoo menerima Hansol pada malam ketika pria keturunan western itu ingin mengajak nya bertunangan.
Hansol terkekeh. Ia membalas pelukan Wonwoo tak kalah erat.
" Aku merindukanmu..~" Lirih Wonwoo. Suaranya sangat menggemas kan di telinga Hansol, terlebih saat ini tubuh yang lebih mungil dari pria keturunan western itu semakin mendekap tubuh kekasih nya.
"Aku juga merindukan mu rubah.. "
Wonwoo melonggarkan pelukan mereka, ia menatap Hansol dengan wajah cemberut nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Jangan memasang wajah seperti itu. " Hansol mengecup bibir Wonwoo sekilas. Membuat rona merah menjalar pada pipi putih itu.
" Kau tambah menggemaskan. " Lanjut Hansol.
Wonwoo kembali menenggelam kan wajah nya pada dada bidang Hansol. " Berhenti menggodaku~~" Cicitnya.
"kkk baiklah.. "
" Apa kau menunggu ku? " Wonwoo mendongakkan wajah nya untuk melihat Hansol. Dilihatnya pria western itu mengangguk.
" Aku menunggumu sejak pukul 6 sore. Dan aku sudah menghubungi mu beberapa kali Wonu-yaa" Jelas Hansol.
Sontak Wonwoo melepaskan pelukannya. Ia merongoh ponsel yang berada pada saku celana milik nya.
