"Daddy .. " suara serak khas bangun tidur itu memenuhi kamar yang bernuasa biru itu.
Terihat anak berumur tiga tahun itu mengucek matanya seraya menuruni kasurnya dan menuju dapur.
Wangi masakan menyeruak di indra penciumannya saat memasuki dapur.Terlihat seorang pria yang sedang memasak, dengan lengan jaketnya ia gulung hingga siku dan memakai celemek.
"Jeongsan?" pria berahang tegas serta hidung mancung itu otomatis melihat ke arah kakinya saat merasakan seseorang memeluk kakinya.
"Sudah bangun ya," gumam Jungkook lalu mengelus lembut kepala Jeongsan, lalu menggendongnya.
"Lain kali kalau daddy sedang masak, San tunggu di sini saja," ucapnya seraya meletakannya di kursi makan khusus. "Bahaya," gumam Jungkook.
San mengangguk, "bahaya itu apa?"
"Bahaya itu .. "
Kening halus itu mengerut memikirkan jawaban yang pas.
"Ya .. bahaya."
Tidak bosan-bosannya Jungkook menasehati anaknya.
Entah sudah keberapa kalinya San bangun dan lalu memeluk kakinya saat sedang memasak, dan saat anaknya bertanya 'bahaya itu apa?' ia menjawab dengan jawaban yang sama.San memangut-mangut.
Sejurus kemudian, San menatap ayahnya dengan wajah memelas."Daddy, lapar .. " Ucap San lirih di akhir kalimat.
Jungkook mengelus kepalanya lembut."Tunggu ya, daddy sedang membuatkanmu sesuatu," ujar Jungkook lalu kembali berkutat dengan masakannya.
Peraturan 1: Jeongsan hanya boleh memakan masakan daddy, halmeoni, dan oehalmeoni.
Setelah beberapa menit kemudian, Jungkook kembali seraya membawa boneka bunny dan semangkuk bubur di tangannya.
"Daddy suapin ya .. aaa .. " mulut San terbuka bersamaan dengan masuknya sesedok bubur.
Perlahan Jungkook kembali menyuapinya, hingga bubur itu tandas.
Jujur saja, memasak bukanlah hal sulit bagi seorang Jeon Jungkook. Ia sudah melakukan pekerjaan rumah selama 3 setengah tahun, semuanya demi San.
Tiga tahun yang lalu, tepat dimana San lahir, istrinya meninggal karena kecelakaan mobil. San selamat di pelukan istrinya.
Tentu saja Jungkook frustrasi dan terpukul saat kepergian istrinya.
Namun, demi San ia harus berjuang.Ia sempat kewalahan saat mengurus San tanpa babysitter. Namun, itu tiga tahun yang lalu. Sekarang, bagi Jungkook itu semudah membalikan telapak tangan.
"Daddy, San mau iut daddy! San nggak mau ikut uncle Jung."
Baiklah, hari ini Jungkook harus membawa San ke perusahannya, lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Young Daddy [TELAH DI TERBITKAN]
FanfictionHot and Young Daddy. Itulah julukan untuk Jeon Jungkook. Kehidupannya sebagai single daddy tak membuat ketampanan dan kegagahannya sebagai seorang pria menurun. Justru dengan statusnya yang sebagai 'single daddy' malam menambah nilai plus di mata...