Jungkook membuka matanya perlahan, lalu membelai pipi chubby Stella. Ia tersenyum seraya mengusak puncak kepalanya pelan.
"Good morning, babe."
Plak!
Tangan Jungkook terhempas begitu saja, seakan tersadar dari imaninasinya, ia malah menemukan Mark yang tengah menatapnya jijik.
"Homo najis."
Bukan. Itu bukan suara Jungkook atau Mark. Melainkan suara Sehun yang kini tengah berdiri bersama Stella.
Sehun berdecak seraya menggeleng, "selain Hyunjin ternyata kau ada hubungan gelap sama Mark? Hah?!" kesal Sehun.
Sehun memicingkan matanya curiga, "jangan-jangan kau menyukaiku? Najis amit-amit jabang monyet." Sehun merasa bulu kuduknya naik saat membayangkan itu.
Sementara Stella masih menahan malu di depan ketiga pria ini. "Stella, saya bisa jelaskan." Ucapnya tegas, saat hendak bangun ia merasa pening melanda kepalanya.
Sehun berdecak, "kau halusinasi apa gimana sih? Heran deh," setelahnya ia malah menarik Mark agar keluar.
Apalagi kalau bukan biarin Jungkook Stella so sweet so sweet-an.
"Stella, kepala saya pusing." Gumamnya. Stella segera memegang kening Jungkook.
Stella menghela nafas, "nggak demam. Kok bisa pusing?"
"Pusing mikirin hubungan kita,"
Eaaa bucin.
Stella seakan ingin muntah saat mendengarnya. Namun, ia malah membayangkan yang aneh-aneh.
"Apa jangan-jangan, Jungkook gay? Terus dia sengaja jadiin aku pelarian supaya nggak ketahuan? Duhh!" batin Stella berteriak kencang.
Jungkook menggeleng pelan, seolah-olah mengerti apa yang di pikirkan Stella. "No Stella, i'm straight."
Stella terkekeh canggung, "oke. Sekarang keluar, kita sarapan!" ucap Stella lalu dengan cepat berlalu tanpa menunggu Jungkook.
***
Ding! Dong!
Stella segera membukakan pintu, betapa terkejutnya ia saat menemukan Hyunjin di depannya.
"Hai Ms. Kang. Wanna check something oute with me?"
Stella tersenyum saat mengingat hari ini hari minggu, lalu ia mengangguk semangat. Saat ingin keluar, badannya tertarik hingga membentur dada bidang seseorang.
"Koo .. ?"
Jungkook menatap Stella dingin, "sayang kamu mau selingkuh, huh?"
Geli.
Itu yang muncul pertama kali di benak Hyunjin. Sementara Stella masih setia di pelukan Jungkook.
"Kau, ngapain ke sini?"
"Terserah aku lah!"
Jungkook menggeram, "kau ngapain mau bawa calon istri orang pergi hah? Malah modus ngajak jogging lagi." Gumamnya di akhir kalimat namun nadanya tetap dingin.
Hyunjin menatap Jungkook menantang. "Calon istri masih bisa di rebut,"
Jungkook mengetatkan rahangnya. Emosinya mulai tersulut. Stella yang menyadari ada something di keduanya segera melerai.
"Mr. Jeon, saya bukan calon istri anda. Dan, Dr. Hwang, jangan salah faham."
Sementara Jungkook semakin mengeratkan lingkaran tangannya di pinggang Stella.
"Kook, berhenti. Aku punya info penting." Sehun datang menjadi pahlawan Stella sekarang.
Ingatkan Stella untuk berterima kasih padanya nanti. Perlahan, Jungkook melepaskan pelukannya sedetik kemudian ia mencengkram pinggang Stella gemas.
"Jangan selingkuh, okay?" bisiknya dengan penuh penekanan, matanya menatap Hyunjin tajam.
Lalu mereka pergi dari hadapan Stella, hendak membicarakan sesuatu yang penting.
Sehun tersenyum miring, dan Mark fokus mengetik di laptopnya. Kini mereka berada di dalam ruangan rahasia milik Jungkook.
"Aku makin curiga sama cewek yang kau lihat di lift kemarin," ucap Sehun yang sukses membuat Jungkook penasaran.
Mark segera mengarahkan laptopnya ke Jungkook. "Hari ini dia baru aja ngelamar jadi karyawan di perusahaan kita di Bali-"
"Terima dia, dan pindahkan dia ke Golden Jeon."
Sehun menggeleng. "Kook, kau jangan gercep. Bisa jadi strategi buat jatuhin kau,"
Mark menghela nafas. "Dalang di balik semua ini Kevin, setelah kau sama Sehun ngejebak dia, dia jadi niat buat hancurin kau,"
"Lagian kenapa sih, kau berdua ngejebak perusahaan ga guna gitu. Pake acara perjanjian kertas yang isinya bahasa Span-"
Mark terdiam saat keduanya menatap dirinya tajam. "K-kalian berdua kenapa melihatku seperti itu! Ini serius!"
Sehun berdecak, "kau pikir kita tidak tau kalau Kevin, Martha, dan Chou kerja sama dengan niatan ingin menjatuhkan Jungkook?"
Mark tersenyum penuh kemenangan. "Berarti selama ini, dugaanku benar, kalau Kevin berusaha menjatuhkamu ... dengan cara Keira," lirihnya di akhir kalimat.
Jungkook menatap Mark tajam, "maksudnya?"
"Dia sengaja mencari cewek yang mirip Keira buat menjatuhkanmu. Kau jangan gegabah sampai nerima dia gitu aja,"
Kata-kata Mark selanjutnya menampar Jungkook ke kenyataan. "Bisa jadi, cewek yang mirip Keira ternyata oplas? Kevin sudah menjadi musuh bebuyutan semenjak papamu menjalankan perusahaan,"
Sehun tersenyum miring. Kali ini ia menatap tajam handphone-nya. "Cewek ini benar-benar nyari masalah. Abis ngelamar di Golden Jeon, dia ngelamar di Devil Oh."
Sehun berdecih. Lalu ia menatap Jungkook dengan tatapan yang sulit di artikan. "Apa aku bunuh aja dia?"
Mark gelagapan. "Ka-kau jangan bunuh dia. Dia satu-satunya kunci buat ngungkapin kejahatan Kevin dan kematian Keira."
Sehun mengangguk pelan. "Kalau kau tidak berhasil mendapat informasi dari si tambun. Aku bakalan turun tangan. Dan, Jeon. Aku atau kau yang bakalan nerima lamaran cewek ini?"
"Aku yang akan nerima dia. Sesuai perintah, ia di pindahkan ke Golden Jeon menjadi sekertaris."
Seketika Mark merasa nyawanya melayang saat itu juga.
****
Yashh .. update!
Kalian pakabar?
Bau-bau konflik udah muncul nih .. baca dan pahami bener-bener yaaa alurnya.
Cuman orang berketelitian tinggi yang bisa ngerti alur cerita ini kemana :>
Sampai ketemu minggu depan ^^!By
A V R I L
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Young Daddy [TELAH DI TERBITKAN]
FanfictionHot and Young Daddy. Itulah julukan untuk Jeon Jungkook. Kehidupannya sebagai single daddy tak membuat ketampanan dan kegagahannya sebagai seorang pria menurun. Justru dengan statusnya yang sebagai 'single daddy' malam menambah nilai plus di mata...