9. Sweet Moments.

110K 9.1K 674
                                    

"Anjirr! Ganteng banget!"

"Dia punya gue!"

"Bangsat! Hot banget!"

"Pengen gue cipok tuh bibir!"

Bisikan-bisikan setan itu memenuhi telinga Jungkook saat ia sengaja datang ke rumah sakit untuk menjemput Stella, kebetulan San sudah berada di rumah, dan tidur siang.

"Ruang dokter Kang, dimana?" tanya Jungkook pada satu suster yang lewat.

Suster itu kelagapan tak mampu dengan ketampanan CEO yang satu ini.
"Ma-mari saya antarkan," ucapnya.

Ia berjalan mendahului Jungkook, menuju ruangan Stella.

Tok! Tok! Tok!

Sang suster mengetuk pintu, dan membukanya. "Per-permisi, dokter Kang. Ad-ada tamu," ucapnya.

"Siap-a," Stella membulatkan matanya saat melihat Jungkook masuk. Ia dengan cepat berdiri lalu membungkuk.
"Ma-maaf sir, saya lupa kalau-"

"No. I'm here, because San ask about you," ucapnya. "Saya akan bicara dengan dokter Hwang. Kamu, resmi menjadi dokter pribadi saya sekarang!" ucapnya lalu pergi begitu saja.

Stella buru-buru mengambil sling bag nya lalu berlari mengejar Jungkook. Belum sampai keluar dari pintu H-Hospital, Stella terjatuh, high heels 6cm-nya patah.

"Shh .. "

Ia meringis, kakinya sakit sekali, ia merasakan pandangannya mulai kabur karena air mata.
Jungkook yang menyadari itu segera berbalik, menghapiri Stella.

"Cengeng!" ucap Jungkook dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cengeng!" ucap Jungkook dingin. Ia berjongkok dengan satu lutut mencium tanah.

"Naik!" perintahnya tak terbantahkan.

Blush!

Asli! Kini pipi Stella merona merah karena menahan malu, dan ia harus naik ke punggung hot daddy ini?!

Mimpi apa Stella semalam?!
Mustahil, ia di gendong oleh CEO tampan sekaligus daddy beranak satu!

"Pak, sa-saya .. kaki saya sakit!" ucapnya. "Saya akan kembali ke rumah sakit," ujar Stella. Ia berharap Jungkook akan mendengarkannya.

Ternyata dugaannya salah.
Jungkook malah terus berjalan menuju mobil sport-nya, dan memilih menulikan telinganya.

"Saya tidak suka di bantah!" ucapnya tak suka. "Dasar cengeng!" gumamnya.

Stella merasa malu sekali, kini banyak orang yang melihatnya. Ia menelusupkan kepalanya di leher kanan Jungkook. Lalu
tangisnya pecah menahan sakit.
Jungkook merasakan pakaiannya mulai basah.

Terserah mereka memandang Stella apa, ia tak perduli, yang penting sakitnya mereda.

Jungkook menurunkan Stella hati-hati di sebelah kursi pengemudi, lalu menyusul masuk ke mobil.
"Mulai hari ini dan seterusnya, jangan memakai high heels lagi!" titahnya dingin.

Stella meneguk salivanya cepat lalu mengangguk.
Mobil Jungkook mulai melaju menuju mansion-nya.

***

"Ashhh!"

Stella meringis pelan saat Jungkook memijat kakinya dengan telaten.
Dia sangat gentle sekarang.

"Jung, maaf," Jungkook terdiam menunggu apa yang akan Stella ucapkan lagi. "Aku merepotkanmu,"

"Gunakan flat shoes, jangan terburu-buru saat berjalan," ucapnya begitu lembut, namun tetap dingin.

"Itu semua gara-gara Jeon Jungkook gila! Siapa suruh kakinya panjang dan jalannya cepat!" batin Stella.

Hening, dan canggung di antara keduanya.

Stella berdehem untuk mengusir kecanggugannya. "San mana?"

"San tidur. Dia kelelahan, setelah terus tanya soal kamu. Soal tadi, kamu tetap tinggal di sini, dan semua fasilitas termasuk makanan, pakaian akan di tanggung. Saya akan menghubungi dokter Hwang, saya yakin beliau setuju."

Stella menelan salivanya cepat.
Bagaimana ia bisa tahan dengan pesona CEO sekaligus hot daddy di depannya ini?!

"Sshh .. sakit Jung!" ringis Stella.
Jungkook menatapnya lekat.

"Tidak sakit, tidak sembuh." Ucapnya santai lalu dengan gerakan terakhir, bagaikan tersihir, kaki Stella bisa di gerakan.

Stella tersenyum senang. "Makasih, Jung."

"Jung? Jangan panggil Jung. Aku tidak suka," ucapnya.

Stella menggeleng pelan, tak habis pikir pria di depannya ini sangat pemilih!

"Kook?"

Ia menggeleng.

"Jeon?"

Ia diam.

"Jungkook-terlalu panjang," gumam Stella.

Stella menatap Jungkook, "gimana kalau Koo?"

Jungkook nge-smirk, "nama yang bagus."

***

MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN!
S

etelah 1bulan berpuasa, menahan lapar dan dahaga. Akhirnya bisa mudik dan makan kue deh!

Maaf ya kalau ada kata-kata yang salah, bikin kalian baper, ngakak, sama marah.

Selamat Mudik!

Purple You,
A V R I L🐯

Hot Young Daddy [TELAH DI TERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang