Waktu daddy ngelamar kamu :>
˙.●🐾●.˙
Stella sudah berpuluh-puluh kali mencoba membuka pintu rumah ini tak pintu tak kunjung terbuka. Setelah kejadian tadi, Jungkook pergi entah kemana, yang jelas ia masih di rumah ini.
Untuk apa menangisi pria seperti Jungkook? Pikirnya. Bahkan sia-sia ia memarahi Jungkook, entah apa yang berada di pikirannya. Hal-hal tak terduga bisa saja terjadi.
"Bagaimana cara keluar dari sini?" gumam Stella, tiba-tiba bisikan lembut menyapu telinganya.
"Sebulan, mama mengunci pintunya. Ia ingin kita berbaikan." Ucapnya lirih.
Stella berbalik hendak meninggalkan pintu, namun dirinya malah menabrak dada bidang Jungkook. Ia shirtless, terlihat delapan kotak yang menghiasi perutnya, dan tato yang menghiasi lengannya. Entah mengapa rasa panas menjalar di pipinya.
Chocochips.
Stella menggelengkan kepalanya, berusaha menghilangkan segala pikiran anehnya. Jungkook yang melihat itu malah terkekeh.
"You like it, huh?"
"It's yours, touch it."
Astaga. Bagaimana ini? Bahkan jantungnya berdetak kencang. Stella hendak pergi, namun Jungkook mengurungnya di antara kedua lengannya, mata Jungkook menatap mata Stella intens dengan air rambut yang menetes.
"Aku, akan menceritakan semuanya saat kau siap. Kau boleh menjauhiku hari ini, kau boleh marah hari ini, tapi tolong .. jangan lakukan itu di hari esok, dan selamanya. Ku mohon." Pintanya dengan wajah dingin, namun dapat Stella lihat matanya bergetar.
Stella mendorong dada Jungkook, namun pria itu tetap di tempatnya. "Ya? Ya? Ya?" tanyanya dengan imut.
"Nggak. Minggir," ucapnya dingin lalu Jungkook mempersilahkan Stella pergi.
"Lagi pula kita sebulan di sini, tidak perlu terburu-buru." Batin Jungkook tertawa.
Stella duduk di sofa, sementara Jungkook mulai mendekatinya. "Stop. Berhenti di situ," ucap Stella dingin.
Jungkook malah semakin mendekati Stella, lalu berbaring di pangkuannya sebelum gadisnya pergi. "Keringin rambut aku," titahnya dan memberikan handuk putih kecil.
Stella menggeleng, "awas. Aku mau pergi,"
"Kemana?" mata Jungkook menatap lurus ke wajah Stella. Stella menatap lurus ke televisi, ia bahkan mengabaikan Jungkook—yang jelas-jelas berbaring manis di pangkuannya.
Duda beranak satu itu melipat tangannya lalu mengembungkan pipinya. "Aku gamau keringin rambut, gamau pakai baju, aku mau tidur sampai besok, biarin masuk angin!" kesalnya.
Stella menatap Jungkook sengit. "Bagus deh, sana tidur di sofa sekalian." Ucap Stella dingin lalu bangun dari duduknya, sehingga kepala Jungkook terjatuh di sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Young Daddy [TELAH DI TERBITKAN]
FanfictionHot and Young Daddy. Itulah julukan untuk Jeon Jungkook. Kehidupannya sebagai single daddy tak membuat ketampanan dan kegagahannya sebagai seorang pria menurun. Justru dengan statusnya yang sebagai 'single daddy' malam menambah nilai plus di mata...