41.

60K 5.2K 470
                                    

!TOLONG BACA INI!

Part 41 yang sebelumnya akan aku hapus dan di ganti sama part ini.

Why? 'Cause, part 41 sebelumnya itu nggak nyambung sama sekali, so aku buat part 41 yang nyambung dan bikin kalian gabosen.

Nah, jadi part 41 sebelumnya nggak ada hubungan sama part ini.
Part 40 berhubungan sama part 41 ini.

Semoga kalian nggak bosan, dan banyak komen ya ^^

Thankyou all! And, happy reading!

Target: 1k vote. 120 comments

#TeamHujat#TeamDukung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#TeamHujat
#TeamDukung

˙●.🐾.●˙



Jungkook menatap San dengan tatapan kosong, ada rasa sesak yang timbul di hatinya saat melihat anak itu. Kenyataan yang baru dia terima menghantamnya begitu jauh. Selama 3 tahun ia mengurus seseorang yang bukan darah dagingnya, hasil dari perselingkuhan istrinya sendiri.

Sebenarnya dia masih tak percaya dan berulangkali tes DNA di rumah sakit berbeda, namun hasilnya sama menyatakan kalau San bukan anaknya. Jungkook tersenyum getir seraya menatap keluar melalui jendela besar yang berada di ruangannya.

Tiba-tiba seseorang mengetuk pintunya. Jungkook hanya menoleh dan kembali menatap keluar jendela. Fyi, pintu ruangannya tak ia beri kode lagi.

"Pak, ini berkas yang diminta." Jungkook menoleh dan menemukan Selyn dengan berkas yang menumpuk di gendongannya.

"Simpan aja."

Selyn menyerit. "Pak, bapak kenapa?" tanya Selyn. Jungkook hanya diam tanpa membalas.

"Saya minta maaf atas masalah-"

Jungkook menyela cepat. "Itu sudah lewat. Dan masalah ini tak ada sangkut pautnya dengan kamu. Jadi, silahkan keluar." Balas Jungkook dingin. Selyn mendegus lalu keluar.

Selain ketus, Jungkook juga kembali menjadi dingin dan suka marah bila karyawan di kantornya melakukan sedikit kesalahan. Ia tak akan segan-segan memecat mereka.

Ceklek.

Suara pintu kembali terbuka, Jungkook berdecak. "Silahkan keluar bila tak penting. Saya tidak suka mengulangi perkata-"

"Daddy .. "

Suara lirih dan rapuh itu terdengar menyakitkan di telinga Jungkook. Ia berusaha menahan kerinduan terhadap sosok mungil di belakangnya, tapi ego-nya lebih besar di banding kerinduan yang ia pendam selama sebulan lamanya.

Hot Young Daddy [TELAH DI TERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang