Cerita ini adalah hasil dari remake-an STORY OF THE BROTHER dalam kata lain cerita ini adalah STORY OF THE BROTHER DALAM VERSI LOKAL.
Saya sengaja membuatnya dalam versi lokal, kenapa? Ya karena saya mau:)
Nb : Ada beberapa poin yang ikut saya ubah...
Arka membulatkan matanya saat melihat Azri juga berada ditempat latihan basket.
"Ngapain lo di sini? Lo ngikutin gue?" Kesal Arka namun Azri hanya menanggapinya dengan wajah santai.
"Lo sendiri ngapain ada di sini?" Balas Azri dengan wajah yang kelewat santai.
"Kalian udah saling kenal ya? Bagus deh." Ucap Bastian yang menghampiri keduanya.
"Dia anggota baru lo juga?" Tanya Arka pada Bastian.
Bastian melirik Azri lalu menepuk bahu pemuda itu "Si kampret Farzan ini? Dia mah anggota tim inti." Sahut Bastian dengan senyum bangganya disambut senyum sinis Azri.
"Hah?"
'Sialan.'
"Terus gue?"
Bastian beralih merangkul Arka "Gini Ka, biar gue jelasin dulu. Gue sama anak-anak pengen liat dulu kemampuan lo, gue nawarin elo gabung juga 'kan belum sempet lihat lo main. So, kita liat aja kedepannya."
Arka seketika mengumpat dalam hati. Ini sih sama saja dia baru di permalukan namanya.
Azri tersenyum mengejek pada pemuda yang notabennya adalah kakak tirinya sendiri.
"Oke gue siap buat lo tes." Setelahnya Arka tersenyum menantang pada Azri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Vino tidak punya tenaga sama sekali untuk menggerakkan badannya. Sekarang, bukan hanya kepalanya yang terasa pusing. Tapi napasnya juga terasa berat.
Sial...
Andai saja ada pamannya, pria itu pasti akan merawatnya dan yang mungkin juga akan menyeretnya ke Rumah sakit.
Cklek
Pintu kamar terbuka dan menampakkan sosok Bi Sumi yang tampak cemas.
"Den Vino," Panggilnya membuat Vino yang sudah menggulung diri di dalam selimut menggerakkan kepalanya kearah pintu kamar "Waktunya makan malam den, yang lain udah nunggu di bawah."
"Makan aja duluan. Aku ngantuk."
Bi Sumi mengerutkan dahinya. Suara Vino terdengar bergetar.
"Aden baik-baik aja?"
"Keluar Bi, Vino mau tidur." Walau ia tidak menatap Bi Sumi. Bi Sumi jelas tahu jika ada yang tidak beres dengan tuan mudanya yang satu itu.
