Cerita ini adalah hasil dari remake-an STORY OF THE BROTHER dalam kata lain cerita ini adalah STORY OF THE BROTHER DALAM VERSI LOKAL.
Saya sengaja membuatnya dalam versi lokal, kenapa? Ya karena saya mau:)
Nb : Ada beberapa poin yang ikut saya ubah...
Muhammad Habsyi Azhar. Pria berusia Lima puluh tahun itu adalah seorang petinggi perusahaan yang super kaya, beliau juga memiliki beberapa gedung hotel yang tersebar di Indonesia.
Laki-laki yang namanya masuk ke dalam daftar Sepuluh orang terkaya se-Asiaitu memiliki kehidupan yang tidak banyak diketahui publik.
Hidupnya seperti kisah Nabi di jaman terdahulu yang memiliki isteri lebih dari satu. Ya, Tuan besar ini dulu pernah menjadi laki-laki nakal yang menikahi banyak wanita.
Tapi ia punya alasan dibalik itu semua dan sialnya mengundang kesalahpahaman banyak orang hingga berujung pada sebuah perceraian dengan para istrinya.
Tetapi dari ke-enam isterinya itu, hanya satu yang ia pertahankan hingga saat ini yaitu isteri ke-limanya yang kini sudah memberikannya dua orang putra.
Hingga suatu hari bapak besar itu mengumpulkan ke-tujuh putranya. Ke-tujuh pemuda tampan itu tidaklah saling mengenal kecuali anak kelima dan ketujuhnya yang memang adik kakak. Bahkan mereka tidak tahu kelakuan 'biadab' ayah mereka.
Habsyi menjanjikan seluruh hartanya untuk mereka dengan syarat, mereka harus tinggal bersama selama satu tahun.
*************
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AKSAADHITAMAAZHAR 22 TAHUN
Putra sulung Habsyi dari mantan isteri pertamanya yang ia ceraikan sebelas tahun lalu. Aksa adalah mahasiswa hukum disalah satu kampus besar yang ada di Bekasi. Iya, Aksa itu tinggal di salah satu daerah di Bekasi selama sepuluh tahun ini. Kota asal sang Bunda.
"Bang, ingat ya hari ini kamu harus pergi ke sana," Pesan Bunda Ayu.
"Nanti. Kalau aku udah beres kuliah." Sahut Aksa yang sedang asik menikmati sarapannya.
"Gak ada nanti bang. Sekarang pokoknya." Tegas sang Bunda.
Aksa terlihat tidak tertarik sama sekali dengan pembicaraan sang Bunda dan wanita itu cukup bisa memahaminya.Wajar saja sih, ini sudah hampir enam tahun mereka tidak bertemu, pasti rasanya canggung.
