𝙳𝚄𝙰 𝙱𝙴𝙻𝙰𝚂

5.2K 694 88
                                    

Hari sudah beranjak malam. Tapi Vino tetap asik duduk di halaman belakang rumahnya.
Di bangku panjang yang menghadap pada sebuah kolam. Pemuda itu masih kesal pada Kavin. Ternyata semua tidak sebaik bayangannya, Kavin bahkan ingin menyingkirkannya. Memang apa salahnya.

"Lo ada masalah?" Tanya seseorang lalu duduk disebelah Vino.

Vino sendiri hanya cuek "Diam ataupun marah gak akan nyelesain apapun." Ucap orang itu membuat Vino mendengus.

"Jangan sok bijak kalau lo sendiri gak tau apa permasalahannya."

Arvin—pemuda itu tersenyum tipis.

Vino adalah orang kedua di rumah ini yang bisa melihat senyum Arvin.
Hey, elo harusnya bangga Elvino karena senyum milik seorang Arvin itu mahal.

"Elo berantem 'kan sama Kavin."

"Sok tau lo."

"Keliatan jelas. Bocah kayak Devan aja paham."

"Terserah lo aja."

Vino langsung berdiri dan hendak melangkah. Tapi ia kembali menatap kakak keduanya itu.

"Jangan bersikap sok baik kalau lo cuma mau nyingkirin gue, urusin aja berapa uang yang akan lo dapetin nanti."

Arvin terdiam seraya memandangi langkah adik tirinya itu "Nyingkirin ya..."

Sudah dua hari ini Vino terus mengabaikan Kavin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah dua hari ini Vino terus mengabaikan Kavin. Terhitung sejak hari Sabtu kemarin saat Kavin ulang tahun.

Kavin sendiri sudah berusaha untuk bicara dengan Vino. Tapi sialnya, Vino seolah menganggapnya makhluk tak kasat mata.

"Sial, sebenarnya bang Arvin beneran bantuin gue apa gak sih, kenapa Vino jadi makin marah." Gumam Kavin saat Vino melewatinya begitu saja di lorong kelas.

"Lihat.. Itu yang elo sebut Teman." Ledek Danar yang tiba-tiba muncul dengan Rian.

'Sialan.'

Kavin sungguh membenci dua makhluk itu sekarang.

"Come on Tuan muda Kavin," Ucap Rian saat Kavin melirik tidak suka padanya "Lo gak asik ah sekarang."

"Apa mau kalian?"

"Kita senang-senang lagi, kayak dulu."Sahut Rian dengan senyum liciknya.

"Si Elvino itu bahkan belum dapat sambutan dari kita." Sambung Danar lalu melakukan High five dengan Rian.

Kavin menatap tajam kedua siswa yang pernah menjadi anak buahnya itu.

𝐒𝐀𝐔𝐃𝐀𝐑𝐀 ? (SOTB LOKAL VER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang