𝙳𝚄𝙰 𝙿𝚄𝙻𝚄𝙷 𝚃𝙸𝙶𝙰

4.5K 619 95
                                    

Pagi-pagi sekali suara ribut-ribut sudah menghiasi kediaman tujuh pemuda Azhar itu.

Suara antara dua benda yang saling bertemu seolah menjadi alarm bagi mereka yang masih asik bergelut di balik selimut.

Wangi dari masakan yang berada di atas wajan menyeruak kala hidangan terakhir yang di masak pemuda itu mendarat di atas piring. Ia lalu meletakkan hidangan terakhirnya di atas meja makan.

"Bang..." Lirih seseorang memanggil pemuda itu.

"Vin, kamu udah bangun. Gimana?"

"Semua baik," Sahut Vino seraya duduk di salah satu kursi "Lo masak ini semua sendiri? Bukannya hari ini jadwal gue sama Kavin, Devan ya."

Aksa—pemuda itu tersenyum manis lalu mengusap puncak kepala adiknya "Kamu lagi sakit? Kavin sama Devan semalam bergadang nemenin kamu pas pulang dari Rumah sakit."

Semalam karena saking paniknya mereka, jadilah mereka membawa Vino ke Rumah sakit, untungnya Arvin sudah lebih dulu menelepon Raka, dan ketika di Rumah sakit, Raka bilang Vino tidak apa-apa, jadi hanya mendapat infusan dan injeksi obat untuk alerginya.

"Elvino!" Seru Kavin seraya berlari menuruni anak tangga dengan heboh.

"Bisa gak, lo gak usah teriak pagi-pagi gini!" Ketus Arvin yang baru saja keluar dari kamarnya.

Kavin tidak memedulikan kakaknya yang satu itu. Ia berlari kecil menuju ruang makan dan akhirnya bernapas lega.

Ternyata lo di sini.

"Heh! Tau gak! Gue nyariin juga." Murka Kavin pada adiknya itu. Namun Vino hanya santai. Berpura-pura tidak menyadari akan kekesalan Kavin.

Aksa menggelengkan kepalanya melihat sikap berlebihan Kavin, padahal terkadang dia juga bersikap berlebihan.

"Kav, mending kamu bangunin Azri sama Arka." Ucap Aksa membuat Kavin menghela napas, "oh, sekalian bangunin—"

"BANG VINO!"

Aksa seketika menggelengkan kepalanya saat mendengar suara teriakan dari adik bungsunya, "Azri sama Arka aja."

Kavin mengangguk lemah lalu melirik Vino yang masih tampak santai, lalu melangkah bertepatan dengan kedatangan Arvin dan Devan yang langsung menyerobot memeluk Vino.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Azhar bersaudara sudah berkumpul di ruang makan. Keenam pasang mata itu kompak menatap Vino, tapi yang di tatap hanya fokus pada makanannya.

𝐒𝐀𝐔𝐃𝐀𝐑𝐀 ? (SOTB LOKAL VER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang